Wanita yang terbaik dimuka bumi ini adalah wanita soleha yang selalu
membasahi wajah cantiknya air wudhu, selalu mensucikan jiwa raganya
dengan sholat, senantiasa bersenandung dalam tilawah Quran, selalu
menjaga diri dari perbuatan dosa, selalu menjaga lisannya dengan selalu
berdzikir, dan bertasbih, serta senantiasa untuk berbagi ilmu dan
mengamalkan segala anugerah yang Allah SWT berikan kepada dirinya demi
meraih keridhaan Allah SWT.
Bukan hanya karena kecantikan yang memancar bagai cahaya permata, melainkan kecantikan hati dan jiwa raganya selalu mendapatkan keridhaan Allah SWT. Maka, tidak heran bila wanita seperti itu adalah wanita yang benar-benar selalu dirindukan oleh banyak pria terlebih lagi dirindukan oleh surga
Dan yang paling penting adalah wanita seharusnya mampu untuk memposisikan pria sebagai imam, atau pemimpin. Karena pada pasalnya wanita ada bermuara dari tulang rusuk seorang pria, sehingga dengan kata lain wanita harus dapat menghormati seorang pria sebagaimana seorang imam.
Mengapa harus memposisikan wanita sebagaimana seorang pemimpin ataupun imam, karena pada pasalnya pada dimensi waktu saat ini banyak wanita yang salah kaprah tidak dapat menghargai, menghormati laki-laki sebagaimana seorang imam, malah banyak diantara mereka tidak dapat menghargai ataupun menghormati seorang imamnya, seperti tidak mensyukuri apa jerih payah atau hasil keringat kerja kerasnya malah terkadang menuntut dan menjadikan laki-laki sebagai alas kaki.
Hal yang membuat saya sedih, kecewa, dan marah. sebagai seorang penulis, ada suatu sifat dari seorang wanita memiliki falsafah atau pedoman bahwa uang adalah segala-galanya dalam hidup seperti tidak pernah mensyukuri segala nikmat yang Allah SWT dengan menanam falsafah "Ada uang abang sayang, tak ada uang abang ku tendang" dan falsafah "yang penting dalam hidup itu adalah duit" astagfirullah, wanita yang seperti ini adalah wanita yang tidak pantas untuk dicintai oleh siapapun. Pasalnya wanita seperti ini adalah wanita yang berorientasikan kepada harta, tahta dan duniawi belaka, mengganggap bahwa dapat memberikan segala-galanya tanpa pernah percaya bahwasannya segala sesuatunya telah di atur oleh Allah SWT. Memang tidak dapat saya pungkiri, laki-laki juga ada yang gila akan harta, tahta, bahkan sampai ada yang dibutakan oleh nafsu. tapi kenapa sebagaimana manusia beberapa orang diantara kita harus dibutakan oleh harta, tahta, dan nafsu yang hanya sesaat demi kehidupan duniawi, tanpa pernah terpikirkan kehidupan di akherat kelak. Dalam hal ini dapat penulis katakan bahwasannya semua itu sifatnya hanyalah sementara dan takkan pernah abadi, maka seharusnya kita sebagai harus mensyukuri nikmat rezeki yang ada walaupun tidak banyak dan selalu menyerahkan segalanya kepada Allah SWT Sang Maha Pencipta, dengan berpasrah kepadaNya.
Dalam setiap langkah hidupnya seharusnya seorang wanita soleha selain harus dapat memposisikan seorang pria sebagaimana imam, juga harus bisa menghargai jerih payah seorang pria khususnya dalam mencari rezeki yang halal dan berkah serta tidak pernah menuntut kepada suami. Karena pasalnya tugas dan kewajiban seorang suami adalah mencari rezeki yang barokah dan diridhai olah Allah SWT.
Bila mendapatkan rezeki, meskipun tidak banyak, wanita-wanita yang dikategorikan soleha tidak pernah menuntut seorang pria agar menuruti apa yang diinginkannya, menuntut harta kekayaan, atau lainnya yang memberatkan suaminya, akan tetapi seorang wanita yang soleha harus mensyukuri segala nikmat yang telah Allah SWT berikan lewat limpahan rezeki hasil keringat seorang suami. Sebab, pasalnya pria biar bagaimanapun tercipta untuk menjadi seorang pemimpin bagi keluarganya dan bukan untuk menjadi alas kaki seorang wanita.
Dengan rasa syukur yang atas segala yang telah Allah SWT berikan lewat jerih payah kerja keras suami tentunya, rezekinya akan bertambah dan semakin bertambah dan juga alangkah baiknya dalam sebuah rumah tangga juga saling mengingatkan untuk saling berbagi, baik melalui zakat, donasi anak yatim, bahkan sampai kepada wakaf tentunya karena mengharapkan ridha Allah SWT, maka secara otomatis rezeki yang kita raih akan bertambah dan semakin bertambah.
Namun, sayangnya beberapa di antara kita sebagai manusia, banyak yang melupakan untuk saling berbagi kepada sesamanya dan dibutakan oleh harta tahta, dan kekayaan. Sehingga banyak orang di antara kita dilanda banyak penderitaan karena mengalami kesulitan hidup.
