Kau terlahir atas pengabdian tulusmu dalam
Merawat dan mengasuh anak-anak ibu pertiwi
Tanpa pernah lelah atau merasa gelisah kau selalu
Merawat dan mengasuh anak-anak ibu pertiwi
Tanpa pernah lelah atau merasa gelisah kau selalu
Menjaga dan merawat kami dengan kecintaanmu
Walau terkadang dikeheningan malam rasa kantuk
Tak tertahankan mengusik batinmu
Kau selalu meloyalitaskan dirimu sepanjang waktu
Demi kesembuhan putera-puteri ibu pertiwi
Pengabdianmu dimasa itu masih terngiang dalam benakku
Dimasa itu kau balut luka para pejuang dengan senyummu
Kau hapus luka para pejuang pembela tanah air dan Kau pancarkan
Senyuman pantang menyerah dalam tetesan air matamu untuk
negeri
Merawat dan menolong mereka yang terkapar lemah tak berdaya karena
Merawat dan menolong mereka yang terkapar lemah tak berdaya karena
Hujaman peluru para penjajah menjadi simbol pengabdianmu
bagi negeri
Kau adalah lampion ketulusan cinta sejati para pejuang tanah air, kau ikut
Kau adalah lampion ketulusan cinta sejati para pejuang tanah air, kau ikut
Berperang melawan penjajah meski kaupun harus jatuh terkapar dalam luka
Walau terkadang kau menjadi korban kebiadaban para penjajah
Namun segala
pengabdian tulusmu untuk nusa bangsa harumkan
Nama dan jasamu, dan kau tetap selalu ada atas perjuangan
Para pejuang demi
terciptanya kemerdekaan Indonesia tercinta
Sang perawat begitulah sebutan bagimu anak negeri yang
berjuang
Dengan mulia demi sebuah pengabdian untuk nusa bangsa
Kau kobarkan nyalimu untuk merawat para pejuang yang bertumpah darah
Kau kobarkan nyalimu untuk merawat para pejuang yang bertumpah darah
Meski harus kau korbankan selendang suteramu untuk
membalut luka penuh darah
Walau kini kita tidak lagi terjajah oleh sebuah
pertumpahan darah dengan para penjajah
Namun pengabdianmu selalu terukir dalam sebuah tanda jasa
atas segala pengorbananmu
Pengabdian sebagai sang perawat sungguh mulia dan agung sebagaimana
Pengabdian sebagai sang perawat sungguh mulia dan agung sebagaimana
Sebuah mutiara yang bersinar dalam kilauan cahaya
Sajak Sang Perawat Dimasa Itu
Tegar Guccie
14 April 2012
No comments:
Post a Comment