Dialektika Sosial Anak Bangsa

Sebuah perjalanan panjang dalam untaian kata dalam jiwa, dedikasi yang tercipta untuk Sang Pencipta, yang terbaik dalam hidup dan untuk Negeriku Indonesia

Tuesday, April 24, 2012

Secarik Puisi Cinta Untukmu

Coretan puisi yang ku tuliskan ini
mungkin hanya sebuah coretan tabu
yang mungkin tak layak untuk ku
ucapkan dan kau baca

Coretan puisi yang terlahir
karena memandangi indahnya
 wajah cantik di antara sebuah
senyuman yang kau pancarkan

Kau begitu indah dan tak hanya indah
ku pandang melainkan cantik dalam
balutan busana kerajaan cinta yang
membungkus indahnya tubuhmu

Sehingga takkan mungkin bagiku tuk
tak terhanyut kedalam pesona indah
yang terpancar jelas dalam kedua
bola matamu yang cantik

Sehingga akupun terjatuh kedalam
Rayuan cinta yang hadir disetiap
Rona pesona indah sepasang bola
Matamu yang lentik dan menawan

Kau sungguh anggun, dan cantik
Menggelitik jiwaku untuk dapat selalu
Menyatakan cinta kepada dirimu yang cantik
Hingga aku terhanyut dalam gelombang cintamu

Kau bagaikan setangkai bunga mawar
Terindah yang merekah-rekah disetiap
Bingkai-bingkai keanggunan tubuh dan
Keindahan wajah cantikmu

Sehingga ragaku yang haus akan untaian
Cintapun tak mampu menahan rasa inginku
Untuk dapat selalu mencintai dirimu
Dengan sepenuh hati dan jiwaku

Kini  aku merasakan cinta yang berbeda
Dan getaran cintaku kepadamu sungguh
Membangkitkan hasrat cintaku untuk dapat
Selalu menyanjung hatimu dan isyaratkan cinta

Dan sesekali-kali dalam jiwaku yang rapuh ini
Ingin selalu untuk dapat menggenggam tangan
Halusmu dan mereguk teguk hangatnya jalinan
Kisah cinta sejati antara aku dengan dirimu

Secarik Puisi Cinta Untukmu
Tegar Guccie
24 April 2012

Kerisauan Hati



Aku ingin kehidupan yang baru dimana semua beban dipundak ini luluh lantak dan hilang sehingga tidak lagi menghancurkan fikiran, dan jiwa.

Dimana timbul semangat baru di antara pijakan-pijakan kaki yang aku hentakkan demi meraih masa depan yang terindah

Beban fikiran ini sungguh menyiksa dan melukiskan kesedihan yang dalam dan menghujamkan tetesan air mata yang menetes membasahi bumi

Tuhan sampai kapankah badai ini berlalu dan sampai kapankah badai ini terus menghantui pikiranku dan memberangus semangat hidupku

Tuhan kapankah kau menjawab doa dan menghapuskan kesedihanku sehingga tak adalagi air mata yang harus ku teteskan kemuka bumi

Dimana ku lihat banyak serdadu dengan sombongnya di atas sepatu lars bertindak semena-mena terhadap mereka yang tak berdaya

Dimana kutemui bocah-bocah kering kerontang harus menangis di atas tete ibunya dan menderita karena gizi yanh tak terpenuhi

Dimana banyak ku jumpai wanita-wanita tua terpaksa untuk bermakan tanah karena tak sanggup tuk memenuhi kebutuhan hidupnya

Sampai kapankah badai ini akan berakhir Tuhan.. Ini mungkin hanya jeritanku diatas lembaran puisi kalbu yang didasarkan atas kepiluan

Kepiluan yang mendalam di dalam melihat nasib anak negeri yang seolah-olah tidak mau peduli dengan mereka yang terluka akan ketidakadilan

Tuhan kapankah aku berada di antara taman-taman surgamu dimana ku tak lagi memikirkan dunia yang sering kali menyayat dan menyiksa batinku

