Dialektika Sosial Anak Bangsa

Sebuah perjalanan panjang dalam untaian kata dalam jiwa, dedikasi yang tercipta untuk Sang Pencipta, yang terbaik dalam hidup dan untuk Negeriku Indonesia

Thursday, March 27, 2014

Tentang Cinta

Hidup itu akan lebih sangat bermakna dalam jika disepanjang jalan kehidupan dipenuhi oleh CINTA. Cinta yang terukir bukan hanya kekasih hati, gadis pujaan melainkan rasa cinta yang didasari karena kecintaan terhadap Allah SWT, cinta terhadap Rasullullah Nabi Muhammad SAW, cinta pada Orang Tua, cinta pada hidupmu, cinta pada masa depanmu, cinta pada sahabat, cinta kepada apa yang patut untuk kita cintai, dan terakhir cinta pada kematianmu kelak agar kita akan selalu mengingat bahwa kita semua pasti akan mati dan kembali kepada pangkuan Allah SWT.

Tidak akan ada yang abadi di dunia ini dan kita pasti akan bertransisi dari kehidupan di dunia dan menuju ke akhirat. Mungkin apabila ditanyakan pertanyaan mengenai hal itu, banyak diantara kita menjawab "Sudah Tau", tapi banyak pula mereka yang menjawab demikian, namun, terlupakan bahkan tidak berupaya untuk memperbaiki kualitas dirinya agar mampu menjadi yang terbaik, sehingga sering sekali melakukan kesalahan yang sama, dan tidak ada rasio perubahan. Seperti halnya seseorang diingatkan akan sebuah kebaikkan dan diingatkan atas kesalahan yang telah dilakukan, namun dia mengatakan "Sudah Tau" akan tetapi sudah taunya itu tidak serta merta merubah pola pikirnya malah mengulangi hal yang sama.

Kembali kepada halnya akan cinta, cinta itu bukan hanya untuk diungkapkan, melainkan harus diwujudkan dalam realita kehidupan, dan jika mencintai seseorang khususnya mencintai seorang wanita, maka, cintai dirinya dengan sepenuh hati, cintai dirinya dengan hati yang tulus, ikhlas, dan apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihannya, dengan rasa saling mencintai, menyayangi, melengkapi agar kedua belah pihak menjadi lebih baik.

Dan kalau kita mencintai seseorang maka, kita harus bisa untuk mempertanggungjawabkan rasa cinta itu dengan menikahi wanita yang kita cintai, dan sebelum menikah maka, kita perlu untuk memantaskan diri sudah pantaskah kita untuk menjadi imam bagi istri kita, dan sudah pantaskah dia untuk menjadi istri kita untuk selama-lamanya, bukan untuk sesaat.

Bila kita sudah memantaskan diri, maka, dengan begitu nikahi dia karena agamanya dan mengharapkan keridhaan Allah SWT, karena keridhaan Allah SWT Sang Maha Pecinta Sejati maka, Insyaallah cinta yang akan kita raih adalah keabadian cinta dan tidak akan lekang oleh waktu, karena hanya maut yang memisahkan cintanya.

Subhanallah, keabadian cinta begitu indah bila kita meraih keabadian cinta yang dipersembahkan untuk pendamping hidup yang tidak lain sebagai seorang istri yang dicintai karena agama Allah SWT Sang Maha Pecinta Sejati, kehidupannya akan selalu diselimuti oleh kebahagian dan keberkahan. Hari-harinya akan selalu senantiasa untuk berbagi dan hidupnya sederhana karena dirinya percaya bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah SWT, sehingga dirinya tidak perlu untuk berlomba-lomba untuk memperkaya dirinya hingga sampai dibutakan oleh harta.

Jika kita ingin meraih suatu keabadia cinta, maka, jadilah sang pencinta yang sesungguhnya, dengan selalu berada dijalan yang lurus, jalan yang Allah SWT ridhai.

Tegar Guccie
Tentang Cinta
26 Maret 2014

Tuesday, March 25, 2014

Derap Langkah

Tidak ada satupun orang yang sanggup menjadi aku, aku yang diuji oleh begitu banyak ujian tapi kesederhanaanku selalu menjadikan diriku mampu berdiri tegak. Aku diuji dan terus diuji dengan segala problematika yang menerpa jiwaku, namun aku tetap tegak berdiri menjalani jalan setapak lika-liku kehidupan.

Dengan kesederhanaanku, dengan karyaku, dengan buah pikir dan kepedulianku kepada sesama tanpa pernah memandang siapa mereka, bagaimanakah latar belakang mereka, atau lainnya, aku terus melangkah tiada henti untuk mengorbankan jiwa raga dan jalan pikiranku untuk mereka

Mereka adalah barisan rakyat yang hidup dalam jerat kemiskinan, dan kesulitan hidup. Berjuang dan menempuh nurani dalam merajut asa demi memperjuangkan hidup, seperti halnya mereka yang menghabiskan waktunya di jalan dan mencari rezeki dengan kristalisasi keringat yang menetes membasahi tubuhnya, meski bahaya yang mungkin menerpa, meski uang yang mereka raih tidak seberapa, dan meski harus berbagi dengan majikan atau mandornya mereka tetap bersemangat berpanas-panasan di jalan demi mendapatkan sedikit rezeki sebagai penyambung hidup.

Aku berdiri diantara mereka, berbagi ilmu, bercerita, bercengkrama dengan mereka serta mendengarkan ungkapan hati mereka di dalam meniti jalan kehidupan. Sebagian mereka bercerita tentang kehidupan keluarganya dan sebagian mereka juga berdialektika berbicara soal kehidupan sosial serta problematika yang melanda negeri ini.

Dalam berdialektika meski mereka mengemban taraf pendidikan yang tidak tinggi dan jauh dari mereka yang sanggup mengemban pendidikan tinggi, pemikiran mereka jauh lebih baik bagi kenyataannya mereka yang mengemban pendidikan tinggi. Kenapa? Karena meskipun mereka hanya sanggup menempuh pendidikan dasar namun sebagian dari mereka mampu untuk berpikir lebih jauh daripada kita dan mampu membuktikan bahwasannya mereka memiliki wawasan yang luas, hanya saja kesempatan mereka untuk berkompetisi dibatasi oleh ijazah dari pendidikan yang mereka enyam.

Dalam rasio pemikiranku selalu terfikirkan tentang mereka, meski mereka hidup dalam keterbatasan namun mereka dapat menjalani kehidupan mereka dengan sebagaimana mestinya. Bahkan banyak diantara mereka selain mencari rezeki dari mengais sampah, diantara mereka juga rela meninggalkan keluarganya dikampung halaman demi mencari nafkah dikota-kota besar dengan tujuan mendapatkan penghidupan yang layak. Dan diantara merekapun banyak yang menangis apabila mengingat sanak saudaranya di kampung halaman, mereka menangis mengingat anak-anaknya yang masih kecil setelah mereka tinggalkan demi memenuhi kebutuhan keluarganya.

Dalam derap langkahku aku juga pernah berjuang dan membaur dengan rakyat semesta, aku berjuang bersama mereka yang menyampaikan suara menuntut akan terpenuhinya apa yang menjadi tuntutan mereka, dan yang menjadi tuntutan mereka antara lain "Tanah, Upah, Kerja" dalam hal ini yang perlu digaris bawahi adalah sebagian mereka menuntut penghidupan yang layak kepada pemerintah, mulai dari pemukiman atau tempat tinggal yang layak, lahan objektifitas pertanian, kenaikkan upah dan pengsejahteraan hidup, sampai kepada lapangan pekerjaan yang dapat mendompleng kesejahteraan rakyat.

Namun, sayangnya pada saat itu pemerintah hanya bisa bersikap apatis dengan para buruh, petani dan komponen rakyat semesta yang ikut serta di dalamnya. Tanpa pernah mau berdiskusi pemerintah hanya sanggup untuk diam, duduk diatas kursi jabatannya dan hanya sanggup untuk mengobral janji-janji palsu. Ketika dipertanyakan akan kinerja mereka hanya sanggup berwacana tanpa pernah membuktikan secara pasti atas apa yang telah mereka wujudkan sebagai pemimpin.

Ketika aku melanjutkan derap langkahku selanjutnya meskipun aku sibuk dengan orientasi pekerjaan, namun aku tetap memberikan sumbangsih pemikiran untuk kemajuan bersama sebagai wahana ilmu, maka, tidak dapat aku pungkiri bahwa sulit sekali bagiku untuk bersikap apatis terhadap mereka, pasalnya mereka telah memberikan banyak ilmu dan mengajarkan akan kehidupan.

Aku besar oleh mereka dan aku terbiasa untuk hidup berdampingan dengan mereka, dalam satu sisi mereka mungkin sekelompok orang yang terpinggirkan namun, sisi lain mereka adalah para guru dalam sebuah kehidupan sosial masyarakat.

Banyak orang yang salah mengartikan hidupku, ada yang mengatakan aku seorang yang jahat, brengsek atau lain sebagainya, tanpa pernah mereka tau bagaimana?, dan siapa aku yang sebenarnya?, kalau memang aku orang yang jahat, mungkin hingga saat ini aku sudah berada dalam lembaga tahanan, dan jika benar begitu saya siap untuk mempertanggung jawabkannya disel tahanan. So, biarkan saja mereka sebagai juri menilaiku bagaimana, hal yang terpenting adalah aku sebagai manusia harus tetap berpegang teguh terhadap prinsip hidupku untuk selalu peduli dengan mereka.

Karena kalau bukan saya yang mencoba dan memulai untuk peduli dengan mereka, siapa lagi yang akan mempedulikan nasib mereka dimasa kesombongan dan kebutaan seperti sekarang ini, dimana banyak orang yang menutup mata, hati, nurani dan telinganya. Banyak pula orang yang menari-nari dalam derita yang dialami sang rakyat, selain dengan memiskinkan dan merampas hak dengan mengenyampingkan apa yang menjadi Hak Asasi Manusia.

Pada dimensi waktu atau peradaban saat ini banyak orang seolah-olah bangga untuk berlomba-lomba meraih materi tanpa pernah peduli akan nasib mereka yang dilanda kesulitan, moral dan nilai-nilai sosialpun menjadi tidak ada arti karena sudah dimanjakan dan diperbudak oleh harta materi, jangankan mau peduli dengan sesamanya malah terkadang banyak di antara mereka karena sibuk akan mencari materi demi kehidupan dunia, banyak pula yang dilanda agresi nafsu syahwat (berzinah), dan menelantarkan anak istrinya.

