Dialektika Sosial Anak Bangsa

Sebuah perjalanan panjang dalam untaian kata dalam jiwa, dedikasi yang tercipta untuk Sang Pencipta, yang terbaik dalam hidup dan untuk Negeriku Indonesia

Tuesday, March 18, 2014

Dalam Wirid Ku

Subhanallah Walhamdulillah
Wallaillaha Illallah Wallahu Akbar
Di sepanjang zaman lantunan wirid
Membasuhi ketenangan hati dalam
Jiwa sebagai rasa syukur pada Illahi

Sucikan hati, basuhi keringnya jiwa
Sempurnakan rapuhnya diri berselimut 
Bulir-bulir dosa dengan memohon 
Ampunan dalam setiap kesalahan
Dalam sebuah pertaubatan

Di sepanjang dzikir dan wirid
Batin ini dalam kerapuhan dalam
Cinta kepadaMu menangis tersipu
Meneteskan airmata mengharapkan
Ampunan dalam setiap kesalahan

Aku memohon ampunan dalam
Taubatan Nasuhaku dari setiap
Kesalahan yang mungkin
Aku lakukan disepanjang bingkai
Bingkai fatamorgana kehidupan

Dosaku mungkin bertambah tinggi
Semakin tinggi namun kerapuhan
Jiwaku ini tak sanggup sempurnakan
Diri untuk selalu mencintaimu dalam
Segala ke Maha AgungnganMu

Jiwa ini sudah tak sanggup untuk
Memikul dosa-dosa besar dan
Hati ini benar-benar berpasrah
Ingin kembali kepada dekapanMu
Yaa Allahu Yaa Rahman

Dalam wirid ku mengalir tetesan
Airmata dan menetes membasahi
Sajadah panjang yang membentang
Dengan khikmat akupun berharap
Engkau meridhai segala ampunanMu

Dan akupun berharap Engkau
Mengabulkan  doaku,
Mengabulkan doa Orang Tuaku
Mengabulkan doa Istriku dan
Mengabulkan doa anak-anakku

Aku berpasrah padaMu Yaa Allah
Diatas sajadah panjang membentang
Aku memohon padaMu ampunilah
Semua doa-doaku dan berilah
Segala kemurnian cinta abadiMu

Karena dengan kemurnian cinta
AbadiMu dan dalam kerapuhan
Jiwaku yang tak sempurna mencintai
Disetiap sujudku, hatiku merasa
Lebih sempurna dalam keridhaanMu

Dalam setiap wiridku aku mohon
Ampunilah aku Yaa Allah terimalah
Taubatku Yaa tawaab dan karuniakan
Segala kemulianMu kepada aku
Sebagai manusia yang rindukanMu

Yaa Allahu Yaa Karim Yaa Rahman
Yaa Rahim Yaa Salam Yaa Mujib
Yaa Jabbar Yaa Raafi Yaa Affuw
Yaa Adl Yaa Malik Yaa Tawaab
Terimalah segala taubatku

Tegar Guccie
Dalam Wirid Ku
18 Maret 2014

No comments:

Post a Comment