Tuhan kapankah kau hadirkan seorang bidadari yang senantiasa menghapus berat bebanku sehingga aku mampu bertahan dalam lautan kebahagian

Dan kapankah aku temui kembali kesucian jiwaku yang telah hilang sebelum nafasku ini kau hembuskan kedunia ini Tuhan

Kirimkan aku seorang malaikat dan setangkai bunga mawar yang terindah agar aku bisa melalui hari-hariku menjadi lebih baik

Karena dengan kehadiran gelak tawa sang malaikat yang kau turunkan adalah bagian dari kebahagianku yang kau ciptakan dari tulang rusukku

Karena bunga mawar yang kau kirimkan melambangkan ketulusanku di dalam menjaga dan mencitai malaikat yang tercipta untukku

Aku akan terus bertahan dan berdiri tegak di antara sayap yang aku kembangkan dengan sebuah pedang sebagai lambang perjuanganku



-Tegar Guccie-

Saturday, April 14, 2012

Sajak Sang Perawat Dimasa Itu



Kau terlahir atas pengabdian tulusmu dalam
Merawat dan mengasuh anak-anak ibu pertiwi
Tanpa pernah lelah atau merasa gelisah kau selalu
Menjaga dan merawat kami dengan kecintaanmu

Walau terkadang dikeheningan malam rasa kantuk 
Tak tertahankan mengusik batinmu
Kau selalu meloyalitaskan dirimu sepanjang waktu
Demi kesembuhan putera-puteri ibu pertiwi

Pengabdianmu dimasa itu masih terngiang dalam benakku
Dimasa itu kau balut luka para pejuang  dengan senyummu
Kau hapus luka para pejuang pembela tanah air dan Kau pancarkan
Senyuman pantang menyerah dalam tetesan air matamu untuk negeri

Merawat dan menolong mereka yang terkapar lemah tak berdaya karena
Hujaman peluru para penjajah menjadi simbol pengabdianmu bagi negeri
Kau adalah lampion ketulusan cinta sejati para pejuang tanah air, kau ikut
Berperang melawan penjajah meski kaupun harus jatuh  terkapar dalam luka

Walau terkadang kau menjadi korban kebiadaban para penjajah
Namun  segala pengabdian tulusmu untuk nusa bangsa harumkan
Nama dan jasamu, dan kau tetap selalu ada atas perjuangan
Para pejuang  demi terciptanya kemerdekaan Indonesia tercinta

Sang perawat begitulah sebutan bagimu anak negeri yang berjuang
Dengan mulia demi sebuah pengabdian untuk nusa bangsa
Kau kobarkan nyalimu untuk merawat para pejuang yang bertumpah darah
Meski harus kau korbankan selendang suteramu untuk membalut luka penuh darah

Walau kini kita tidak lagi terjajah oleh sebuah pertumpahan darah dengan para penjajah
Namun pengabdianmu selalu terukir dalam sebuah tanda jasa atas segala pengorbananmu
Pengabdian sebagai sang perawat sungguh mulia dan agung sebagaimana
Sebuah mutiara yang bersinar dalam kilauan cahaya

Sajak Sang Perawat Dimasa Itu
 Tegar Guccie
14 April 2012

Antara Aku, dan Tafsir Cinta

Seorang gadis yang dulu aku idolakan dan aku suka pernah bertanya lewat secarik kertas yang isinya apakah arti cinta bagimu? Mungkin agak sulit untuk saya katakan pada waktu itu bahwa sesungguhnya cinta itu adalah dirinya, dirinya yang pantas untuk saya cintai dan saya sayangi seutuhnya bukan karena paras kecantikan belaka, ataupun karena gumpalan daging yang membungkus tulang melainkan mencintai dari sehelai rambut sampai kepada ujung kakinya dengan tulus dan dengan hasrat keinginan yang bulat untuk dapat hidup bersama sampai akhir dunia dan begitulah cinta yang sejujurnya. Tak ada satu ekor anjingpun yang dapat memisahkan satu ikatan cinta yang seutuhnya, ibaratkan sebuah kalimat sang pujangga-pujangga terdahulu cinta itu adalah hidup yang harus diperjuangkan dengan segala ketulusan hati yang bergema dalam nyanyian jiwa yang selalu dinyanyikan diatas sebuah permadani cinta yang membentang dilangit-langit istana cinta. Ya sekali lagi saya katakan begitulah cinta walaupun terkadang sulit dalam meraih tangan halus sang bidadari tapi saya yakin bahwasannya sang bidadari akan hadir dan jatuh dalam pelukanku dan menghadirkan cinta yang terlukiskan didalam kerajaan cinta yang abadi

