Dialektika Sosial Anak Bangsa

Sebuah perjalanan panjang dalam untaian kata dalam jiwa, dedikasi yang tercipta untuk Sang Pencipta, yang terbaik dalam hidup dan untuk Negeriku Indonesia

Saturday, April 14, 2012

Sajak Sang Perawat Dimasa Itu



Kau terlahir atas pengabdian tulusmu dalam
Merawat dan mengasuh anak-anak ibu pertiwi
Tanpa pernah lelah atau merasa gelisah kau selalu
Menjaga dan merawat kami dengan kecintaanmu

Walau terkadang dikeheningan malam rasa kantuk 
Tak tertahankan mengusik batinmu
Kau selalu meloyalitaskan dirimu sepanjang waktu
Demi kesembuhan putera-puteri ibu pertiwi

Pengabdianmu dimasa itu masih terngiang dalam benakku
Dimasa itu kau balut luka para pejuang  dengan senyummu
Kau hapus luka para pejuang pembela tanah air dan Kau pancarkan
Senyuman pantang menyerah dalam tetesan air matamu untuk negeri

Merawat dan menolong mereka yang terkapar lemah tak berdaya karena
Hujaman peluru para penjajah menjadi simbol pengabdianmu bagi negeri
Kau adalah lampion ketulusan cinta sejati para pejuang tanah air, kau ikut
Berperang melawan penjajah meski kaupun harus jatuh  terkapar dalam luka

Walau terkadang kau menjadi korban kebiadaban para penjajah
Namun  segala pengabdian tulusmu untuk nusa bangsa harumkan
Nama dan jasamu, dan kau tetap selalu ada atas perjuangan
Para pejuang  demi terciptanya kemerdekaan Indonesia tercinta

Sang perawat begitulah sebutan bagimu anak negeri yang berjuang
Dengan mulia demi sebuah pengabdian untuk nusa bangsa
Kau kobarkan nyalimu untuk merawat para pejuang yang bertumpah darah
Meski harus kau korbankan selendang suteramu untuk membalut luka penuh darah

Walau kini kita tidak lagi terjajah oleh sebuah pertumpahan darah dengan para penjajah
Namun pengabdianmu selalu terukir dalam sebuah tanda jasa atas segala pengorbananmu
Pengabdian sebagai sang perawat sungguh mulia dan agung sebagaimana
Sebuah mutiara yang bersinar dalam kilauan cahaya

Sajak Sang Perawat Dimasa Itu
 Tegar Guccie
14 April 2012

No comments:

Post a Comment