Lucunya ada keluarga yang suami, istrinya selain sibuk akan mencari harta dengan tidak lazim, mereka juga sibuk untuk melakukan suatu perzinahan dengan banyak pria ataupun wanita, falsafah agamapun tergadaikan dan anak-anaknyapun kalau tidak terlantar, anak-anaknyapun juga terjerat dalam gelombang yang sama dibutakan oleh harta, dan dibutakan oleh nafsu.

Seperti itulah ironi yang banyak terjadi di dunia dewasa ini. Akupun hanya sanggup untuk berdiri menjadi saksi dari problematika yang melanda Negeriku Indonesia, dan ini baru berbicara soal Indonesia belum lagi bicara soal dunia yang tidak kalah menyentuhnya, selain banyak terjadinya pertikaian, juga banyak di dalamnya hal-hal yang tidak lazim untuk dibicarakan.

Sebelum banyak orang yang semakin salah dalam menilai, yaa seperti itulah diri saya. Yang peduli dengan kehidupan dunia, khususnya saudara-saudara saya yang dilanda akan banyak problematika kehidupan.

Tegar Guccie
Derap Langkah
24 Maret 2014

Istri Soleha

Mungkin ini, menjadi suatu alasan bagiku mengapa aku benar-benar menginginkan dan berharap untuk memiliki seorang istri yang soleha, bukan hanya menjadi seorang ibu yang putera puteriku kelak, melainkan seorang ibu yang mulia, peduli akan sesamanya khususnya anak yatim, anak-anak terlantar, anak-anak disabilitas, para santri, serta orang-orang yang membutuhkan, besar harapanku agar Allah SWT meridhai aku untuk memiliki istri soleha dan memiliki anak-anak yang menjadi khalifah dan bidadari-bidadari dari surga.

Mengapa? karena meraih istri yang soleha adalah sebuah kebahagian, dan suatu keinginan yang sangat berharga bagi saya. Karena, perjalanan cinta yang akan aku jalani bersama dirinya disaksikan oleh keridhaan Allah SWT, dan alam semesta yang bertasbih kepadaNya.

Aku mungkin belumlah menjadi seorang yang soleh, namun, aku akan berusaha untuk menjadi seorang imam, pemimpin bagi keluarga yang akan aku bina kelak bersama istri. Aku akan membimbing dan menjaga istriku serta memuliakan dirinya sebagaimana wanita dengan memberikan yang terbaik untuknya. Karena kebahagian istriku kelak adalah hidupku dan tidak akan satupun hasrat dan keinginanku untuk menyakiti dirinya.

Sebagaimana, janji suci yang aku ucapkan dalam ijab qabul, dimana dalam ijab qabul itu aku menerima istriku yang diserahkan oleh kedua orang tua istriku sepenuhnya untuk diriku untuk aku bahagiakan secara utuh dengan segala kekurangan dan kelebihannya, aku harus mencintai istriku dengan sepenuh hati dan membimbingnya ke jalan yang lurus.

Sebagaimana halnya bila aku kaji makna dari sebuah ijab qabul, maka ijab qabul mengandung arti bahwa "aku sebagai suami, bersedia untuk menanggung dosa-dosa istriku dari ayah dan ibunya, atas dosa apa saja yang telah dia lakukan, dari tidak menutup aurat hingga meninggalkan sholat, serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku".

Jika aku GAGAL? Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist.

"Maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku".
(HR. Muslim)

Seperti itulah yang menjadi tanggungjawabku sebagaimana seorang imam bagi keluargaku kelak, maka akupun berharap bahwa istriku adalah seorang istri soleha yang menghargai aku sebagaimana seorang pemimpin, karena tanggungjawabku sebagaimana seorang suami sejatinya bukanlah tugas yang ringan.

Aku akan berusaha membimbing, mendidik istriku dalam jalan dakwah, jalan yang diridhai oleh Allah SWT, dengan segala kesederhanaanku aku juga akan membina istriku kelak agar peduli akan sesama dengan cara berbagi dan hidup sederhana tanpa harus bermewah-mewahan, mempunyai harta namun tidak kaya raya.

Yang aku harapkan pada istriku adalah dirinya ramah dalam bersikap, lembut tutur katanya, menghargai seorang laki-laki, santun dalam diri, murah senyum, selalu menjaga emosi, perkataannya dan juga tidak kalah penting adalah selalu membasahi lidahnya dengan membaca Al-Quran, membasahi wajahnya dengan basuhan air wudhu untuk sholat, membiasakan diri untuk sholat malam dan akan lebih istimewa lagi bila selalu berbagi antar sesama, bersolawat, berdzikir, bertasbih dan berdoa memohon ampunan, ridha dan kasih sayang Allah SWT Sang Maha Pencipta dan Pecinta Sejati.

Akupun juga berharap istriku kelak dengan kemurnian cintanya, selain menjadi istri terbaik bagiku dan menjadi ibunda bagi anak-anakku, istriku juga mau memberikan arti bagi kehidupan banyak orang, tidak dibutakan akan harta melainkan mau berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan, dan akupun berharap istriku juga mau membagi ilmunya untuk mereka, berbagi cerita, berbagi suka duka dengan mereka.

Karena dengan berbagi dengan sesama, maka aku dan istriku akan luar biasa, dan dengan berbagi maka keluargaku akan selalu mendapatkan keberkahan nikmat rezeki yang berlimpah tiada tara dan diselimuti oleh rasa bersyukur.

Istriku begitulah sepenggal kisah yang aku harapkan untuk dapat kau pahami dengan sepenuh hatimu, begitu beratnya bagiku untuk selalu menjaga, membimbing, membahagiakan, menafkahi dirimu dan akupun tidak ingin menjadi seorang suami yang berlumuran dosa karena telah gagal untuk membimbingmu untuk menjadi seorang istri yang soleha.

Istriku janganlah kau biarkan airmataku menetes, karena kegagalanku untuk membawamu ke jalan yang Allah SWT ridhai, sempurnakan dan lengkapilah diriku sebagaimana imammu dengan menghargai, dan menghormati diriku sebagaimana seseorang yang diamanahkan oleh kedua orang tuamu kepadaku, dan akupun akan selalu berusaha untuk menjadi suami yang terbaik bagimu dengan selalu membahagiakan kamu.

Istriku, dekaplah tubuhku, temanilah aku, sempurnakanlah jiwaku, sadarkanlah ku, menarilah bersamaku dengan kebahagianmu, dengan canda tawamu, hapuskanlah sepiku, hangatkan jiwaku dalam pelukmu, reguk dan teguklah kebahagian kita dengan rasa cinta dan kasih sayang kita berdua bersama anak-anak, cucu-cucu kita sepenuhnya.

Istriku, genggamlah tanganku, biarkanlah aku berada dalam pelukmu menghapus letihku, dan lantunkanlah kata-kata indah dalam sholawat, lantunan ayat-ayat suci Al-Quran, bacaan dzikirmu, tasbihmu, dalam keanggunan iman dan ketaqwaanmu pada Allah SWT dalam setiap sujudmu kepadaNya.

Istriku jadilah kau menjadi bidadari surgaku, dengan segala kemulian hati, keanggunan jiwamu, bingkailah hari-hari cinta kita berdua dengan kebahagian, dengan kemurnian lautan keberkahan dari buah cinta kita dengan menjadi orang tua yang terbaik bagi anak-anak kita hingga anak-anak kita menjadi anak-anak yang berguna bagi bangsa, negara serta dunia dan akhirat.

Terima kasih istriku atas segala cintamu.

I Love You.

Tegar Guccie
Istri Soleha
25 Maret 2014

Wanita Wanita Soleha

Wanita yang terbaik dimuka bumi ini adalah wanita soleha yang selalu membasahi wajah cantiknya air wudhu, selalu mensucikan jiwa raganya dengan sholat, senantiasa bersenandung dalam tilawah Quran, selalu menjaga diri dari perbuatan dosa, selalu menjaga lisannya dengan selalu berdzikir, dan bertasbih, serta senantiasa untuk berbagi ilmu dan mengamalkan segala anugerah yang Allah SWT berikan kepada dirinya demi meraih keridhaan Allah SWT.

Bukan hanya karena kecantikan yang memancar bagai cahaya permata, melainkan kecantikan hati dan jiwa raganya selalu mendapatkan keridhaan Allah SWT. Maka, tidak heran bila wanita seperti itu adalah wanita yang benar-benar selalu dirindukan oleh banyak pria terlebih lagi dirindukan oleh surga

Dan yang paling penting adalah wanita seharusnya mampu untuk memposisikan pria sebagai imam, atau pemimpin. Karena pada pasalnya wanita ada bermuara dari tulang rusuk seorang pria, sehingga dengan kata lain wanita harus dapat menghormati seorang pria sebagaimana seorang imam.

Mengapa harus memposisikan wanita sebagaimana seorang pemimpin ataupun imam, karena pada pasalnya pada dimensi waktu saat ini banyak wanita yang salah kaprah tidak dapat menghargai, menghormati laki-laki sebagaimana seorang imam, malah banyak diantara mereka tidak dapat menghargai ataupun menghormati seorang imamnya, seperti tidak mensyukuri apa jerih payah atau hasil keringat kerja kerasnya malah terkadang menuntut dan menjadikan laki-laki sebagai alas kaki.

Hal yang membuat saya sedih, kecewa, dan marah. sebagai seorang penulis, ada suatu sifat dari seorang wanita memiliki falsafah atau pedoman bahwa uang adalah segala-galanya dalam hidup seperti tidak pernah mensyukuri segala nikmat yang Allah SWT dengan menanam falsafah "Ada uang abang sayang, tak ada uang abang ku tendang" dan falsafah "yang penting dalam hidup itu adalah duit" astagfirullah, wanita yang seperti ini adalah wanita yang tidak pantas untuk dicintai oleh siapapun. Pasalnya wanita seperti ini adalah wanita yang berorientasikan kepada harta, tahta dan duniawi belaka, mengganggap bahwa dapat memberikan segala-galanya tanpa pernah percaya bahwasannya segala sesuatunya telah di atur oleh Allah SWT.  Memang tidak dapat saya pungkiri, laki-laki juga ada yang gila akan harta, tahta, bahkan sampai ada yang dibutakan oleh nafsu. tapi kenapa sebagaimana manusia beberapa orang diantara kita harus dibutakan oleh harta, tahta, dan nafsu yang hanya sesaat demi kehidupan duniawi, tanpa pernah terpikirkan kehidupan di akherat kelak. Dalam hal ini dapat penulis katakan bahwasannya semua itu sifatnya hanyalah sementara dan takkan pernah abadi, maka seharusnya kita sebagai harus mensyukuri nikmat rezeki yang ada walaupun tidak banyak dan selalu menyerahkan segalanya kepada Allah SWT Sang Maha Pencipta, dengan berpasrah kepadaNya.