-Tegar Guccie-

Jejak Langkah Musisi Jalanan

"Musisi jalanan menapakkan kaki di atas mentari, 
Walaupun panas jejak langkahmu takkan pernah 
Dapat terhenti"

     Mungkin itu sebuah karangan kata yang pernah terucap olehku yang pernah berkumpul dengan mereka para musisi jalanan yang dari pintu ke pintu bus kota menyanyi dengan suara sumbang untuk menghibur para penumpang ataupun menghibur para pengendara yang melintasi sudut kota. walau terkadang sedikit sekali uang yang mereka dapatkan mereka tetap berusaha untuk menjual suara sumbangnya demi menghibur para penumpang.

    Seperti halnya teman musisi jalanan saya yang bernama Amai yang dimana di mengatakan bahwa dia menghibur para penumpang bus kota itu dilakukan dengan senang hati demi musik Indonesia, dia rela menjual suaranya meskipun terkadang diselimuti oleh debu, dan dihantui oleh kerasnya kehidupan jalanan. seperti: Narkoba, mendapatkan perlawanan dari beberapa oknum Satpol PP, bahkan harus terpaksa berkelahi menghadapi preman jalanan ataupun sesama pengamen jalanan yang merasa iri dengan dirinya. ya, begitulah kehidupan di jalanan seandainya saja mereka memiliki kehidupan yang layak, tanpa harus memikirkan kesulitan hidup dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari tentu saja tidak adalagi mereka yang harus bekerja di jalan dan mendapatkan cemoohan serta penilaian negatif dari masyarakat yang mengatakan bahwa musisi jalanan identik dengan gaya hidup yang tidak baik seperti pemakai narkoba, bahkan sampai ada yang menilai sebagai pelaku kejahatan di sudut ibukota.

     Karena saya sudah tau Amai dan teman-temannya seperti apa jadi dapat saya katakan bahwa setiap orang yang menilai sempit para musisi jalanan dapat saya tekankan bahwa tidak semua dari mereka itu bersifat brutal atau kasar toh banyak koq dari mereka yang baik yang masih mengenal norma agama, maupun nilai-nilai sosial maka saya harapkan jangan langsung menilai dari penampilannya saja tapi cobalah untuk mengenalnya lebih dekat baru menilai seperti apa mereka.

     Di balik jejak langkah mereka terkadang ada suatu problematika yang harus mereka hadapi dimana dari hasil jerih payahnya mereka menyumbangkan suara sumbangnya dari pintu ke pintu bus kota dan sudut-sudut lampu merah yang mereka tapaki pasalnya uang yang mereka dapatkan terkadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya bahkan adapula yang terpaksa menjual suara demi  membiayai adiknya sekolah bahkan demi membiayai biaya pengobatan keluarganya yang dirawat di rumah sakit sehingga tidak jarang bagi mereka meneteskan air matanya karena terharu dan mengingat anak istrinya

     Di balik jejak langkahnyapun terkadang musisi jalanan bisa mengekspresikan dirinya lewat lagu-lagu yang terlahir dari buah kreatifitasnya sebagai pecinta musik sehingga orang yang mendengarkan suaranyapun terkadang kagum, bangga, dan merasa terhibur atas nyanyian-nyanyian yang mereka nyanyikan bahkan sampai ada yang tertawa tak tertahankan dikarenakan oleh syair-syair lagu yang lucu dan kreatif yang terlahir dari buah fikir para musisi jalanan ada yang menyindir pemerintahan, dan ada juga yang menyanyikan lagu soal lelucon yang memancing tawa pendengarnya dimanapun dia berada.