Dalam persepsi saya melalui tulisan yang saya buat adalah wanita-wanita yang soleha bukan hanya terletak pada kecantikkannya, melainkan terletak pada bagaimana mereka memposisikan seorang laki-laki sebagai seorang imam, dan juga terletak kepada kesabaran, keikhlasan, dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Dengan kata lain seorang wanita selain harus menjaga auratnya, dan kecantikkan wajah, wanita juga harus mendedikasikan dirinya sebagai wanita soleha sebagaimana mestinya. Ramah dalam bersikap, lembut tutur katanya, menghargai seorang laki-laki, santun dalam diri, murah senyum, selalu menjaga emosi, perkataannya dan juga tidak kalah penting adalah selalu membasahi lidahnya dengan membaca Al-Quran, membasahi wajahnya dengan basuhan air wudhu untuk sholat, membiasakan diri untuk sholat malam dan akan lebih istimewa lagi bila selalu berbagi antar sesama, bersolawat, berdzikir, bertasbih dan berdoa memohon ampunan, ridha dan kasih sayang Allah SWT Sang Maha Pencipta dan Pecinta Sejati.
Dengan kata lain, wanita-wanita seperti itu adalah wanita-wanita yang dirindukan oleh surga, dan disaat tiada nanti dia akan bertemu dan berkumpul dalam satu istana surga bersama penghulu para bidadari surga Sayyidatu Nisa I'll Alamin yakni Fatimah Az Zahra yang tak lain puteri dari Baginda Nabi Besar Nabi Muhammad SAW. Subhanallah sungguh mulia wanita-wanita yang dirindukan oleh surga dan semoga saja Ibunda, saudara, kerabat, sahabat, ataupun yang lainnya dapat menjadi wanita-wanita yang dirindukan oleh surga. Aamiin
Dalam hal ini saya selaku penulis, hanya bisa dan sanggup untuk mendoakan, serta berwasiat semoga saja kelak keluarga, sanak saudara, sahabat dan orang-orang yang saya cintai merupakan orang-orang yang dirindukan oleh surganya Allah SWT. Dengan kata lain mulai saat sekarang, mulai saat ini, dan mulai dalam waktu dekat ini, saya, kamu, dia, kau dan mereka serta semuanya cobalah untuk memperbaikki kualitas diri kita untuk menjadi lebih baik, menjadi manusia-manusia yang selalu mendapatkan petunjuk, ridha, rahmat, ampunan dari Allah SWT dengan bersegera mungkin untuk memperbaiki kualitas iman kita dengan kembali kepada Allah SWT dengan bersungguh-sungguh meraih taubatan Nasuhanya Allah SWT.
Bukan hanya karena kecantikan yang memancar bagai cahaya permata, melainkan kecantikan hati dan jiwa raganya selalu mendapatkan keridhaan Allah SWT. Maka, tidak heran bila wanita seperti itu adalah wanita yang benar-benar selalu dirindukan oleh banyak pria terlebih lagi dirindukan oleh surga
Dan yang paling penting adalah wanita seharusnya mampu untuk memposisikan pria sebagai imam, atau pemimpin. Karena pada pasalnya wanita ada bermuara dari tulang rusuk seorang pria, sehingga dengan kata lain wanita harus dapat menghormati seorang pria sebagaimana seorang imam.
Mengapa harus memposisikan wanita sebagaimana seorang pemimpin ataupun imam, karena pada pasalnya pada dimensi waktu saat ini banyak wanita yang salah kaprah tidak dapat menghargai, menghormati laki-laki sebagaimana seorang imam, malah banyak diantara mereka tidak dapat menghargai ataupun menghormati seorang imamnya, seperti tidak mensyukuri apa jerih payah atau hasil keringat kerja kerasnya malah terkadang menuntut dan menjadikan laki-laki sebagai alas kaki.
Hal yang membuat saya sedih, kecewa, dan marah. sebagai seorang penulis, ada suatu sifat dari seorang wanita memiliki falsafah atau pedoman bahwa uang adalah segala-galanya dalam hidup seperti tidak pernah mensyukuri segala nikmat yang Allah SWT dengan menanam falsafah "Ada uang abang sayang, tak ada uang abang ku tendang" dan falsafah "yang penting dalam hidup itu adalah duit" astagfirullah, wanita yang seperti ini adalah wanita yang tidak pantas untuk dicintai oleh siapapun. Pasalnya wanita seperti ini adalah wanita yang berorientasikan kepada harta, tahta dan duniawi belaka, mengganggap bahwa dapat memberikan segala-galanya tanpa pernah percaya bahwasannya segala sesuatunya telah di atur oleh Allah SWT. Memang tidak dapat saya pungkiri, laki-laki juga ada yang gila akan harta, tahta, bahkan sampai ada yang dibutakan oleh nafsu. tapi kenapa sebagaimana manusia beberapa orang diantara kita harus dibutakan oleh harta, tahta, dan nafsu yang hanya sesaat demi kehidupan duniawi, tanpa pernah terpikirkan kehidupan di akherat kelak. Dalam hal ini dapat penulis katakan bahwasannya semua itu sifatnya hanyalah sementara dan takkan pernah abadi, maka seharusnya kita sebagai harus mensyukuri nikmat rezeki yang ada walaupun tidak banyak dan selalu menyerahkan segalanya kepada Allah SWT Sang Maha Pencipta, dengan berpasrah kepadaNya.