Dalam setiap langkah hidupnya seharusnya seorang wanita soleha selain harus dapat memposisikan seorang pria sebagaimana imam, juga harus bisa menghargai jerih payah seorang pria khususnya dalam mencari rezeki yang halal dan berkah serta tidak pernah menuntut kepada suami. Karena pasalnya tugas dan kewajiban seorang suami adalah mencari rezeki yang barokah dan diridhai olah Allah SWT.

Bila mendapatkan rezeki, meskipun tidak banyak, wanita-wanita yang dikategorikan soleha tidak pernah menuntut seorang pria agar menuruti apa yang diinginkannya, menuntut harta kekayaan, atau lainnya yang memberatkan suaminya, akan tetapi seorang wanita yang soleha harus mensyukuri segala nikmat yang telah Allah SWT berikan lewat limpahan rezeki hasil keringat seorang suami. Sebab, pasalnya pria biar bagaimanapun tercipta untuk menjadi seorang pemimpin bagi keluarganya dan bukan untuk menjadi alas kaki seorang wanita.

Dengan rasa syukur yang atas segala yang telah Allah SWT berikan lewat jerih payah kerja keras suami tentunya, rezekinya akan bertambah dan semakin bertambah dan juga alangkah baiknya dalam sebuah rumah tangga juga saling mengingatkan untuk saling berbagi, baik melalui zakat, donasi anak yatim, bahkan sampai kepada wakaf tentunya karena mengharapkan ridha Allah SWT, maka secara otomatis rezeki yang kita raih akan bertambah dan semakin bertambah.

Namun, sayangnya beberapa di antara kita sebagai manusia, banyak yang melupakan untuk saling berbagi kepada sesamanya dan dibutakan oleh harta tahta, dan kekayaan. Sehingga banyak orang di antara kita dilanda banyak penderitaan karena mengalami kesulitan hidup.

Dalam persepsi saya melalui tulisan yang saya buat adalah wanita-wanita yang soleha bukan hanya terletak pada kecantikkannya, melainkan terletak pada bagaimana mereka memposisikan seorang laki-laki sebagai seorang imam, dan juga terletak kepada kesabaran, keikhlasan, dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Dengan kata lain seorang wanita selain harus menjaga auratnya, dan kecantikkan wajah, wanita juga harus mendedikasikan dirinya sebagai wanita soleha sebagaimana mestinya. Ramah dalam bersikap, lembut tutur katanya, menghargai seorang laki-laki, santun dalam diri, murah senyum, selalu menjaga emosi, perkataannya dan juga tidak kalah penting adalah selalu membasahi lidahnya dengan membaca Al-Quran, membasahi wajahnya dengan basuhan air wudhu untuk sholat, membiasakan diri untuk sholat malam dan akan lebih istimewa lagi bila selalu berbagi antar sesama, bersolawat, berdzikir, bertasbih dan berdoa memohon ampunan, ridha dan kasih sayang Allah SWT Sang Maha Pencipta dan Pecinta Sejati.

Dengan kata lain, wanita-wanita seperti itu adalah wanita-wanita yang dirindukan oleh surga, dan disaat tiada nanti dia akan bertemu dan berkumpul dalam satu istana surga bersama penghulu para bidadari surga Sayyidatu Nisa I'll Alamin yakni Fatimah Az Zahra yang tak lain puteri dari Baginda Nabi Besar Nabi Muhammad SAW. Subhanallah sungguh mulia wanita-wanita yang dirindukan oleh surga dan semoga saja Ibunda, saudara, kerabat, sahabat, ataupun yang lainnya dapat menjadi wanita-wanita yang dirindukan oleh surga. Aamiin

Dalam hal ini saya selaku penulis, hanya bisa dan sanggup untuk mendoakan, serta berwasiat semoga saja kelak keluarga, sanak saudara, sahabat dan orang-orang yang saya cintai merupakan orang-orang yang dirindukan oleh surganya Allah SWT. Dengan kata lain mulai saat sekarang, mulai saat ini, dan mulai dalam waktu dekat ini, saya, kamu, dia, kau dan mereka serta semuanya cobalah untuk memperbaikki kualitas diri kita untuk menjadi lebih baik, menjadi manusia-manusia yang selalu mendapatkan petunjuk, ridha, rahmat, ampunan dari Allah SWT dengan bersegera mungkin untuk memperbaiki kualitas iman kita dengan kembali kepada Allah SWT dengan bersungguh-sungguh meraih taubatan Nasuhanya Allah SWT.

Sunday, March 23, 2014

Istriku

Kemurnian cinta dalam jiwa
Hadir bersama hangat
Peluk tubuhmu, gemericik
Ketulusan cintamu semarakkan
Hati dengan sejuta warna-warni
Keanggunan cintamu untukku

Kau lengkapi bahagiaku dalam
Lautan surga cintamu, kau bingkai
Hari-hariku dalam senyuman manis
Dan untaian kata-kata cinta yang
Selalu terpugarkan untukku
Tawamu hidupkan semangatku

Kau sempurnakan hidupku dengan
Kasih sayang yang selalu tercurah
Untukku sebagaimana suamimu
Kau lindungi aku dari kejahatan
Nafsu dunia dengan hangat
Peluk tubuhmu yang lembut

Istriku kaulah nyawa hidupku
Kau berikan segalanya dalam
Pengorbanan cinta dan kasih
Sayang tiada henti disepanjang
Hembusan nafas, bahagiamu
Jadi bahagiaku dalam candamu

Istriku kau berikan arti hidup
Dalam jiwaku, kau bangkitkan
Semangatmu dalam letihku
Kau hangatkan jiwaku dalam
Dekapan keanggunan tubuhmu
Yang lembut dan ayu

Kaulah mutiara jiwaku yang kering
Kaulah permaisuri hatiku
Kaulah bidadari istana surga
Cintaku dan takkan adalagi
Wanita sempurna selain dirimu
Dan menjadi bagian hidupku

Alam raya semesta yang bertasbih
Menjadi saksi dan iringi jejak langkah
Kaki kesucian cinta kita berdua dalam
Ikatan janji suci hidup bersama
Yang tak lekang oleh waktu dan
Kitapun selalu bersama selamanya

Istriku maafkanlah bila aku
Dalam kebodohanku tak sanggup
Untuk membimbingmu namun
Dalam sisa-sisa hembusan nafasku
Aku akan selalu lengkapi dan
Sempurnakan cinta kita berdua

Tegar Guccie
Istriku
24 Maret 2014

Thursday, March 20, 2014

Sudut Sosial : Dilema Anak Rimba

Disepanjang jalan yang aku lalui dalam perjalanan hidup ini, aku melihat dan merasakan akan banyak problematika kehidupan yang menyayat nurani. Seperti sebuah goresan pedang yang menancap pada uluhati dan menimbulkan luka yang dalam.

Seperti halnya kekerasan-kekerasan yang marak terjadi pada anak-anak tidak berdosa, seperti yang di alami oleh seorang anak balita, bernama Iqbal Saputera (3,5) yang menghiasi dan menjadi buah pembicaraan media televisi. Iqbal adalah seorang anak yang menjadi korban dari kekerasan dan kebiadaban manusia.

Dadang yang mengaku sebagai ayah tiri Iqbal selain menyiksa Iqbal, dia juga menjual tenaga anak malang ini untuk bekerja membanting tulang dijalan sebagai pengamen ataupun pengemis, dan ketika anak malang ini sedikit dalam mendapatkan uang maka disanalah waktunya Dadang membabi buta untuk memukul, dan menyiksa bocah malang ini tanpa memperdulikan batas kemanusiaan sedikitpun.

Anehnya penyiksaan terhadap bocah malang tersebut dilakukan dengan sengaja, dan dengan semakin banyak luka yang dialami oleh Iqbal, maka, akan menimbulkan suatu rasa iba, atau kasihan bagi banyak orang. Dengan begitu orang yang berlalu lalang untuk memberikan sebagian rezekinya kepada Iqbal sebagai rasa kasihan. Sungguh tragis apa yang di alami oleh bocah malang ini.

Mengapa, harus ada orang yang tega menyiksa anak-anak tidak berdosa demi meraup sebuah rezeki? Apakah moral sebagian orang dimasa kini sudah tergadaikan oleh sebuah materi? Menyikapi hal ini dapat saya katakan bahwa, manusia memang harus mencari rezeki guna bekal perjalanan hidup dikemudian hari, yakni dengan bekerja ataupun menjual hasil karya kita yang mungkin bermanfaat bagi orang lain, tapi apakah harus melukai orang, bahkan sampai memukul, menyiksa, dan lebih parahnya lagi ada yang sampai tega, membunuh dan menjual anak-anak yang tidak berdosa demi sebuah pundi-pundi rupiah? Apakah sudah tidak adalagi rezeki yang halal tanpa harus membuat orang lain terluka bahkan sampai terinjak-injak?

Berkaca dari apa yang dirasakan bocah malang Iqbal, saya hanya menggaris bawahi akan bagaimanakah peran dari kita sebagai orang tua, dan bukan hanya sebagai orang tua melainkan sebagaimana seorang manusia?. Dengan begitu tidak ada lagi anak-anak yang harus menjadi korban kekerasan seperti yang dialami oleh Iqbal, dan seharusnya kita sebagai manusia harus dapat berrkaca diri dalam mendidik dan membesarkan anak-anak kita sebagaimana insan manusia dengan mencintai dan menyayanginya sepenuh hati.