    Ya mungkin begitu banyak kenangan yang sudah terlewatkan di dalam mengenal para musisi jalanan tersebut ada tawa, ada nyanyian bersama, berjabat tangan dan berkumpul bersama mereka bahkan ada pula dari mereka yang mengingatkan saya untuk selalu berdoa dan beribadah kepada Allah SWT. ingin sekali berkumpul dan bercerita dengan mereka seperti waktu itu karena ini merupakan suatu pengalaman yang berharga yang saya rasakan bersama mereka "PARA MUSISI JALANAN"
Mungkin ini hanya sebuah cerita dibalik suatu cerita nyata yang saya rasakan bersama mereka tapi cerita ini merupakan sebuah cerita yang berharga bagi saya sebagaimana manusia biasa yang peduli akan kehidupan sosial di INDONESIA

Salam Musisi Jalanan INDONESIA
-Tegar Guccie- 

Problematika Sang Rakyat

"Mereka dirampas haknya tergusur dan lapar 
bunda relakan darah juang kami 
tuk bebaskan rakyat" 

     Ya, petikan lagu itu mungkin hanyalah sebuah petikan lagu biasa, yang selalu dinyanyikan dalam sebuah aksi demonstrasi di Indonesia, yang merupakan sebuah lagu yang tercurah dan terukir jelas dalam sebuah coretan dalam kertas, yang tertuang berdasarkan kepedulian kepada rakyat. Tapi, ntah kenapa meskipun selalu dinyanyikan tetap saja pecundang-pecundang pemerintah berdiam dan tidak pernah mau peduli akan tangisan dan jeritan sang rakyat, lantas jika memang pemerintah tak mau peduli terhadap rakyat untuk apa ada sebuah pemerintah kalau hanya menjadi seorang pesuruh, dan membiarkan tetesan darah menetes pada rakyat yang tertindas akan suatu keadilan dan pemerintah.

     Buat apa ada pemerintah yang ditempatkan di Istana Negara dan di DPR kalau hanya bisa berfoya-foya di atas penderitaan rakyat. Sudahlah, cukup sudah kau menyia-nyiakan rakyat dengan aksi korupsimu dan janganlah kau mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang semakin menjerat rakyat seperti menaikkan BBM, karena dengan menaikkan BBM sama saja membiarkan rakyat mati secara pelan-pelan kenapa? Karena jika BBM naik semua harga menjadi naik, biaya transportasi naik, biaya pengobatan naik, biaya pendidikanpun juga naik dan lucunya pajakpun juga naik.

     Kenapa tidak sekalian saja rakyat kau suruh naik ke atas tiang gantungan agar semua rakyat yang tidak kau pedulikan itu mati karena kebijakanmu wahai pemerintah, oleh kebijakan-kebijakan yang dapat membunuh mereka secara pelan-pelan. Terlebih lagi karena kebijakan BLT (bantuan langsung tunai) yang menjadikan rakyat malas, dan menjadikan rakyat sebagai seorang pengemis, selain itu dengan adanya BLT yang nominalnya hanya sebesar 150 ribu perbulan menjadikan rakyat mengalami stagnasi yang dikarenakan oleh tidak seimbangnya BLT dengan naiknya harga-harga kebutuhan hidup.

     Ironis memang jika harus menjadi rakyat yang miskin dan tertindas, Ironis memang jika tidak ada satupun orang yang mau mendengarkan jeritan mereka, tapi apakah kita yang peduli dengan nasib mereka hanya bisa diam tanpa mencoba tuk melakukan suatu tindakan? Upaya yang pernah saya lakukan untuk mereka mungkin baru hanya ikut serta berdemonstrasi bersama kawan-kawan masa aksi dan para rakyat, serta selalu melakukan interaksi-interaksi sosial seperti buruh transportasi, pengamen jalanan, pedagang klontong serta interaksi sosial lainnya dan beberapa kali menanyakan kabar mereka, bagaimana penghasilan yang mereka dapatkan, bagaimana kondisi keluarga mereka, bagaimana anak-anak mereka dan lain-lain serta mendoakan mereka agar mendapatkan limpahan rezeki yang halal dari اَللّÙ‡ُ SWT. Namun, semua itu saya akui belumlah cukup karena banyak sekali kesulitan-kesulitan yang di alami oleh sang rakyat dan sangatlah begitu sulit jika berjuang dengan sendirinya tanpa bisa untuk menyadarkan dan mengajak kawan atau orang lain untuk turut peduli dengan senantiasa tulus dan ikhlas untuk benar-benar peduli serta mau melakukan aksi nyata hanya demi mereka yang kesulitan ntah itu lewat pendidikan, kesehatan, ataupun menjadi seorang donatur yang berfungsi sebagai amal dan sodakoh bagi rakyat kecil untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

