Begitu banyak seorang pujangga
yang terlahir dari sebuah seni
Begitu banyak pula seorang
pujangga yang mendedikasikan hidupnya demi sebuah cinta
Aku mungkin bukanlah seorang
pujangga, tapi aku adalah seorang pecinta wanita
Yang tiada lain, dia adalah
seorang istri bagiku dan akanku jadikan dia bidadari surgaku
Kita mungkin
saja sama-sama pantas untuk dikatakan sebagai seorang penulis, kita mungkin
saja mampu untuk mendedikasikan separuh hidup kita untuk dapat megukir
keindahan dunia dalam sejuta kata yang terangkai indah dalam sebuah sastra dan
bahasa, kita mungkin sama-sama memacu hasrat
dalam jiwa yang penuh akan cinta-cinta sejati hinggapun kita pantas
untuk dapat disebut dan dikenal sebagai seorang maestro pujangga cinta yang
hakiki, kita mungkin pula sama-sama menjadi seorang actor peran utama, dan
saksi hidup dalam sebuah sandiwara yang sama-sama kita perankan bersama di sebuah
pertunjukkan seni kefanaan kehidupan di dunia ini.
Ada yang tertawa
terbahak-bahak, ada pula yang menangis sendu-sedan, ada yang baik, ada pula
yang jahat, terlebih lagi ada pula orang-orang yang sok eksentrik di dalam
menjalani kehidupan ini, dan ketika kita mencari tau akan sebuah arti dalam
dirinya, banyak sebagian orang yang tidak pernah mau untuk dapat peduli akan
siapa dirinya dan bagaimana dirinya. Seolah-olah hidup ini adalah sebuah
pertunjukkan pewayangan yang tiada pernah kita ketahui apa yang akan terjadi
dan apa yang tidak akan pernah terjadi, karena segala sesuatunya hanyalah Allah
SWT yang mengetahuinya.
Tugas kita sebagaimana
seorang manusia hanyalah menjalani hidup ini dengan benar, selalu berada di
dalam jalan lurusNya, serta selalu memberikan yang terbaik untuk dunia dan
akhirat, hingga pada akhirnya nanti kita semua dapat menikmati kebahagian yang
sejati dan tidak akan pernah lekang oleh sebuah waktu. Karena dimasa itulah
kita semua akan kembali kepadaNya, maka selama masih kita diberikan suatu
kesempatan untuk dapat menjadi seorang pribadi manusia yang berguna bagi dunia
dan akhirat, maka berikanlah yang terbaik hingga pada akhirnya kita semua dapat
kembali dengan selalu membawa lindungan kasih, sayang, ridha, dan ampunanNya. Mungkin
ini hanya sebuah sebagian kecil gambaran hidup di dunia namun, alangkah baiknya
bagi kita semua untuk dapat kembali menata diri kita untuk senantiasa
meningkatkan mutu, taqwa diri kita di dalam menjalankan segala perintahNya dan
menjauhi segala laranganNya.
Seorang
pujangga, dengan para pujangga-pujangga terdahulupun tentunya tidak akan pernah
lepas dari segala keridhaan dan kasih sayang Allah SWT. Hingga menjadikan diri
mereka terlahir dan pantas untuk dapat dikatakan sebagai seorang pujangga.
Berkaca dari itu
semua, dalam sebuah tulisan usang ini, aku mungkin bukanlah seorang pujangga
yang mempunyai suatu kemampuan yang melebihi kemampuan para pujangga-pujangga
yang pernah terlahir di dunia ini. Meskipun aku mampu untuk mendeskripsikan
sebuah karya yang bersumber dari nalar, dan nuraniku yang terbungkus dalam
sebuah pemikiran di dalam otakku, namun dapat aku katakan bahwasannya diriku berbeda
dengan para pujangga-pujangga terdahulu lainnya yang mungkin telah lama dan
telah lebih dahulu lahir dalam kehidupan ini, dan akupun menghargai pujangg-pujangga cinta terdahulu yang pernah terlahir di dunia ini.
Namun, meskipun
beberapa diantaranya kita sama dan mendedikasikan sebagian hidup kita untuk
dunia, namun jalan jalan hidup kita sangatlah berbeda, dan mungkin aku
memanglah terlahir untuk menjadi seorang pujangga cinta seperti kalian, akan
tetapi perjalanan hidup kita sangatlah berbeda. Jadi dapat aku katakan bahwa
aku memanglah seorang pujangga cinta, seorang pecinta sejati, seorang penyair,
seorang penulis yang selalu mewarnai dunia dengan ragam tulisan yang pernah aku
torehkan untuk dunia dengan menuai beranekaragam unsur cinta-cinta sejati di
dalamnya, dan karena aku adalah seorang pecinta sejati yang mendedikasikan
hasrat cintaku kepada seseorang wanita sejati yang pantas untuk aku jadikan
dirinya seorang istri bagiku, dan cinta itu akan aku berikan kepada dirinya
seorang, meskipun sebelumnya aku pernah menorehkan hasrat cintaku kepada wanita
lainnya, namun ku pastikan dan ku tetapkan cintaku kepada wanita lainnya sudah
terhapuskan dikala aku meminang dan menjadikan dirinya menjadi bagian hidupku
yang aku harapkan dirinya dapat menjadi seorang bidadari surga bagiku.