Iqbal adalah korban dari sebuah kekejaman dan kebiadaban seorang manusia. pola pikir yang lemah, taraf pendidikan yang mungkin rendah, serta kemiskinan melanda, selalu saja menjadi alasan klasik dalam problematika kehidupan, tanpa pernah berkaca bahwa kemiskinan bukanlah suatu faktor yang berpengaruh dalam segalanya karena kemiskinan juga terjadi oleh adanya kesalahan dalam suatu sistem, dan pola pikir individu karena dapat saya katakan bahwa beberapa orang miskin, banyak yang masih bisa untuk mensyukuri segala nikmat yang Allah SWT berikan bahkan ada diantara mereka dengan kesungguh-sungguhan berupaya memperbaiki diri tanpa harus merugikan orang lain dan tanpa harus mendzolimi orang lain. Dengan kesungguh-sungguhan sudah banyak orang-orang yang berhasil memperbaikki taraf hidupnya menjadi lebih baik bahkan menjadi orang yang sukses.

Rubah paradigma yang ada, dan jangan salahkan kemiskinan yang rasakan melainkan pacu semangat hidup diri kita agar mendapatkan rezeki yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya dengan rasa syukur yang begitu dalam dan dengan semangat juang yang berkualitas serta kejujuran dalam mencari rezeki yang halal. Dalam hal ini yang paling penting adalah kejujuran dan mensyukuri apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Ketika sudah mendapatkan sebagian rezeki jangan pernah lupa untuk selalu berbagi rezeki, dan berbagi ilmu dalam hal apapun baik materi maupun dalam hal ilmu pengetahuan agar saudara-saudara kita dapat bangkit dan dapat berkarya dengan kemampuan yang mereka miliki.

Percayalah bahwasannya disepanjang hidup manusia telah diberikan rezeki yang tiada tergantikan sejak kita yang dari tiada menjadi ada oleh Allah SWT. Mulai dari sebuah sperma yang menetes dalam rahim seorang ibu dan tumbuh menjadi seorang manusia yang tumbuh dewasa dengan begitu kita akan tersadarkan bahwa kita sebagai manusia terlahir ke dunia adalah untuk menjadi seorang pemenang dikarenakan sejak proses terciptanya kita sebagai manusia kita harus berlomba-lomba dengan berjuta-juta sel manusia agar dilahirkan didunia melalui rahim seorang ibu, so, kenapa kita harus menyerah karena kemiskinan. Percayalah bahwasannya Allah SWT maha pemberi segala-galaNya

Agar dalam peristiwa yang serupa tidak terulang kembali, maka sudah waktunya bagi kita untuk memulai dari yang terkecil yakni dengan cara mencintai keluarga kita yang kita cintai dalam hal ini adalah diawali oleh mencintai, dan menyayangi istri kita terlebih dahulu dengan memberikan kehangatan jiwa, ketenangan, kebahagian sebagaimana bagian dari hidup kita, bimbinglah istri kita menjadi bidadari surga dengan memuliakan wanita dan sayangi sepenuh hati, sebagaimana ijab qabul atau janji suci yang di ucapkan, bukannya harus menyakiti, membentak, bahkan sampai memukul istri kita. Maka, untuk memuliakan seorang istri kita, dan kitapun juga harus bisa memuliakan diri kita dengan cara memperkuat iman kita dan meneguhkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan selalu berdzikir dan berdoa kepadaNya.

Setelah kita memuliakan istri kita dan disaat kita mendapatkan anugerah anak-anak yang luar biasa, darah daging kita, dengan selalu menyayangi istri kita, kita coba untuk membagi rasa sayang kita kepada anak-anak kita agar istri dan anak-anak kita dengan membimbing anak dan istri kita agar menjadi istri soleha dan menjadi anak-anak yang soleh dan soleha. Agar keluarga kita mendapatkan kemuliaan, rahmat, cinta dan kasih sayang serta keridhaan Allah SWT tentunya didasari oleh ketaatan dan iman kita kepada Allah SWT.

Setelah kita cintai anak dan istri kita, coba untuk lebih mencintai keluarga kita dan setelah itu baru kita mencoba untuk peduli kepada lingkungan masyarakat kita, dengan saling berbagi, saling menghargai, saling menolong, saling bertoleransi, dan bersama-sama beribadah bersama sesuai dengan kepercayaan masing-masing. So bukankah damai itu indah.

Dalam tulisan ini saya selaku penulis tidak bermaksud untuk mengajarkan atau menggurui melainkan untuk berbagi ilmu dan saling mengingatkan agar peristiwa yang menimpa bocah malang itu tidak terulang kembali menimpa anak ataupun saudara-saudara kita. Jadikan semua yang telah terjadi sebagai suatu pembelajaran bagi kita agar dapat menjadi lebih baik.

Salam perdamaian

Tegar Guccie
Dilema Anak Rimba
20 Maret 2014

Sebuah Perjalanan Panjang

Disepanjang perjalanan panjang yang aku lalui disepanjang hidup ini, berhias banyak sekali krikil-krikil tajam berduri ada yang pro, ada pula yang kontra ada yang suka, ada pula yang benci, ada yang menilai baik ada pula yang menilai jahat tanpa pernah berpikir panjang dinamika hidup seperti apa yang telah aku lalui? Dan tanpa pernah berpikir panjang hal-hal apa saja yang pernah aku lakukan untuk dunia untuk meraih akhirat? Pada akhirnya membuahkan torehan-torehan pedang pemotong lidah yang melukai diri, sehingga sulit untuk mengungkapkan kebenaran yang hakiki.

Tidak ada yang salah dan perlu disalahkan, karena biar bagaimanapun setiap manusia adalah seorang juri yang hanya mampu untuk menilai dalam hanya satu sisi tanpa pernah menilai sisi-sisi lainnya, dan sifat alamiah manusiapun hanya sanggup untuk menilai orang lain dengan subjektif tanpa pernah mencoba menilai diri pribadinya seperti apa dan langsung memvonis manusia-manusia bertopeng, orang yang terlihat ramah baginya belum tentu ramah dikemudian hari bahkan bisa membunuh, namun, sebaliknya orang yang terlihat jahat baginya belum tentu jahat dikemudian hari bahkan bisa saja orang itu lebih banyak untuk peduli bahkan memberikan suatu kedamaian dan ketenteraman dalam hidup kita. Dan kita semuanya terungkapkan dan telah terjadi, barulah menghadirkan sebuah penyesalan-penyesalan yang dikarenakan salah dalam menilai beberapa orang secara tidak objektif, dan tidak simetris.

Seperti itulah kehidupan orang-orang bertopeng, menghiasi lika-liku kehidupan tanpa pernah untuk bersikap objektif dan berkaca diri di dalam menata dirinya untuk menjadi lebih baik. Akupun bukanlah orang yang sempurna hanya saja aku hanya manusia yang tidak ingin salah dalam menempati diriku, ketika aku ingin mengenal seseorang maka aku harus selami jiwa mereka agar aku tidak salah dalam menilai dan menempatkan diriku dalam sebuah interaksi sosial.

Dalam interaksi sosial, aku tidak pernah memandang kelas sosial siapapun selama mereka mau berbagi ilmu, berdiskusi dan saling peduli. Dan aku tidak peduli kelas sosialnya ntah mereka itu pedagang kecil, petugas keamanan, sopir, bahkan sampai wanita tuna susila. Karena dalam hati orang-orang seperti mereka terdapat banyak ilmu yang dapat di jadikan sebuah pembelajaran tanpa harus menhina, menjatuhkan bahkan memanfaatkan mereka untuk kehidupan pribadi dan kesenangan sesaat.

Hal yang dapat kita petik pelajaran dari mereka adalah bagaimana cara mereka memaknai hidup, mereka berjuang disetiap perputaran waktu mengais rezeki yang tidak besar untuk kehidupan keluarganya, kadangpun mereka menangis bila tak dapat untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, seperti halnya ada salah seorang sopir angkot yang pernah saya temui, dia mempunyai anak dan istri dikampung, demi untuk mencari rezeki yang halal untuk anak istrinya dia rela meninggalkan kampungnya, begitu aku tanya berapa usia anaknya? Dia menjawab bahwa anaknya masih balita dan sudah lama untuk tidak pulang ke kampungnya, dan dia pun mengatakan bahwa dia suka sedih dan suka menangis kalau mengingat anak istrinya di desa yang hidup berketerbatasan.

Diapun mencoba mengadu nasib dikota besar, Bogor, untuk mengais rezeki dijalan sebagai seorang sopir angkot, dan berdasarkan penuturannya dia setiap harinya melewati malam dengan sebuah tikar, yang di gelar dilantai mobil angkot yang dia sewa dari seorang pemilik angkot, ironisnya setiap besaran pendapat yang dia dapat harus dibagi dengan biaya hidup, biaya bahan bakar dan ongkos sewa bahkan dia juga mengatakan bahwa dia pernah tidak membawa uang sama sekali. Diapun menangis meneteskan airmata ketika dia menceritakan perjalanan hidupnya. Namun, bagaimana dengan kita yang mungkin hidup jauh lebih baik daripada mereka, terkadang masih sering untuk mengeluh dan kurang untuk bersyukur.

Itu baru hanya sepenggal kisah, dan masih banyak lagi kisah-kisah kehidupan yang patut kita syukuri dan patut kita petik pelajaran.

Satu hal yang perlu aku garis bawahi disini adalah jangan pernah menilai, ataupun mendeskreditkan seseorang tanpa pernah kita tau Siapakah dia? Bagaimanakah dia? Pola pikirnya seperti apa? Hal apa saja yang pernah dia lakukan? Karya apa saja yang pernah dia lakukan untuk kebaikan baik diri sendiri maupun banyak orang? Hal apa saja yang dapat kita petik pelajaran darinya? Bagaimanakah perilaku dia dalam keluarga dan lingkungan masyarakat? dan Seberapa besar kepeduliannya terhadap lingkungan sosial? Dengan begitu kita akan menempatkan diri kita dengan bijak dan dengan kata lain kita dapat menilai seseorang dalam berbagai macam sisi secara simetris.

Mengapa, harus menilai seseorang secara simetris atau dari berbagai macam sudut pandang? Agar kita tidak salah dalam memandang seseorang yang kita kenal dengan kata lain kita juga dapat menempatkan diri kita dalam porsi yang berbeda, seperti dalam menilai individu juga sebagai seseorang yang dinilai.

Sekian...

Salam perdamaian..

