Dialektika Sosial Anak Bangsa

Sebuah perjalanan panjang dalam untaian kata dalam jiwa, dedikasi yang tercipta untuk Sang Pencipta, yang terbaik dalam hidup dan untuk Negeriku Indonesia

Thursday, March 27, 2014

Tentang Cinta

Hidup itu akan lebih sangat bermakna dalam jika disepanjang jalan kehidupan dipenuhi oleh CINTA. Cinta yang terukir bukan hanya kekasih hati, gadis pujaan melainkan rasa cinta yang didasari karena kecintaan terhadap Allah SWT, cinta terhadap Rasullullah Nabi Muhammad SAW, cinta pada Orang Tua, cinta pada hidupmu, cinta pada masa depanmu, cinta pada sahabat, cinta kepada apa yang patut untuk kita cintai, dan terakhir cinta pada kematianmu kelak agar kita akan selalu mengingat bahwa kita semua pasti akan mati dan kembali kepada pangkuan Allah SWT.

Tidak akan ada yang abadi di dunia ini dan kita pasti akan bertransisi dari kehidupan di dunia dan menuju ke akhirat. Mungkin apabila ditanyakan pertanyaan mengenai hal itu, banyak diantara kita menjawab "Sudah Tau", tapi banyak pula mereka yang menjawab demikian, namun, terlupakan bahkan tidak berupaya untuk memperbaiki kualitas dirinya agar mampu menjadi yang terbaik, sehingga sering sekali melakukan kesalahan yang sama, dan tidak ada rasio perubahan. Seperti halnya seseorang diingatkan akan sebuah kebaikkan dan diingatkan atas kesalahan yang telah dilakukan, namun dia mengatakan "Sudah Tau" akan tetapi sudah taunya itu tidak serta merta merubah pola pikirnya malah mengulangi hal yang sama.

Kembali kepada halnya akan cinta, cinta itu bukan hanya untuk diungkapkan, melainkan harus diwujudkan dalam realita kehidupan, dan jika mencintai seseorang khususnya mencintai seorang wanita, maka, cintai dirinya dengan sepenuh hati, cintai dirinya dengan hati yang tulus, ikhlas, dan apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihannya, dengan rasa saling mencintai, menyayangi, melengkapi agar kedua belah pihak menjadi lebih baik.

Dan kalau kita mencintai seseorang maka, kita harus bisa untuk mempertanggungjawabkan rasa cinta itu dengan menikahi wanita yang kita cintai, dan sebelum menikah maka, kita perlu untuk memantaskan diri sudah pantaskah kita untuk menjadi imam bagi istri kita, dan sudah pantaskah dia untuk menjadi istri kita untuk selama-lamanya, bukan untuk sesaat.

Bila kita sudah memantaskan diri, maka, dengan begitu nikahi dia karena agamanya dan mengharapkan keridhaan Allah SWT, karena keridhaan Allah SWT Sang Maha Pecinta Sejati maka, Insyaallah cinta yang akan kita raih adalah keabadian cinta dan tidak akan lekang oleh waktu, karena hanya maut yang memisahkan cintanya.

Subhanallah, keabadian cinta begitu indah bila kita meraih keabadian cinta yang dipersembahkan untuk pendamping hidup yang tidak lain sebagai seorang istri yang dicintai karena agama Allah SWT Sang Maha Pecinta Sejati, kehidupannya akan selalu diselimuti oleh kebahagian dan keberkahan. Hari-harinya akan selalu senantiasa untuk berbagi dan hidupnya sederhana karena dirinya percaya bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah SWT, sehingga dirinya tidak perlu untuk berlomba-lomba untuk memperkaya dirinya hingga sampai dibutakan oleh harta.

Jika kita ingin meraih suatu keabadia cinta, maka, jadilah sang pencinta yang sesungguhnya, dengan selalu berada dijalan yang lurus, jalan yang Allah SWT ridhai.

Tegar Guccie
Tentang Cinta
26 Maret 2014

No comments:

Post a Comment