Dialektika Sosial Anak Bangsa

Sebuah perjalanan panjang dalam untaian kata dalam jiwa, dedikasi yang tercipta untuk Sang Pencipta, yang terbaik dalam hidup dan untuk Negeriku Indonesia

Tuesday, March 18, 2014

Tragedi Pesta Demokrasi

Disepanjang rimba zaman yang
Penuh sejuta misteri dan elegi
Kehidupan aku tegak berdiri
Menatap fatamorgana dunia
Di dalam suatu ilusi kefanaan

Ku temui dan ku jumpai seonggok
Barisan para pemimpi diselimuti
Dengan kumpulan serdadu
Ambisi kebisuan dalam hasrat
Memimpin anak negeri

Bermimpi dengan sejuta mimpi
Berjudi dalam menapaki intuisi
Demi dalam suatu ambisi meraih
Sebuah kursi untuk menjadi
Pemimpin anak negeri

Ada yang menang dan ada yang
Kalah, ada yang benar dan ada
Yang salah seperti itulahh sebuah
Kompetisi pesta demokrasi dan
Sarat akan suatu ilusi kebatinan

Berkoar menjual janji dalam suara
Sumbang meraih simpati rakyat
Berkorban bertaruh jiwa dan raga
Menghamburkan sebagian materi
Demi meraih sebuah kursi

Katanya sih untuk negeri tapi
Terkadang menjadi sebuah tragedi
Saat sebuah kursi batal diraih
Dan harga diri jadi tak berarti
Begitulah para pemimpi.. Hehehe..

Jutaan bahkan miliaran uangpun
Menjadi saksi pemulus hasrat
Dalam meraih simpati anak
Negeri agar dipilih menjadi
Pemimpin rakyat semesta raya

Oooo, inilah sebuah tragedi dalam
Pesta demokrasi negeri ini
Suara rakyat dibeli dengan seonggok
Nilai rupiah dihibur oleh lenggak
Lenggok erotisme tubuh biduan wanita

Begitulah tragedi pesta demokrasi
Nurani tergadaikan hasrat akan
Ambisi yang digadang-gadang untuk
Menjual janji-janji yang mungkin
Tak sanggup untuk dapat ditepati

Kamuflase-kamuflase politikpun
Menjadi strategi ampuh dalam
Raih suara-suara sumbang warnai
Jiwa-jiwa sang rakyat yang haus
Akan keadilan sosial hakiki

Akupun disini hanya sanggup
Menanti dalam denting-denting
Sang waktu yang terus berputar
Dengan harapan negeriku mampu
Bangkit dalam keterpurukan nurani

Karena sebagai putera bangsa
Indonesia, Aku adalah jiwa insan
Manusia yang menginginkan
Indonesia raya sanggup bangkit
Dan mampu merajai rimba dunia

Bangkit dan bangkitlah negeriku
Singkirkan benalu yang lumpuhkan
Langkah kakimu untuk maju dan
Kembali terbang tinggi dalam
Menghantam congkaknya dunia

Hiduplah negeriku, bangkitlah
Indonesiaku hapuskanlah airmata
Anak negeri yang telah lama menetes
Dalam duka dan kepiluan atas
Torehan-torehan luka dalam jiwa

Dirgahayu Negeriku INDONESIA ku

Tegar Guccie
Tragedi Pesta Demokrasi
17 Maret 2014

No comments:

Post a Comment