Tegar Guccie
Sebuah Perjalanan panjang
21 Maret 2014

Tuesday, March 18, 2014

Tragedi Pesta Demokrasi

Disepanjang rimba zaman yang
Penuh sejuta misteri dan elegi
Kehidupan aku tegak berdiri
Menatap fatamorgana dunia
Di dalam suatu ilusi kefanaan

Ku temui dan ku jumpai seonggok
Barisan para pemimpi diselimuti
Dengan kumpulan serdadu
Ambisi kebisuan dalam hasrat
Memimpin anak negeri

Bermimpi dengan sejuta mimpi
Berjudi dalam menapaki intuisi
Demi dalam suatu ambisi meraih
Sebuah kursi untuk menjadi
Pemimpin anak negeri

Ada yang menang dan ada yang
Kalah, ada yang benar dan ada
Yang salah seperti itulahh sebuah
Kompetisi pesta demokrasi dan
Sarat akan suatu ilusi kebatinan

Berkoar menjual janji dalam suara
Sumbang meraih simpati rakyat
Berkorban bertaruh jiwa dan raga
Menghamburkan sebagian materi
Demi meraih sebuah kursi

Katanya sih untuk negeri tapi
Terkadang menjadi sebuah tragedi
Saat sebuah kursi batal diraih
Dan harga diri jadi tak berarti
Begitulah para pemimpi.. Hehehe..

Jutaan bahkan miliaran uangpun
Menjadi saksi pemulus hasrat
Dalam meraih simpati anak
Negeri agar dipilih menjadi
Pemimpin rakyat semesta raya

Oooo, inilah sebuah tragedi dalam
Pesta demokrasi negeri ini
Suara rakyat dibeli dengan seonggok
Nilai rupiah dihibur oleh lenggak
Lenggok erotisme tubuh biduan wanita

Begitulah tragedi pesta demokrasi
Nurani tergadaikan hasrat akan
Ambisi yang digadang-gadang untuk
Menjual janji-janji yang mungkin
Tak sanggup untuk dapat ditepati

Kamuflase-kamuflase politikpun
Menjadi strategi ampuh dalam
Raih suara-suara sumbang warnai
Jiwa-jiwa sang rakyat yang haus
Akan keadilan sosial hakiki

Akupun disini hanya sanggup
Menanti dalam denting-denting
Sang waktu yang terus berputar
Dengan harapan negeriku mampu
Bangkit dalam keterpurukan nurani

Karena sebagai putera bangsa
Indonesia, Aku adalah jiwa insan
Manusia yang menginginkan
Indonesia raya sanggup bangkit
Dan mampu merajai rimba dunia

Bangkit dan bangkitlah negeriku
Singkirkan benalu yang lumpuhkan
Langkah kakimu untuk maju dan
Kembali terbang tinggi dalam
Menghantam congkaknya dunia

Hiduplah negeriku, bangkitlah
Indonesiaku hapuskanlah airmata
Anak negeri yang telah lama menetes
Dalam duka dan kepiluan atas
Torehan-torehan luka dalam jiwa

Dirgahayu Negeriku INDONESIA ku

Tegar Guccie
Tragedi Pesta Demokrasi
17 Maret 2014

Untukmu Putera-puteriku

Kabut fajar, hangatnya mentari
Dan keindahan bulan bintang
Disepanjang keindahan malam
Aku menanti kehadiranmu
Wahai putera-puteriku

Putera-puteriku kau terlahir ke dunia
Dalam rahim seorang ibu yang
Tak lain adalah istri yang aku cintai 
Sebagaimana tulang rusukku dan
Tangis pertamamu awali bahagiaku

Dalam tangisan pertamamu aku
Lantunkan suara adzan mengawali
Langkah awal kehidupanmu di dunia
Dengan berharap kau menjadi anak
Anak yang soleh dan soleha

Putera-puteriku dalam tubuhmu
Mengalir darahku dan ibumu
Tangisan pertamamu lengkapi
Hidupku dan ibumu dalam bahagia
Disela hembusan nafas pertamamu

Untukmu wahai puteraku jadilah
Kau putera bangsa jadilah kau
Khalifah disepanjang hidupmu
Dengan menjadi imam dan manusia
Yang dirindukan oleh surga firdaus

Jadikanlah hidupmu menjadi
Lebih bermakna disetiap langkah
Kakimu, bingkailah harimu dengan
Kesolehan, kemulian hati dalam jiwa
Raga yang mengalir dalam darahmu

Tinjulah congkaknya dunia dengan
Kemurnian iman dalam akhlak
Dan ketaqwaanmu kepada Alloh
Sang Maha Pencipta karena hanya
KepadaNyalah engkau akan kembali

Lantunkan sholawat kepada Rasulmu
Nabi Muhammad Muhammad 
Shalallahu Alaihi Wassalam, bacalah
Al-Quran, jadilah kau pemimpin umat
Yang mendapatkan keridhaan Illahi

Sinarilah setiap langkah kakimu
Dengan sholawat, dengan tasbih
Dan tahmid sebagaimana wujud
Ketaqwaanmu kepada Alloh yang
Telah meniupkan nafasmu ke dunia

Untukmu puteriku jadilah kau
Bidadari surga dengan kesucian
Dan kelembutan hatimu yang
Lugu, sempurnakan dirimu dengan
Pengabdian pada khalifahmu

Senandungkanlah sholawat
Cinta kepada Rasulmu Nabi
Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam 
Dan semarakkan harimu
Dalam lantunan ayat suci Al-Quran

Puteriku jadilah kau menjadi saidah
Para bidadari-bidadari yang
Dirindukan oleh surga firdaus
Bersama Sayyidatu Nisa I'll Alamin
Yang tak lain ialah Fatimah Azzahra

Putera-puteriku iringi kebahagianku
Dengan kebahagian dan keberhasilan
Langkah kaki kalian dalam meraih 
Segala mimpi dan citamu dan jadilah
Yang terbaik bagi dunia akhirat

Putera-puteriku meskipun kelak
Aku dan ibumu telah tiada tetaplah
Kalian untuk menjadi yang terbaik
Bagi aku dan ibumu dalam setiap
Doa-doa indah yang kau panjatkan

Aku dan ibumu bahagia karena
Alloh Subhanallahu Wata'alla
Telah menganugerahkan kalian
Untukku dan istriku yang tidak
Lain adalah kedua orang tuamu

Selamat atas kelahiranmu wahai
Putera-puteriku semoga disetiap
Langkah kakimu selalu diridhai
Dan selalu dirahmati oleh 
Alloh Subhanallahu Wata'alla

Semesta alam yang berdzikir dan
Bertasbihpun mengiringi langkah
Kakimu sejak kalian masih dalam
Rahim ibumu yang berjuang bertaruh
Nyawa guna melahirkanmu ke dunia

Bahagianlah Ibumu sebagaimana
Yang utama dalam hidupmu

Tegar Guccie
Untukmu Putera-puteriku
17 Maret 2014

Dalam Wirid Ku

Subhanallah Walhamdulillah
Wallaillaha Illallah Wallahu Akbar
Di sepanjang zaman lantunan wirid
Membasuhi ketenangan hati dalam
Jiwa sebagai rasa syukur pada Illahi

Sucikan hati, basuhi keringnya jiwa
Sempurnakan rapuhnya diri berselimut 
Bulir-bulir dosa dengan memohon 
Ampunan dalam setiap kesalahan
Dalam sebuah pertaubatan

Di sepanjang dzikir dan wirid
Batin ini dalam kerapuhan dalam
Cinta kepadaMu menangis tersipu
Meneteskan airmata mengharapkan
Ampunan dalam setiap kesalahan

Aku memohon ampunan dalam
Taubatan Nasuhaku dari setiap
Kesalahan yang mungkin
Aku lakukan disepanjang bingkai
Bingkai fatamorgana kehidupan

Dosaku mungkin bertambah tinggi
Semakin tinggi namun kerapuhan
Jiwaku ini tak sanggup sempurnakan
Diri untuk selalu mencintaimu dalam
Segala ke Maha AgungnganMu

Jiwa ini sudah tak sanggup untuk
Memikul dosa-dosa besar dan
Hati ini benar-benar berpasrah
Ingin kembali kepada dekapanMu
Yaa Allahu Yaa Rahman

Dalam wirid ku mengalir tetesan
Airmata dan menetes membasahi
Sajadah panjang yang membentang
Dengan khikmat akupun berharap
Engkau meridhai segala ampunanMu

Dan akupun berharap Engkau
Mengabulkan  doaku,
Mengabulkan doa Orang Tuaku
Mengabulkan doa Istriku dan
Mengabulkan doa anak-anakku

Aku berpasrah padaMu Yaa Allah
Diatas sajadah panjang membentang
Aku memohon padaMu ampunilah
Semua doa-doaku dan berilah
Segala kemurnian cinta abadiMu

Karena dengan kemurnian cinta
AbadiMu dan dalam kerapuhan
Jiwaku yang tak sempurna mencintai
Disetiap sujudku, hatiku merasa
Lebih sempurna dalam keridhaanMu

Dalam setiap wiridku aku mohon
Ampunilah aku Yaa Allah terimalah
Taubatku Yaa tawaab dan karuniakan
Segala kemulianMu kepada aku
Sebagai manusia yang rindukanMu

Yaa Allahu Yaa Karim Yaa Rahman
Yaa Rahim Yaa Salam Yaa Mujib
Yaa Jabbar Yaa Raafi Yaa Affuw
Yaa Adl Yaa Malik Yaa Tawaab
Terimalah segala taubatku

Tegar Guccie
Dalam Wirid Ku
18 Maret 2014

Sudut Sosial : Dilematika Wanita Tuna Susila

Bagi beberapa orang, mungkin profesi yang dijalankan sebagai seorang pelacur adalah profesi yang hina. sehingga banyak orang menilai mereka sebagai wanita hina dan pantas dipergunjingkan. Tapi kenapa sebagian orang hanya melihat, memandang, dan menilai wanita tuna susila atau pelacur hanya dalam satu sisi saja dan tidak simetris.

Tanpa pernah bertanya, mengapa mereka menjajakan tubuhnya kepada beberapa orang pria hidung belang, malah langsung dicemooh, dihinakan, digunjing, bahkan dicaci dan dimaki. Saya pernah mencoba selami apa yang mereka rasakan. meski, saya tidak pernah memanfaatkan atau menikmati kemolekan tubuhnya dan perilakunya yang binal.

Setelah saya selami dan saya temui. Saya mengenal seorang wanita tuna susila muda, dan merupakan seorang janda beranak 1 berusia 27 tahun ini berprofesi sebagai terapis pijat plus-plus yang menjalankan profesinya kira-kira sejak 2 tahun lamanya.