    Kesulitan yang di alami oleh rakyat Indonesia semua ini dikarenakan oleh ketidakpedulian pemetintah terhadap saudara-saudara setanah air yang menghabiskan uang negara hanya untuk memenuhi kebutuhan partai dan golongannya, semua ini juga karena pemerintah yang rakus akan kekayaan dan melakukan aksi nyata untuk korupsi lalu tertidur di gedung DPR dan Istana negara sambil makan uang rakyat tanpa mau bertanggung jawab dan menghiraukan jerit tangis sang rakyat. Apakah pemerintah benar-benar dungu, tuli, buta, dan bisu sehingga harus mengabaikan nasib jutaan rakyat padahal sudah jelas di atur dalam undang-undang dasar menyatakan bahwasannya negara bertanggung jawab atas kesejahteraan, dan harus mencerdaskan rakyat agar terbebas dari kemiskinan.

    Tapi apa yang terjadi kini pemerintah bukan hanya melalaikan tanggung jawabnya, pemerintahpun juga merampas hak-hak rakyat untuk memperoleh pendidikan, pekerjaan, pengobatan serta menikmati kekayaan alam yang berlimpah dibumi Indonesia ini sehingga harus banyak penderitaan-penderitaan yang harus di alami oleh rakyat, seperti banyaknya rakyat yang mati kelaparan karena mahalnya harga kebutuhan pangan, seperti banyak generasi-generasi muda yang menjadi bodoh karena putus sekolah dan tak bekerja, adapun rakyat yang harus rela tergusur oleh kebijakan tolol pemerintah karena alasan pembangunan dan memanfaatkan pemodal asing untuk meraih suatu keuntungan. itulah bentuk pemiskinan yang dilakukan pemerintah Indonesia kepada rakyat tapi perlu kau ingat para pemerintah kelabu rakyat belumlah kalah karena pasukan revolusioner untuk rakyat akan senantiasa membayang-bayangimu dalam menuntut hak rakyat dan akan menjatuhkan rezim banci seperti pemerintahan SBY-Boediono.

 Salam Perjuangan
-Tegar Guccie-

Wednesday, April 11, 2012

Perawat Dan Tanda Jasanya


Perawat Dan Tanda Jasanya


Perawat mungkin bagi setiap orang, Perawat hanyalah sebuah profesi biasa, yang mungkin hanya disebut sebagai pembantu bagi dokter saja tapi kalau boleh jujur dokter bukanlah suatu apa-apa dibandingkan oleh seorang Perawat jika dinilai dari pengabdian dan tanda jasa, kenapa? Pasalnya seorang dokter hanyalah seorang pengarang atau pendiagnosa suatu penyakit saja yang nantinya kinerjanya itu dilanjutkan oleh seorang Perawat yang menjaga ataupun merawat pasien yang mendapatkan suatu pengobatan di rumah sakit secara profesional mulai dari waktu pemberian obat, pergantian infus, pengecekan suhu badan sampai kepada hal yang bersifat perhatian khusus kepada pasiennya. Maka berkaca kepada perspektif ataupun sudut pandang saya menilai bahwa yang selayaknya pantas untuk mendapatkan suatu penghargaan atau suatu tanda jasa bukanlah seorang dokter melainkan seorang Perawat yang senantiasa selalu ada untuk merawat, memperhatikan, dan menjaga pasiennya. 