Dalam setiap langkah hidupnya seharusnya seorang wanita soleha selain harus dapat memposisikan seorang pria sebagaimana imam, juga harus bisa menghargai jerih payah seorang pria khususnya dalam mencari rezeki yang halal dan berkah serta tidak pernah menuntut kepada suami. Karena pasalnya tugas dan kewajiban seorang suami adalah mencari rezeki yang barokah dan diridhai olah Allah SWT.
Bila mendapatkan rezeki, meskipun tidak banyak, wanita-wanita yang dikategorikan soleha tidak pernah menuntut seorang pria agar menuruti apa yang diinginkannya, menuntut harta kekayaan, atau lainnya yang memberatkan suaminya, akan tetapi seorang wanita yang soleha harus mensyukuri segala nikmat yang telah Allah SWT berikan lewat limpahan rezeki hasil keringat seorang suami. Sebab, pasalnya pria biar bagaimanapun tercipta untuk menjadi seorang pemimpin bagi keluarganya dan bukan untuk menjadi alas kaki seorang wanita.
Dengan rasa syukur yang atas segala yang telah Allah SWT berikan lewat jerih payah kerja keras suami tentunya, rezekinya akan bertambah dan semakin bertambah dan juga alangkah baiknya dalam sebuah rumah tangga juga saling mengingatkan untuk saling berbagi, baik melalui zakat, donasi anak yatim, bahkan sampai kepada wakaf tentunya karena mengharapkan ridha Allah SWT, maka secara otomatis rezeki yang kita raih akan bertambah dan semakin bertambah.
Namun, sayangnya beberapa di antara kita sebagai manusia, banyak yang melupakan untuk saling berbagi kepada sesamanya dan dibutakan oleh harta tahta, dan kekayaan. Sehingga banyak orang di antara kita dilanda banyak penderitaan karena mengalami kesulitan hidup.
Dalam persepsi saya melalui tulisan yang saya buat adalah wanita-wanita yang soleha bukan hanya terletak pada kecantikkannya, melainkan terletak pada bagaimana mereka memposisikan seorang laki-laki sebagai seorang imam, dan juga terletak kepada kesabaran, keikhlasan, dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Dengan kata lain seorang wanita selain harus menjaga auratnya, dan kecantikkan wajah, wanita juga harus mendedikasikan dirinya sebagai wanita soleha sebagaimana mestinya. Ramah dalam bersikap, lembut tutur katanya, menghargai seorang laki-laki, santun dalam diri, murah senyum, selalu menjaga emosi, perkataannya dan juga tidak kalah penting adalah selalu membasahi lidahnya dengan membaca Al-Quran, membasahi wajahnya dengan basuhan air wudhu untuk sholat, membiasakan diri untuk sholat malam dan akan lebih istimewa lagi bila selalu berbagi antar sesama, bersolawat, berdzikir, bertasbih dan berdoa memohon ampunan, ridha dan kasih sayang Allah SWT Sang Maha Pencipta dan Pecinta Sejati.
Dengan kata lain, wanita-wanita seperti itu adalah wanita-wanita yang dirindukan oleh surga, dan disaat tiada nanti dia akan bertemu dan berkumpul dalam satu istana surga bersama penghulu para bidadari surga Sayyidatu Nisa I'll Alamin yakni Fatimah Az Zahra yang tak lain puteri dari Baginda Nabi Besar Nabi Muhammad SAW. Subhanallah sungguh mulia wanita-wanita yang dirindukan oleh surga dan semoga saja Ibunda, saudara, kerabat, sahabat, ataupun yang lainnya dapat menjadi wanita-wanita yang dirindukan oleh surga. Aamiin
Dalam hal ini saya selaku penulis, hanya bisa dan sanggup untuk mendoakan, serta berwasiat semoga saja kelak keluarga, sanak saudara, sahabat dan orang-orang yang saya cintai merupakan orang-orang yang dirindukan oleh surganya Allah SWT. Dengan kata lain mulai saat sekarang, mulai saat ini, dan mulai dalam waktu dekat ini, saya, kamu, dia, kau dan mereka serta semuanya cobalah untuk memperbaikki kualitas diri kita untuk menjadi lebih baik, menjadi manusia-manusia yang selalu mendapatkan petunjuk, ridha, rahmat, ampunan dari Allah SWT dengan bersegera mungkin untuk memperbaiki kualitas iman kita dengan kembali kepada Allah SWT dengan bersungguh-sungguh meraih taubatan Nasuhanya Allah SWT.
No comments:
Post a Comment