Saya mencoba berinteraksi dengan sebut saja namanya Via, dalam sebuah media jejaring sosial dengan akun palsu, tanpa pernah bertemu terlebih lagi menggunakan jasa terapisnya!

Dalam menjalankan profesinya. Via menuturkan bahwa sebagai terapis pijat plus-plus "dia terlebih dahulu, melakukan pijatan-pijatan hangat dengan media tubuhnya, sebelum memuaskan dan memanjakan nafsu  para customernya dengan tarif 1 juta rupiah" ketika saya mencoba berinteraksi lebih dalam dengannya tiba-tiba, muncul sebuah percakapan yang intinya "menghujat, mencemooh, dan menghina Intan sebagai terapis"

Beberapa percakapan lainnya juga ada beberapa orang yang "menguatkan, mendukung, dan mensupport Via agar sabar dan kuat dalam menyikapi hinaan, serta cemoohan itu" saya mencoba menempatkan diri saya dengan objektif dan mencoba selami apa yang Via rasakan?. Dan bertanya-tanya kenapa Via sampai mendapatkan gunjingan dan hinaan, padahal meskipun dia itu bagi setiap orang namun, dia tetaplah seorang manusia yang berhak untuk hidup?

Saya coba berinteraksi dengan Via dalam sebuah media jejaring sosial, dan dalam interaksi itu Via mengatakan bahwa "Saya, menjalani profesi ini karena sebuah keterpaksaan, demi menghidupi satu orang anaknya, dan juga keluarganya" Via juga menuturkan bahwa "tidak ada seorang wanita yang mau hidup seperti aku, semua karena keterpaksaan dan keterbatasan pribadi hingga seperti ini"

Hmm, tersentuh dengan penuturannya. Satu sisi dia seorang janda beranak satu, dan sisi lainnya karena keterbatasan dirinya, dia terpaksa menjajakan dirinya sebagai terapis pijat sekaligus, menjajakan tubuhnya untuk memuaskan nafsu para pria hidung belang. Ironi memang tapi inilah sebuah kehidupan ada yang kehidupannya bergelimang akan harta dan kekayaan, ada pula orang yang hidup dalam keterbatasan diri seperti Intan.

Tapi kenapa juga harus menjadi sebuah gunjingan bagi beberapa orang?, melihat suatu sejarah yang pernah tercipta dimasa lalu bukankah, pada masa "peperangan melawan penjajah" beberapa pejuang memanfaatkan tubuh para wanita sebagai pelacur guna untuk merebut informasi-informasi tentang kelemahan para penjajah, hal ini dilakukan untuk meraih kemerdekaan yang abadi demi Indonesia Raya?

Menyikapi hal demikian, maka dapat saya katakan bahwa wanita tuna susila yang bagi beberapa kebanyakan orang adalah seorang yang hina, tidak lain dan tidak bukan juga seorang pahlawan kemerdekaan bangsa!. So, kenapa sebagian orang harus memandang hina mereka, setelah saya coba mencari-cari sebuah jawaban lainnya ternyata beberapa orang yang pernah menggunakan jasa seorang wanita tuna susila mengatakan bahwa "wanita tuna susila sisi lain mungkin hina, tapi sisi lainnya juga dia seorang pahlawan" ketika saya tanya kenapa? Beberapa orang dari mereka menjawab "selain pahlawan bangsa, seorang wanita tuna susila juga pahlawan bagi kejahatan nafsu susila, pasalnya kalau tidak ada wanita tuna susila mungkin orang-orang yang tidak sanggup menikah, tidak akan sanggup menahan nafsu syahwatnya dan mungkin akan terjadi banyaknya tindak pemerkosaan yang marak terjadi"

Mungkin sepintas benar, mungkin juga dapat dikatakan salah. namun, disini saya tetap memandang dalam sisi yang objektif tanpa harus memihak kepada siapa yang benar dan siapa yang salah. Namun, dalam menyikapi hal ini saya hanya menitik beratkan kepada nilai-nilai yang menurut saya perlu ditegakkan.

1. Nilai yang pelu ditegakkan adalah bukan menghujat, mencemooh, bahkan menggunjing mereka sebagai wanita tuna susila, karena tidak semua dari wanita tuna susila itu senang atau bangga bahkan menikmati profesi yang dia jalankan. Terlebih lagi tidak semua dari mereka menjadi wanita tuna susila menikmati profesinya karena nafsu bahkan karena nominal materi. Sebab disisi lainnya banyak keterbatasan dalam diri yang dengan terpaksa untuk mereka lakoni untuk menjadi wanita penjaja cinta (wanita tuna susila)

Logikanya dalam kacamata pribadi saya adalah "Apakah ada, seorang wanita yang lahir dari ibu, rela untuk dibesarkan atau bangga untuk menjadi seorang wanita tuna susila disaat dia tumbuh dewasa kalau bukan karena suatu keterbatasan? Apakah ada, seorang wanita yang ketika dia kecil, ketika ditanya "kalau, sudah besar mau jadi apa?" Wanita itu menjawab dengan bangga "Aku, ingin menjadi seorang pelacur" dan logika selanjutnya "Apakah ada, seorang wanita yang kalau bukan karena faktor kelainan, rela tubuhnya untuk dijamah dan dinodai oleh banyak pria hidung belang yang haus akan nafsu birahi, demi menutupi sebuah keterbatasan diri, guna untuk bertahan hidup serta demi menghidupi keluarganya?" Dan "Apakah ada seorang wanita yang bangga untuk menjadi seorang pelacur?" Jawabannya pasti dari setiap mereka itu sama yaitu "TIDAK" dan mereka terpaksa menjalankan hidup dalam hitamnya dunia karena selain mereka berdiri dalam keterbatasan, dan tak sanggup menahan kesulitan hidup karena kemiskinan, mereka juga menginginkan penghidupan yang sama dengan mereka-mereka yang hidup bergelimpangan harta dan kekayaan, meskipun wanita itu melakoni profesi yang salah dengan melewati hitamnya dunia.

2. Kita sebagai insan manusia yang diberikan banyak anugerah berlimpah dan tiada henti-hentinya disepanjang dan setiap hembusan nafas yang kita hirup. Kita patut bersyukur atas segala nikmat dan anugerah yang telah Alloh SWT berikan dengan selalu bersyukur, bersujud dan bertaqwa kepadaNya. Menyikapi kelamnya dunia yang dirasakan oleh wanita-wanita tuna susila, bukan berarti kita harus serta merta untuk menghinakan, menghujat, mencemooh bahkan dengan keji menyiksa dan mencaci maki mereka, akan tetapi selain kita harus mensyukuri atas nikmatNya kita juga setidaknya mempunyai peranan penting dalam membantu atau mengurangi keterbatasan mereka.

Bagaimana caranya? Caranya adalah tidak perlu sampai terlalu jauh untuk memperbaiki akhlaknya dan mengembalikannya kepada jalan yang lurus akan tetapi coba untuk belajar sejak dini, untuk peduli atas realita yang mereka hadapi, coba angkat kesulitan mereka arahkan mereka terhadap masa depan yang lebih baik, dengan tidak membiarkan mereka hidup dalam keterbatasan, bukan menjadikan mereka menjadi bertergantungan melainkan menjadikan mereka mampu untuk bangkit!

Bukan mempergunjing dan mencemooh melainkan dengan mensupport dan membekali keterbatasannya menjadi suatu keluarbiasaan, dapat dilakukan dengan memberikan sebagian ilmu keterampilan dalam membuat suatu kerajinan tangan, pendekatan ilmu agama, memberikan pembekalan seni budaya juga banyak hal yang dapat dan perlu dilakukan agar mereka senantiasa dapat kembali kepada jalan yang pantas untuk dilalui.

Memang cara itu cukup sulit, tapi apakah kita harus membiarkan itu terjadi pada saudara-saudara kita dalam suatu keterbatasan? Setiap orang mungkin butuh materi tapi tidak ada salahnya bagi kita untuk berbagi, berbagi ilmu, dan sebagian rezeki!

Bicara soal benarkah apa yang dilakukan, sucikah mereka, atau dosakah apa yang mereka perbuat. biar saja Allah SWT yang memberikan suatu jawaban dalam setiap hidayah yang diberikanNya, akan tetapi kalau beberapa orang dari kita tidak coba untuk peduli maka, bukan tidak akan mungkin orang-orang yang memiliki keterbatasan diri seperti Via, terpaksa untuk turun kejalan menjajakan diri untuk memuaskan nafsu orang-orang yang membutuhkannya

Memang satu sisi wanita tuna susila itu salah tapi sisi lainnya dia juga seorang pahlawan dari kejahatan nafsu syahwat orang yang tidak sanggup menikah, yang takut melakukan tindak pemerkosaan, dan berjasa karena pengalamannya dalam memuaskan nafsu sehingga pelanggannya mendapatkan suatu pengalaman yang berbeda dan terpuaskan. Tapi tetap saja itu menjadi sosial kita dan kepedulian kita sebagai sesama manusia.

Dan saya pribadi mungkin tidak begitu bisa untuk berbuat banyak, dan tidak pernah memanfaatkan jasa wanita tuna susila akan tetapi, yang pernah saya lakukan memotivasi dia, dan sekaligus mengarahkan, menanyakan kapan dia akan kembali kejalan yang benar, serta mendoakan yang terbaik baginya dan bukan untuk menghujat bahkan menghinakan mereka. Karena meskipun apa yang mereka lakukan itu hina, mereka tetaplah manusia so kita tidak perlu untuk menghujat atau menghinakan mereka.

Hal yang terpenting disini adalah kita hanya dituntut untuk selalu bersyukur dan mensyukuri apa yang telah Alloh berikan untuk kita. Karena, nasib kita mungkin masih lebih baik dari mereka and yang terakhir buat Intan Intan lainya jika hal itu masih kalian anggap hal positif bagi kalian silahkan jalani saja hidup kalian sebagaimana mestinya dan maaf bukannya mau mendukung atau memanfaatkan jasa tubuh kalian, akan tetapi saya hanya dapat mengatakan bahwa ketika kalian mendapatkan suatu rezeki yang lebih baik dan patut untuk disyukuri terlebih lagi mendapatkan sebuah hidayah bersegeralah hentikan langkah hitam kalian dan bersegeralah untuk bersyukur serta bersujud kepada Allah SWT agar selalu mendapatkan rahmat dan hidayahnya yang tiada henti disepanjang hidup kalian.

