Dialektika Sosial Anak Bangsa

Sebuah perjalanan panjang dalam untaian kata dalam jiwa, dedikasi yang tercipta untuk Sang Pencipta, yang terbaik dalam hidup dan untuk Negeriku Indonesia

Monday, April 9, 2012

Generasi Muda dan Problematikanya

Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya Indonesia sejak dulu kala tetap dipuja-puja bangsa. Begitulah petikan sebuah lagu yang membangkitkan semangat saya untuk selalu mencintai negeri ini, negeri tempat dimana saya dilahirkan dan tumbuh sebagai generasi penerus bangsa, dan tidak pernah bosan untuk menelusuri jalan setapak, menelusuri dan berinteraksi dengan kehidupan sosial yang penuh dengan problematika.
Setiap kali saya melangkahkan kaki melintasi Jakarta sering sekali saya jumpai kehidupan-kehidupan sosial yang menjadi suatu ironi, dimana banyaknya saya temui anak-anak penerus bangsa putus sekolah dan terpaksa bertarung dengan liarnya jalan raya untuk mencari uang demi kebutuhan hidup, entahlah apa yang dipikirkan oleh orang tuanya yang membiarkan anaknya harus berkelana menyusuri jalan mengemis, dan menjual suara sumbangnya di jalan hanya untuk mendapatkan uang receh yang tidak tentu berapa jumlahnya, mungkin inilah jalan yang harus ditempuh oleh generasi penerus bangsa yang terpinggirkan dan terlupakan seperti mereka. Yang berjuang demi kelangsungan hidup mereka yang terpuruk akan gelombang kemiskinan.

A.   Kurangnya Peran Pemerintah Dalam Menyelamatkan Generasi Muda Penerus Bangsa.

Dalam menyikapi problematika yang menimpa generasi penerus bangsa dipicu oleh kemiskinan dan kesulitan ekonomi yang dialami sebagian besar masyarakat Indonesia dewasa ini, dalam hal ini tidak dapat terlepas dari peranan pemerintah yang berkewajiban untuk melindungi seluruh warga negaranya bahkan mensejahterakan rakyatnya tanpa terkecuali, berkaca pada pembukaan Undang-undang dasar 1945 menyebutkan bahwa “Untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa[1]”, dari pembukaan Undang-undang dasar 1945 sudah secara jelas dan lantang menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab di dalam mensejahterakan dan mencerdaskan bangsa, maka bukanlah suatu alasan lagi bagi pemerintah untuk tidak menjalankan peranannya di dalam menyelamatkan generasi-generasi muda penerus bangsa dimanapun mereka berada tanpa terkecuali.
Saat ini yang dapat saya lihat dan saya alami sebelumnya adalah pemerintah hanya sanggup untuk berwacana di dalam mensejahterakan, dan mencerdaskan rakyat, tanpa merealisasikan wacana tersebut secara terperinci dan detail dalam merealisasikan wacana tersebut terhadap rakyat, sehingga banyak sekali problematika yang terjadi dan membuat masyarakat kecil selalu terpinggirkan.
Pemerintah dapat saya katakan kurang berperan, dan hanya berwacana hal ini ditandai oleh banyaknya kita jumpai sekolah-sekolah yang rusak karena termakan usia, serta minimnya sarana pendidikan di pelosok negeri yang mungkin tidak tersentuh oleh pemerintah atau bahkan mungkin terlupakan.
Dan melihat kondisi Negara ini yang membuat saya perihatin adalah pemerintah disini bukannya berkompetisi dalam membuat suatu kebijakan yang menjadikan rakyat Indonesia menjadi produktif, dan  berdaya guna melainkan bekompetisi dan berelaborasi dalam persatuan koalisi, sehingga menimbulkan suatu tanya bahwa pemerintah ada untuk siapa? Untuk rakyatkah atau untuk menyelematkan kepentingan politik yang dikolaborasikan di dalam partai politik?
Kembali kepada generasi penerus bangsa yang hinggap di antara debu-debu jalanan, yang lewat karya mereka terkadang tidak ada satupun orang yang mau peduli akan kesulitan mereka, setelah beberapa kali saya mencoba untuk berinteraksi dengan mereka (Anak-anak Pengamen Jalanan) yang berkarya walau harus terselimuti debu, sebagian dari mereka mengatakan bahwa mereka ingin sekolah sampai perguruan tinggi, karena kesulitan hidup, dan faktor ekonomi yang berdampak kepada mahalnya biaya pendidikan, menghentikan langkah kakinya untuk bersekolah dan memilih untuk hidup di kerasnya jalanan Ibukota.
Setidaknya pemerintah yang memiliki tanggung jawab penuh di dalam mencerdaskan bangsa. Pemerintah tidak hanya terbentur akan terlaksananya program Bantuan Operasional Sekolah saja melainkan juga menumbuhkembangkan kreatifitas para generasi muda, lewat pendidikan, dan pelatihan-pelatihan yang tepat guna tanpa harus memikirkan biaya atau keuntungan yang hendak dicapai oleh pemerintah karena pasalnya masa depan negeri yang kita cintai ini berada pada pundak para generasi penerus bangsa.
Satu hal lagi, setidaknya pemerintah juga senantiasa mempedulikan nasib generasi-generasi penerus bangsa yang terhimpit oleh kemiskinan, dan kesulitan hidup dengan ikut memikirkan masa depan terbaik bagi mereka sehingga mereka dapat berkarya, berprestasi seperti mereka yang berkecukupan hidupnya serta dapat menjadi pribadi yang cerdas dan terbebas dari kebodohan yang menjurus kepada kemiskinan. Maka dengan begitu tidak ada lagi generasi-generasi muda penerus bangsa yang harus mengalami putus sekolah dan berjuang hidup dengan menjadi pengamen jalanan, pemulung, bahkan sampai menjadi seorang pengemis dan cukup satu penyataan dari saya bahwa “SELURUH GENERASI PENERUS BANGSA HARUS BERSEKOLAH DAN BERPRESTASI UNTUK NEGERI”