Serta membangkitkan semangat sang pasien untuk sembuh, dengan melakukan interaksi baik secara lisan maupun secara menebar senyuman dan menanyakan bagaimana kondisi si pasien yang dia rawatnya

Mungkin ada suatu pengalaman pribadi yang saya rasakan dikala harus terbaring dirumah sakit tempo lalu, dimana ada seorang Perawat yang memberikan suatu Perawatan khusus ketika saya koleps karena penyakit demam berdarah yang berdampak kepada keramnya leher saya sehingga, harus selalu menghadap kekiri dan tidak dapat menegok, ataupun digerakkan dengan sebagaimana mestinya sehingga, ketika itu saya harus berputar-putar tanpa terkendali yang dikarenakan oleh rasa sakit dileher yang tidak tertahankan, sehingga waktu itu memaksa seorang Perawat untuk memberikan suatu tindakan untuk menyuntikkan obat penenang agar sakitnya hilang dan ketika saya sadar dari obat penenang tersebut seorang Perawat cantik yang bernama Rini, dan Dominique memberikan obat, memeriksa suhu badan, dan menanyakan "bagaimana keadaan saya" waktu itu dan sontak saja aya Menjawab "saya sudah mendingan" dengan perhatian yang lebih tersebut diri saya menjadi termotivasi untuk bangkit dan sembuh

Dan yang membuat saya kagum dengan Perawat Rini, dan Dominique tersebut selain dia cantik, manis, dia juga menjalankan tugasnya sebagai seorang perawat dengan sebagaimana mestinya tanpa mengalami keterlambatan sedetikpun dalam menangani pasien-pasiennya

Ya begitulah sebuah pengalaman saya ketika mendapatkan suatu perawatan dari seorang Perawat karena jasa yang mulia dan niat yang tulus untuk memberikan perawatan tanpa mengharapkan sepeser tanda jasa sedikitpun dan semoga Perawat juga bukan hanya senantiasa mendedikasikan dirinya berdasarkan profesionalisme belaka melainkan didasarkan atas pengabdian dirinya kepada bangsa dan negara tanpa terkecuali orang-orang yang tidak mampu 

Saya hanya berpesan, dan mengharapkan kepada seluruh Perawat Indonesia bahwasannya profesionalisme, bukan hanya diraih dari segi materi yang akan di dapat melainkan juga berdasarkan seberapa besar kita mengabdikan diri untuk lingkungan masyarakat (Rakyat Kecil), bangsa, dan negara.

Karena pasalnya orang-orang yang kurang mampu juga perlu mendapatkan perhatian ataupun perawatan khusus dari para tenaga medis seperti Dokter, Perawat ataupun tenaga lainnya sebagaimana bentuk dedikasi dan kepedulian terhadap masyarakat karena profesi apapun yang ada dinegeri ini semua lahir dari kebutuhan masyarakat khususnya mereka yang kurang mampu

Dengan begitu setidaknya Perawat juga mendapatkan penghargaan berarti di atas seorang dokter yang hanya sanggup untuk mendiagnosa suatu penyakit yang mungkin di dasarkan atas keterbatasan yang dimiliki 

Sukses buat seluruh perawat Indonesia dan tunjukkan dedikasi, dan amal baktimu untuk Negeri Indonesia Raya

Note: Special Thanks untuk Fandiar Nur Isdiaty, atas sebuah ide dalam terbentuknya tulisan ini
-Tegar Guccie-

Tuesday, April 10, 2012

Romantisme Anak Dewa

Bunga-bunga ditaman hati
Yang dahulu layu kini bermekaran kembali 
dengan indah semenjak kau hadir 
untuk menghapus kesunyianku

Kau memberikan warna baru
Dalam hidupku dengan segala
Arti hadirmu yang sungguh
membangkitkan jiwaku

Sehingga aku bisa berkarya
Dalam simphoni alunan musik
Indah yang dimainkan sepasang
Anak dewa di atas permadani cintanya