Aku adalah
seorang pecinta sejati yang tiada henti atau lelah untuk dapat bermesraan
dengan rimba alam, dan harmonisasi jiwa dalam nada-nada kehidupan, akupun
bukanlah seorang pecinta sejati yang selalu membagi-bagikan cinta kepada sejuta
wanita yang pernah aku temui, karena aku adalah seorang pecinta sejati yang tercipta
untuk dapat mencintai seorang wanita yang telah diriwayatkan untuk dapat
menjadi seorang pendamping hidupku disepanjang hidup yang aku lalui, dan
bersama dirinya dengan membawa restu, cinta kasih sayang, dan dengan membawa
ridha Illahi akupun ingin menjadi seorang pecinta sejati yang tidak pernah
lepas untuk dapat menjadi seorang imam yang berakhlak mulia untuk dapat
senantiasa mencintai istriku dan anak-anakku dengan senantiasa untuk dapat
memuliakan dan menyayangi serta menafkahi dirinya dengan hasil keringatku,
akupun ingin senantiasa membimbing mereka dalam berpegang teguh kepada
nilai-nilai agama, hingga mereka benar-benar manjadi pribadi yang penuh akan
cinta dan menjadi pribadi yang soleh dan soleha.
Sebagaimana
seorang pecinta sejati aku hanya ingin mengaplikasikan cinta-cinta sejati yang
hanya aku berikan kepada istriku seorang. Karena dengan hidup selalu bersama
dirinya, selalu bermesraan dengan dirinya, selalu hidup dalam meraih cintanya
dan menikmati keanggunan paras cantik serta kelembutan hati dan kehangatan
tubuhnya disaat aku mendekap dan memeluknya, aku rasakan bahwa begitu nikmatnya
dunia ini bila aku habiskan waktuku untuk dapat selalu dengan dirinya. Dengan
harapan akupun juga merasakan nikmatnya kemuliaan cinta tulus sejati yang hadir
dalam keharuman semerbak tubuhnya yang terukir indah disepanjang hidup diriku
dengan dirinya, dan dalam bingkaian keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah
tentunya, agar keluarga yang akan aku bina selalu bersama dirinya selain dapat
senantiasa untuk bersyukur kepadaNya juga selalu mendapatkan kenikmatan yang
tiada henti-hentinya dengan selalu merasakan indahnya kenikmatan disetiap
rahmat, hidayah, barakah, ridha, kasih, sayang dan tentunya merasakan nikmat
ampunanNya karena segala sesuatunya bahkan ketentuan hidup kitapun akan kembali
kepadaNya, maka, dengan begitu bersama istriku, akan aku tanamkan selalu rasa
syukur yang bermuara dari diriku sebagai seorang imam bagi istriku, dan
anak-anakku, hingga pada akhirnya nanti keluargaku mendapatkan ridhaNya untuk
dapat menjadi pewaris surga yang senantiasa selalu mendapatkan keridhaanNya.
Dengan selalu
bersama dengan istriku akan aku lewati sebuah perjalanan cinta dalam sebuah
romantisme dalam jiwa yang diiringi oleh setiap jejak langkah yang selalu
senantiasa mendapatkan restu dariNya, sebagaimana perjalanan cinta yang akan
aku lewati bersama istriku, maka akan selalu aku uraikan rasa cinta dan kasih
sayangku kepada dirinya dengan selalu menyayangi, membimbing dan memberikan
yang terbaik bagi dirinya sebagaimana seorang istri dan seorang ibu bagi
anak-anakku kelak.
Akupun akan
selalu mengupayakan hidupku untuk dapat menjadi seseorang yang terbaik bagi
anak-anakku kelak, hingga disaat mereka tumbuh kembang menjadi dewasa, dan
melewati shymphoni kehidupan dengan menjadikan diri mereka sebagaimana sepasang
kekasih yang saling mencintai, mereka mampu menafsirkan sebuah cinta sejati
kepada seorang kekasih sejati yang tercipta untuk dapat selalu mendampingi
hidupnya dan meraih keabadian cinta bersama dirinya.
Dikala diriku
dapat selalu bersama dengan istri yang aku cintai ingin sekali lisan diriku
untuk dapat mengatakan kepada istriku kekasihku bahwasannya “Wahai istriku,
jadikanlah selalu aku menjadi seorang pujangga cinta bagimu, yang senantiasa
mendampingi hidupmu dan membawamu dalam bingkaian cahaya surga cinta yang
berselimut akan restu, dan kasih sayangNya. Karena sebagian perjalanan hidup
yang akan kita lalui berdua adalah untuk dapat selalu hidup bersamamu dan
dengan mengharapkan keridhaanNya kita berdua akan terus berupaya untuk
menjadikan anak-anak kita menjadi manusia yang soleh dan soleha dan senantiasa
selalu berada dalam golongan orang-orang yang senantiasa dirindukan oleh surga
Firdaus sebagaimana tempat kita akan kembali”.
Begitu banyak
kisah hidup dalam sebuah romantika romansa cinta para pujangga, namun aku
pastikan tidak akan pernah ada kisah romansa cinta yang terindah kecuali
romansa cinta anatara diriku dengan istriku, begitu banyak makna-makna cinta
yang selalu tersaji indah dalam hidupku, semoga disetiap jalan kehidupan yang
aku tapaki bersama istriku dan anak-anakku kelak, selalu mendapatkan restu yang
Illahi berikan dengan disaksikan oleh keindahan semesta alam yang senantia
bertasbih kepadaNya. Akupun berharap bersama dengan istriku, anak-anakku, dan
juga cucu-cucuku dengan membawa cinta yang senantiasa diawali dengan rasa
syukur kepada Illahi, kita dapat menjadi seseorang yang mendapatkan ridhaNya
untuk dapat menjadi seorang pewaris surga bersama dengan ahli-ahli surga
terutama bersama Nabi Muhammad SAW, berserta sahabat-sahabatnya serta bersama
Fatimah Az-Zahra.
Jejak Langkah Sang Pujangga
Tegar Guccie
12 Agustus 2014
No comments:
Post a Comment