B.   Bentuk-bentuk Kegiatan Yang Perlu Dilakukan Dalam Menyelamatkan Generasi Penerus Bangsa

Di dalam menyelamatkan generasi penerus bangsa perlu adanya suatu sikap yang di dasarkan oleh kepedulian yang besar dari kita dalam melihat problematika yang menimpa para generasi muda saat ini, dimana kurangnya suatu keinginan yang besar bagi generasi muda saat ini untuk berkarya baik lewat pikiran, seni, maupun budaya dan karya-karya lainnya, serta kurang mendapatkan perhatian yang cukup, baik dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam menumbuhkembangkan kreatifitas mereka menimbulkan suatu stigma atau hambatan pada generasi muda untuk berkarya demi masa depannya nanti.
Hal ini juga dikarenakan oleh kurangnya sarana, prasarana dan akomodasi biaya yang memadai bagi generasi muda untuk memikirkan karya apa yang sangat berarti yang dapat mereka buat terlebih lagi dikarenakan oleh kehidupan sosial mereka yang serba kekurangan.


Pada saat ini sudah banyak orang-orang yang tergabung dalam suatu komunitas yang di dasarkan atas rasa kepedulian yang tinggi mencoba untuk turun dan membaur bersama generasi-generasi muda yang kurang mampu dalam mengasah dan memberikan suatu inspirasi kepada mereka agar dapat menuangkan suatu karya baik dalam segi pendidikan, kesenian, maupun tulisan. Seperti halnya yang dilakukan oleh komunitas-komunitas dibawah ini yang mendedikasikan dirinya untuk mengabdi pada masyarakat sosial tanpa terkecuali generasi muda penerus bangsa yang nasibnya kurang beruntung dan kurang terjamah oleh pemerintah.

