Aku mungkin dimatamu
Hanya manusia biasa
Yang mungkin bisa menyentuh
Hatimu dengan cinta
Cinta yang benar-benar sejati
Tapi cinta ku kepadamu tak
Dapat menghilangkan cinta ku
PadaNya karna hanya pada dialah
Hanya manusia biasa
Yang mungkin bisa menyentuh
Hatimu dengan cinta
Cinta yang benar-benar sejati
Tapi cinta ku kepadamu tak
Dapat menghilangkan cinta ku
PadaNya karna hanya pada dialah
Aku akan kembali
Aku akan kembali kepadaNya
Meski terkadang dosa terus
Menghantui dan meleburkan
Kesucian batinku
Yang bagimu mungkin aku hanya
Seorang pujangga, pujangga yang
Telah menciptakan beberapa karya
Yang tertuang dalam secarik kertas
Tapi takkan pernah kau sadari
Bahwa aku hanyalah seorang
Pendosa yang ingin kembali
Dengan membawa kesucian hati
Dimana tak ada lagi dosa-dosa yang
Mengalir deras dalam aliran darahku
Hingga suatu saat nanti raga ini mulai
Terbujur kaku, jasadku akan tersenyum
Aku akan kembali kepadaNya
Meski terkadang dosa terus
Menghantui dan meleburkan
Kesucian batinku
Yang bagimu mungkin aku hanya
Seorang pujangga, pujangga yang
Telah menciptakan beberapa karya
Yang tertuang dalam secarik kertas
Tapi takkan pernah kau sadari
Bahwa aku hanyalah seorang
Pendosa yang ingin kembali
Dengan membawa kesucian hati
Dimana tak ada lagi dosa-dosa yang
Mengalir deras dalam aliran darahku
Hingga suatu saat nanti raga ini mulai
Terbujur kaku, jasadku akan tersenyum
dengan membawa RidhaNya
Aku sungguh benar-benar ingin
Kembali sebelum dosa ini benar-benar
Merobek dan memberangus jantungku
Semua itu semata-mata karna aku tak
Aku sungguh benar-benar ingin
Kembali sebelum dosa ini benar-benar
Merobek dan memberangus jantungku
Semua itu semata-mata karna aku tak
Sanggup tuk hidup berlapis akan dosa
Karena aku hanya seorang pendosa
Yang ingin kembali dan melakukan
Pertaubatan yang didasari akan
Kerinduan kepada diriNya
Kerinduan yang begitu dalam kepada
Sang Maha Pencipta, yang tak ada
Seorang mahlukpun yang mampu
Untuk menghapus kerinduanku
KepadaNya
Suatu ketika ku tuliskan secarik puisi
UntukNya, aku benar-benar tak
Sanggup tuk menahan air mataku
Yang menetes dan terus menetes
Membasahi bumi ini
Lisankupun kini tak sanggup untuk
Berhenti mengucap asmaMu dan
Tak pernah lelah bagi untuk selalu
Mengucap rasa syukurku pada Illahi Rabbi
Dengan mengharapkan ampunan
Aku persembahkan karyaku sebagai
Rasa syukurku padamu ya Rabbi
Dan ampuni aku dari semua dosaku
Yaa Lillahi Rabbi
Tegar Guccie
Sang Pendosa
10 Juni 2013
Karena aku hanya seorang pendosa
Yang ingin kembali dan melakukan
Pertaubatan yang didasari akan
Kerinduan kepada diriNya
Kerinduan yang begitu dalam kepada
Sang Maha Pencipta, yang tak ada
Seorang mahlukpun yang mampu
Untuk menghapus kerinduanku
KepadaNya
Suatu ketika ku tuliskan secarik puisi
UntukNya, aku benar-benar tak
Sanggup tuk menahan air mataku
Yang menetes dan terus menetes
Membasahi bumi ini
Lisankupun kini tak sanggup untuk
Berhenti mengucap asmaMu dan
Tak pernah lelah bagi untuk selalu
Mengucap rasa syukurku pada Illahi Rabbi
Dengan mengharapkan ampunan
Aku persembahkan karyaku sebagai
Rasa syukurku padamu ya Rabbi
Dan ampuni aku dari semua dosaku
Yaa Lillahi Rabbi
Tegar Guccie
Sang Pendosa
10 Juni 2013
No comments:
Post a Comment