Khususnya buat Intan, doa yang pernah terucap dalam lisan saya adalah saya, pernah berdoa semoga kamu mendapat hidayah dan semoga saja kamu kelak menjadi orang yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat serta disaat kamu sudah kembali kepada jalanNya dan disaat kamu meninggal dunia semoga saja kamu ditempatkan di dalam Surga Firdaus dengan bidadari-bidadari surga lainnya atas segala keridhaan Allahu Yaa Tawwab yang tak lain sang maha pemberi taubat.

Pasalnya saya pernah mendengar ada seorang mantan wanita tuna susila yang menjadi ulama dan memiliki pesantren disaat dia mendapatkan hidayah yang begitu indah dan begitu dalam atas kemahaan dan kemuliaan Allah SWT. Dan semoga hidayah itu dapat diraih oleh Via Via lainnya.. Aamiiin..

Sekian..

Tegar Guccie
Dilematika Wanita Tuna Susila
18 Maret 2014

Friday, March 14, 2014

Erotisme Kehidupan Malam

Dihela keindahan malam
Yang berlapis akan kelap
Kelip bintang membentuk
Satu rasio disepanjang
Sudut-sudut kota

Lampu-lampu pijar disepanjang
Sudut kota hadir dan menghiasi
Kegemerlapan malam dengan
Alunan musik disko yang disugukan
Oleh sang punggawa hiburan malam

Aku melihat tubuh-tubuh erotis
Menari dengan lenggak lenggok
Tubuh indah menggoda nafsu
Birahi untuk menjamah tubuh
Halus terbalut busana seksi

Akupun menjadi saksi dinamika
Transaksi tawar menawar nafsu
Birahi yang dilakukan oleh punggawa
Nafsu birahi demi menikmati erotisme
Tubuh molek para penjaja cinta

Beraneka hidangan minuman
Beralkoholpun hadir bagai
Teman sejati menghiasi malam
Para penikmat kehidupan
Dunia malam yang gelamor

Ada yang membenci
Adapula yang menikmati
Ada yang peduli
Adapula yang tidak peduli
Akan keberadaan sisi lain dunia

Benarkah apa yang mereka
Lakukan, dosakah apa yang
Mereka perbuat dan biarkanlah
Waktu menjawab setiap
Pertanyaan hidup mereka

Adakah hasrat untuk kembali
Menuju jalan cahaya bagi mereka
Agar tak selalu dibutakan akan
Kebutaan dunia gemerlap
Malam yang sesakkan nurani

Adakah hasrat yang tulus bagi
Mereka agar terbebas dari jerembak
Nafsu kegelamoran dunia dengan
Kembali kepada Sang Pencipta
Untuk kembali bersujud padaNya

Biarkanlah nyanyian waktu
Yang menghantarkan mereka
Untuk dapat kembali kepada
Satu ketakwaan kepada Sang
Pencipta alam raya yang bertasbih

Karena hanya kepadaNyalah
Mereka akan kembali dan
Hanya kepadaNyalah mereka
Akan dipertanggungjawabkan
Dikemudian hari

Tegar Guccie
Erotisme Kehidupan Malam
15 Maret 2014

Erotisme Kupu-Kupu Malam

Bagi sebagian orang mungkin
Kau adalah setangkai bunga
Mawar hitam berduri dan
Selalu dihinakan banyak orang

Bagi sebagian orang mungkin
Kau adalah seorang wanita
Hina kaena menjadi wanita
Penjaja cinta para pria durja

Bagi sebagian orang mungkin
Kau adalah wanita kotor atau
Sampah dan nista serta pantas
Untuk dibenci oleh beberapa orang

Namun bagaimanakah dengan
Mereka yang datang dan menikmati
Kemolekan tubuhnya, bagaimanakah
Dengan mereka yang butuh dirinya

Apakah segitu hinanya kau
Hingga selalu mendapat cemoohan
Bahkan sampai gunjingan yang
Mereka lontarkan kepadamu

Bukankah dibalik tubuh yang
Kau jajakan tersimpan jasa
Bagi sebagian orang yang
Membutuhkan belaian tubuhmu

Jasa bagi sebagian orang dari
Kejahatan nafsu syahwat para
Pria durja yang tak ingin menyalah
Gunakan nafsu membutakan

Bukankah dibalik erotisme tubuhmu
Yang elok itu ada suatu kehidupan
Bagi sebagian orang dan menjadi
Pahlawan beberapa orang pria

Bukankah karena profesimu
Kau telah menorehkan suatu
Tanda jasa dalam sejarah, merebut
Kemerdekaan bangsa dimasa itu

Bukankah dimasa itu kau rela
Bertaruh nyawa dengan menjual
Tubuhmu pada penjajah demi
Meraih informasi dari penjajah

Mengapa bagi sebagian orang
Kau tidaklah berharga, bukankah
Biar bagaimanapun juga kau
Tetaplah seorang manusia

Manusia yang pantas hidup
Layak dengan lainnya meski dengan
Cara mengorbankan jiwa raga
Untuk memuaskan nafsu para pria

Namun masihkah kita semua
Memandang sebelah mata mereka
Tanpa pernah peduli dengan mereka
Dan selalu menghinakan mereka

Masihkah kita memandang buruk
Kupu-kupu malam disaat mereka
Benar-benar kembali suci dan
Kembali kepada jalan Illahi

Bukankah dosa atas apa yang
Dilakukannya akan dipertanggung
Jawabkan kelak oleh Sang Maha
Pencipta tanpa harus kita gunjingkan

Namun dikala mereka kembali
Bersujud, dan memohon ampun
Atas segala dosanya kepada Sang
Maha Pencipta kita tetap hinakannya

Buka mata buka hati kita semua
Dan biarkanlah Sang Maha Pencipta
Yang memiliki kuasa atas segala dosa
Para bidadari malam yang kelam

 Tegar Guccie
Erotisme Kupu-Kupu Malam
15 Maret 2014

Sang Pemimpi

Aku mungkin hanyalah
seorang pemimpi yang
hidup dalam kehidupan
yang penuh dengan jiwa-jiwa
kehausan

jiwa-jiwa yang hidup tak
tentu arah dan buta
akan suatu keadilan
dan memaksa diriku tuk meraih
suatu keadilan itu

Dan memaksa diriku tuk berjuang
dan berlari kesana dan kemari
tuk meraih suatu perjuangan
demi tercapainya masa depan
Indonesia yang lebih baik

Aku berlari dan terus berlari
hingga sesakkan nafasku
hingga detak jantungku
berdetak kencang
kencang sekali

Meskipun sakit yang aku rasakan
tapi aku akan selalu berjuang dan
terus berjuang meskipun
aku terjatuh dan terjatuh
dan mematahkan
sayap-sayapku

Meskipun sayap-sayapku
patah aku akan berjuang tiada
henti demi tercapainya satu
tujuan, satu impian
dan satu cita-cita

Dan cita-cita itu adalah
terciptanya Indonesia
baru yang adil, aman, damai
dan sejahtera dan tidak
adanya lagi suatu
ketidakadilan

Demi Indonesiaku
aku rela berjuang dan terus berjuang
sampai titik darah penghabisan
demi terciptanya
Indonesia baru

Aku hidup tuk satu perjuangan
Aku mati tuk kembali
Kepada Allah SWT
Sang Raja Manusia
dengan penuh
keikhlasan

Tegar Guccie
Sang Pemimpi
14 Maret 2010

Rindu Rasulullah

Di atas sebuah coretan usang
Dalam sebuah karya dan
Anugerah Sang Maha Kuasa
Karuniakan untukku

Tersimpan suatu kerinduan
Yang teramat dalam,
Kerinduan yang takkan pernah
Tergantikan oleh apapun

Kerinduan akan kasih sayangMu
Kerinduan akan selalu ada disisiMu
Kerinduan akan segala nikmatMu
Yaa Ilahi, hati ini teramat rindu

Akupun rindu akan kehadiran
Seorang khalifaf, yang tak hanya
Seorang pemimpin akan tetapi
Seorang yang dicintai oleh Ilahi

Dialah Rasullullah, ingin sekali
Hati ini bertemu dan menatap
Wajahnya untuk menghapus
Rindu yang terdalam dalam jiwa

Ya Rasulullullah ya Habiballah
Namamu selalu terukir indah dalam
Jiwa, syafa'atmu selalu dinanti dan
Dirindukan oleh umat

Kau hadirkan cinta Sang Ilahi
Kau basuh jiwa-jiwa yang berdosa
Untuk selalu berada dalam jalan
LurusNya, jalan yang diridhai Alloh

Meskipun kau kini berada
Ditaman-taman surga, sholawat cinta
Untukmu selalu tercurah kepadamu
Ya Rasulullah Ya Habiballah

Ya Alloh , Ya Rahman izinkanlah
Aku bertemu dengannya walau
Hanya dalam sebuah mimpi indah
Yang kau berikan untukku

Tegar Guccie
Rindu Rasulullah
2 Juli 2013

Pengagummu Ya Rasulullah

Aku adalah sang pengagum
Sang pengagum yang merindukan
Kehadiranmu

Aku adalah sang pencinta
Sang pencinta yang mencintaimu
Hingga akhir massa

Aku adalah sang perindu
Sang perindu yang merindukan dan
Ingin sekali bertemu denganmu

Ya Rasulullah Nabi Muhammadku
Sejuta cintaku untukmu, diiringi oleh
Beribu karya yang tertulis untukmu

Izinkanlah aku untuk selalu berada
Dipelukmu, dan menatap wajah
Indahmu Ya Rasulullah wahai Nabiku

Ya Rasulullah aku rindu syafa'atmu,
Aku rindu melihat wajahmu, dan
Aku Rindu akan kepemimpinanmu

Takkan ada satupun orang yang
Mampu menandingi kepemimpinanmu
Yang hadir dengan cinta karena Alloh

Kau bimbing kami, dan kau tunjukkan
Pada kami agar kami selalu senantiasa
Untuk mencintai Alloh Sang Pencipta

Kau sadarkan kami dan kau bebaskan
Kami dari kekufuran, kau tunjukkan
Kepada kami akan keesaan Alloh

Kau pemimpin sejuta umat, dan
Seorang pemimpin yang paling
Dicintai seluruh orang-orang mukmin

Cintamu adalah cinta terdahsyat dan
Semestapun bersholawat mengiringi
Setiap jejak langkahmu