1.   Rumah Musik Harry Roesli
Rumah Musik Harry Roesli yang didirikan dari tahun 1998 mempunyai sifat tersendiri yaitu satu komando dari almarhum Harry Roesli tanpa ada pemisahan antara seni, tari, musik, tetapi setelah Harry wafat, setiap kegiatannya berbentuk sistem-sistem yang  disekat dalam lingkup masing-masing. "Sekarang ada pemisahan antara satu kegiatan lingkup seni, tari, musik, budaya dan sosial, dengan pengurus masing-masing[2]
Rumah Musik Harry Roesli ini dapat saya katakan sangat menginpirasi kita sebagai pemuda dimana komunitas terbentuk di dasarkan kepedulian yang tinggi terhadap anak-anak jalanan agar mereka bisa berkarya dengan sebagaimana mestinya baik lewat seni, tari, musik, budaya dan sosial sehingga anak-anak jalanan yang tergabung dalam Rumah Musik bukan hanya menjadi seniman jalanan yang diselimuti debu tetapi juga menjadi pribadi kreatif, dan berguna bagi bangsa dan Negara.

2.   Shoebox Project
“Karena sepatu yang membutuhkan kotak sepatu
Dan bukan sebaliknya…”
Karena berbagi adalah KEBUTUHAN, bukan KEWAJIBAN[3] begitulah motto yang selalu diucapkan dalam oleh aktor-aktor pelaku di komunitas ini yang menjadi suatu inspirasi bagi kita untuk senantiasa berbagi dengan siapapun, dan yang menjadi inspirasi bagi saya disini adalah di dalam karya untuk berbagi dengan anak-anak kurang mampu untuk menuangkan suatu impian, atau mimpinya dalam sebuah tulisan yang dituangkan dalam buku “kaki mimpi” dan bukan hanya itu komunitas ini juga mengadakan kegiatan-kegiatan positif yang tujuannya menumbuhkembangkan semangat generasi penerus bangsa untuk berkarya-dan terus berkarya dengan apa yang mereka bisa buat sehingga generasi muda tersebut tidak hanya sanggup bermimpi melainkan juga sanggup untuk meraih mimpi-mimpinya
Kami ingin setiap anak “memegang” mimpinya. Oleh karena itu, kembali kami mengajak kalian untuk membantu mewujudkan mimpi mereka. 1 orang, beli 1 buku, untuk diberikan ke 1 anak pemilik mimpi. Sederhana! [4]


3.   Komunitas Anak Langit
Anak Langit adalah suatu organisasi non-profit yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan untuk anak jalanan serta pemberdayaan masyarakat miskin, berbagai aktifitas secara rutin dan berkala diselenggarakan disini seperti: belajar, bersembahyang, berkesenian, berketerampilan, bermain, dll
Aktivitas bebas mengalir disini, tak ada hambatan, dan rintangan bagi mereka yang memiliki potensi dan kemampuan untuk lebih maju. Adapun pembelajaran yang mereka dapatkan disini seperti membaca, berhitung, menulis, matematika, fisika, agama hingga belajar keterampilan kerja seperti menjahit, menyablon, beternak, bercocok tanam sampai memperbaiki mesin.[5]
 Alangkah sangat berartinya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di komunitas anak langit ini dan tentunya diharapkan dengan adanya komunitas anak langit ini juga menginspirasi kita sebagai generasi muda untuk terus berkarya dan terus berkarya demi menggali potensi kita terutama untuk menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan Negara.
Dengan adanya komunitas-komunitas ini tentunya menjadi suatu factor penggerak atau sebagai motor utama untuk menyelamatkan generasi muda kita untuk Indonesia dan saya yakin jika semua orang yang ada dinegeri ini tergerak dan termotivasi untuk peduli dangan sesama, dan bersama-sama menjalin suatu kekuatan untuk mencerdaskan bangsa saya yakin Indonesia akan bangkit menjadi Negara yang besar, maju, dan sejahtera.

     Salam perjuangan
    -Tegar Guccie-


[1] Pembukaan Undang-undang Dasar 1945
[2] http://www.kibm.or.id/autism-article/188-rumah-musik-harry-roesli-go-internasional.html
[3] http://shoeboxproject.wordpress.com/
[4] -ibid-
[5] http://www.freewebs.com/anaklangit/rumahbelajar.htm

No comments:

Post a Comment