Kau begitu indah bagiku, Ya
Kau begitu indah sehingga
Sulit bagiku untuk menghapus
Bayangmu walau sedetikpun

Sungguh cantik pancaran sinar
Yang kau hadirkan dalam hidupku
Sehingga membuat sang pujangga
Dalam hatiku memujimu lewat 
secarik puisi yang indah

Takkan pernah ku sia-siakan
Dirimu disepanjang hidupku
Karena cinta ini bagaikan sebuah
Romantisme anak dewa antara aku
Dan dirimu seorang


                    -Tegar Guccie-

Semua Tentang Dia

Paras cantikmu bangkitkan
Semangat hidupku, lewati
Hari demi hariku dalam karya
Yang terukir lewat wajah manismu

Senyuman manismu bangkitkan
Kreatifitasku dalam berkarya
Mengukir langit dengan
Coretan-coretan kalbu

Sejuk tatapan matamu bangkitkan
Hari dan jiwaku, menjadikanku
Menjadi lebih berarti dan lebih
Berarti karena ada dirimu

Mungkin aku bukanlah pujangga
Yang selalu ada disampingmu
Tapi bayangmu sungguh
Menginspirasiku dalam melukis nirwana

Keindahanmu mewakili syukurku
Pada Ilahi dan berharap kau
Hadir di antara sejuta permadani
Cinta dan tulusnya hatimu

Kau adalah permata hati
Yang selalu ada dalam hembusan
Nafasku, yang selalu menemaniku
Dari kesombongan dunia

Semua ku yakin karena cinta
Semua ku yakin karena kau telah
Hadir dalam hidupku sehingga
Aku bisa kembali mengepakkan sayap


                        -Tegar Guccie-

Monday, April 9, 2012

Cerita Tentang Seorang Sahabat

Ingatkah kau dengan suatu cerita
dikala kita berusaha keras dalam meraih mimpi
dengan di temani oleh hangatnya secangkir cokelat susu
dan gelap malam..

Dan ingatkah kau dengan suatu cerita
dimana kita terus berjuang meraih mimpi
dibalik tajamnya pisau yang mungkin
dapat menyayat hati

Dibalik tajamnya pisau tersebut
selalu terlihat suasana haru
yang menggoreskan
lubuk hati

Yang dimana dikala itu kita
mendengar tangis bayi di tete ibunya
yang menahan lapar karena sang ibu
tak mampu membeli susu tuk anaknya

Dan Ingatkah kau dengan seorang pengamen
jalanan yang bercengkrama dengan kita
tanpa mengenal siapa aku, kau, dan mereka
karena kita bukanlah siapa-siapa

Karena Dimata-Nya kita hanyalah 
secarik kertas putih yang akan
kita Lukis dengan amal dan
perbuatan kita

Ingatkah kau dikala itu kau berkata
tegakkanlah kaki dalam meraih
satu perjuangan melintasi rintang tuk
meraih satu kemenangan

Meskipun letih menghentikan langkah
kaki kita akan selalu berjuang meraih mimpi
meskipun kelak maut menghentikan langkah kita,
kita akan selalu bijaksana dan menjadi yang terbaik

         -Tegar Guccie-

Sang Dewi

Kau adalah sang Dewi
Yang merajai anganku dan
Yang merajai segala mimpi indahku
Yang penuh dengan sejuta keindahan

Kau adalah sepercik sinar harapan
Yang kau pancarkan lewat senyuman
Manismu dan lewat paras cantikmu
Dan lewat keindahan rambutmu

Kau adalah wanita yang terindah
Dan terhebat dari seribu wanita
Yang pernah kuraih dengan segala
Pesona indahnya

Kau adalah wanita tercantik
yang selalu aku puja disetiap
Hembusan nafasku dan di setiap
Denyut nadiku

Kau adalah sang Dewi bagiku
Meskipun ajal menjemputku
Kau akan selalu menjadi
Sang Dewi untukku

Dengan segala ketulusanku
Dengan segala Keikhlasanku
Dengan segala kasih sayangku
Kupersembahkan cinta tulusku padamu

Tegar Guccie
Sang Dewi
9 April 2012