Ya Rasulullah Ya Habiballah Nabi
Besar Muhammadku salam rindu dari
Aku yang selalu merindukanmu

Tegar Guccie
Pengagummu Ya Rasulullah
6 Agustus 2013

Takkan Mudah Menjadi Aku

Takkan mudah menjadi aku
Yang berkelana mencari dan terus
Mencari kisah cinta sejati walau
Harus melangkah diatas bara api
Yang tertancapkan pisau-pisau belati

Lukai hati, lukai jiwa meski terluka
Aku tetap berjalan dan terus
Melangkah menuju jalan cahaya
Terindah yang merupakan karunia
Allah Sang Maha Pencipta

Panasnya bara api yang membakar,
Tajamnya pisau belati yang
Menorehkan luka yang begitu dalam
Takkan sanggup untuk menghalangi

Langkahku menuju jalan cahaya
Takkan mudah menjadi aku,
Aku yang dahulu terbuang di dalam
Rimba zaman dapat melangkah dan
Terus melangkah menuju jalan cahaya

Dengan membawa kerinduan Illahi
Takkan mudah menjadi aku,
Aku dengan segala kesucian batinku
Ini aku bisa meraih ketulusan cinta suci
Sang bidadari dari surga yang tercipta
Untukku dengan sepenuh cintaku

Aku melangkahkan kaki diantara jalan
Setapak mencari dan meraih bulir-bulir
Cinta sejati yang sanggup untuk
Bahagiakan aku hingga akhir
Perjalanan panjang ini

Tegar Guccie
Takkan Mudah Menjadi Aku
4 Agustus 2013

Kumandang Adzan

Allahu akbar, Allahu Akbar
Suara adzan bergema dipelosok
Negeri menghantarkan jiwa-jiwa
Yang tenang tuk beranjak dan
Menunaikan seruannya untuk
Bersujud pada Illahi
Bersujud diatas sajadah panjang
Berdzikir dan berdoa

Memohon ampunan atas segala
Kesalahan, menitikkan air mata,
Menangis atas penyesalan
Terhadap suatu kesalahan yang
Pernah terjadi selama hidup 

Terangkumkan untaian doa-doa
Indah memohon akan kehidupan
Yang lebih baik agar sanggup
Melewati separuh putaran dimensi
Waktu yang belum terlalui dan berharap
Hari esok lebih indah dari hari ini

Seruan adzan berkumandang
Dengan indahnya sambutlah
Kemenanganmu dengan memenuhi
Panggilannya untuk selalu bersujud
Berzikir, bertasbih, bertahmid, dan
Beristighfar memuji dan memohon
Segala ampunan Lillahi Rabbi

Tegar Guccie
Kumandang Adzan
21 Februari 2014

Jadilah Kau

Jadilah kau yang terindah
dalam pancaran
rangkain senyuman manismu
yang menawan

Jadilah kau yang tercantik
dalam pancaran indah bola
matamu yang bercahaya
kemilauan bagai permata

Jadilah kau yang teristimewa
dalam pancaran kelembutan hatimu
yang memancarkan sinar keimanan
dan kemurnian hatimu

Jadilah kau bidadari surga
yang menghiasi keindahan surga
karena kesucian dan
kesolehan imanmu

Jadilah kau wanita pewaris surga
Yang bersanding dengan
Sang penghulu bidadari surga
yang tak lain dialah

Fatimah Azzahra

Subhanallah..

Tegar Guccie
14 Maret 2014
Jadilah Kau

Sajak Untuk Sang Istri

Duduklah kau disampingku
Biarkanlah aku bersandar
Menyandarkan letihku
Dihangat lembut tubuh
Anggun jiwamu wahai istriku
Dengarkan celotehanku
Tentang jalan hidup ini

Jalan hidup kita berdua
Yang tersirat dalam hasrat
Cinta dan sanubari jiwa
Yang dalam, genggamlah
Tanganku dan menarilah
Bersamaku menghabiskan
Waktu bahagia hanya bersamamu

Redakanlah dan tenangkanlah
Jiwaku dengan kesempunaan
Rileksasi pelukan hangat cintamu
Kepadaku hingga relung hatiku
Yang letih ini dapat menangis
Bahagia karena rasa syukurku
Telah menjadikanmu seorang istri

Maafkanlah aku bila aku bukanlah
Suami sempurna yang tercipta
Bagimu tapi disetiap hembusan
Nafasku kau akan selalu menjadi
Bidadari Surga yang terindah
Dan tercipta untuk selalu temani aku
Hingga maut memisahkan kita berdua

Karena kau bukanlah sekedar
Istri bagiku namun kau adalah
Belahan jiwa dan tercipta
Dari tulang rusukku untuk
Selalu mendampingi hidupku
Hingga jantungku berhenti berdetak
Aku akan selalu membahagiakanmu

Hapuskanlah penat dikepalaku
Dengan kebahagianmu, dengan
Senyuman dan canda tawa
Bahagiamu sebagai rasa sayangmu
Kepadaku dan takkan pernah
Aku sia-siakan hidupmu
Karena hidupmu adalah kebahagianku

Terima kasih Istriku, Bidadari Surgaku

Tegar Guccie
Sajak Untuk Sang Istri
14 Maret 2014

Puisi Sendu

Jika waktuku telah tiba
Tersenyumlah dalam kesedihanmu
Wahai kekasih pujaan
Hapuslah air matamu
Hapuskanlah kesedihanmu itu

Tersenyumlah dan berbahagialah
Karena aku pergi untuk
Menghapus akan kerinduanku
KepadaNya, dan juga kepada
Nabi Muhammad SAW

Lantunkanlah sholawat dan
Bimbinglah aku mengucap lafadzNya
Sebelum malaikat maut hadir
Untuk mengambil sisa-sisa hembusan
Nafas yang masih aku hirup

Lantunkanlah sholawat Nabi itu
Meski tubuhku sudah terbalutkan kain
Kafan dengan kecintaanmu kepada
Nabi Muhammad SAW dalam iringi
Langkah kaki pemakamanku

Hapuslah tangisanmu kekasihku
Karena jiwaku akan selalu
Bersamamu walau jasadku
Telah terkubur rata dengan tanah
Menyelimuti tubuhku

Panjatkanlah doa-doa indah itu
Untuk melepas kepergianku
Dan doakanlah agar segala
Kerinduanku ini dapat segera
Terobati dengan segala keridhaanNya

Lepaskanlah kerpergianku ini
Dengan kebahagiamu dan
Hapuskanlah air mata yang
Menetes diwajah cantikmu
Karena tangismu hadirkan tangisku

Ikhlaskanlah kepergianku ini
Dengan senyuman manismu
Iringilah kepergianku dengan
Doa-doa indah yang selalu
Terurai dalam tidur panjangku

Dan jadikanlah aku selalu
Untuk menjadi pujangga cintamu
Meski aku telah tiada dan pergi
Meninggalkan dirimu
Maka kenanglah aku dan cintaku ini

Maafkanlah aku bila pergi
Meninggalkanmu untuk selamanya
Maafkanlah aku bila pergi
Dan tak dapat membahagiakanmu
Dalam waktu yang lama

Kenanglah diriku dalam satu
Prasasti yang hadir dalam gelak
Tawamu dan kebahagian yang
Aku lihat di lain dimensi waktu
Mengiringi langkah bahagiamu

Jika kau rindukan aku maka Berdzikir
Bertasbihlah, Bertahmidlah, 
Bertakbirlah dan Bersolawatlah
Untukku sebagai kecintaanmu pada
Alloh SWT dan Nabi Muhammad SAW

Hiasilah dirimu dengan kalimat
Kalimat dzikir dan doa terindahmu
Dalam kesucian, kesolehan dalam
Kemurnian imanmu dengan membawa
Separuh nafasku dalam kenanganmu

Selamat tinggal kenangan, selamat
Tinggal kekasih pujaan ridhailah
Kepergianku ini dengan kemuliaan
Hatimu yang selalu Berdzikir,
Bertasbih dan Bersujud kepadaNya

Tegar Guccie
Puisi Sendu
14 Maret 2014

Apakah Masih Akan Aku Dengar Lagu Itu


Apakah masih akan ku
Dengar lagi lagu itu lagu
Terindah yang pernah tercipta
Dalam buah pikir putera bangsa

Apakah dapat ku dengar lagi
Lagu itu dimana nurani terjajah
Akan kedzaliman dan menjadikan
Mereka terjatuh dan terinjak-injak

Ketidakadilan mewarnai dilema
Anak bangsa yang tejajah oleh
Bangsa sendiri dengan belenggu
Penindasan dan perampasan hak

Masihkah dapat ku dengar kembali
Lagu itu dimana ku melihat
Terjadinya pertikaian antar putra
Putri bangsa dipelosok negeri

Dimanakah letak keadilan itu
Tuhan, dimana negeri kami
Yang dahulu subur menjadi
Tandus karena keserakahan

Merusak hutan dengan alasan
Tahayul pembangunan
Membuat peraturan dengan
Gelak tawa penindasan rakyat

Disana tempat lahir beta dibuai
Dibesarkan bunda tempat berlindung
Dihari tua sampai akhir
Menutup mata

Indonesia Pusaka lagu itu
Tercipta dengan sungguh
Sempurna berceritakan
Panorama keindahan negeriku

Tapi mengapa kini negeriku
Tidak seindah lagu yang ku
Dengar hutannya kini gundul
Karena penebangan liar

Satwa-satwanya terbunuh
Menjadi bangkai karena
Goresan rimba pembangunan
Dengan pengrusakkan alam

Kayu-kayunya dan hasil bumi lainnya
Dijual kepasar dunia demi
Keuntungan golongan dan biarkan
Rakyatnya kelaparan

Tangis kesedihan, dan
Tetesan darah serta air mata
Menetes pada jiwa mereka
Yang tertindas dan terjajah

Masihkah dapatku dengar
Lagu Indonesia Pusaka
Itu Tuhan dikala rasa sakitku
Semakin hari semakin menyiksa

Masihkah ada kedamaian dan
Keindahan negeriku disaat
Hembusan nafas terakhir
Akan berhenti berhembus

Masihkah ada keadilan yang
Dirasakan para rakyat tertindas
Hingga detak jantungku berhenti
Untuk berdetak

Tegar Guccie
Apakah Masih Akanku Dengar Lagi Lagu Itu
14 Maret 2014