Dialektika Sosial Anak Bangsa

Sebuah perjalanan panjang dalam untaian kata dalam jiwa, dedikasi yang tercipta untuk Sang Pencipta, yang terbaik dalam hidup dan untuk Negeriku Indonesia

Tuesday, July 22, 2014

Uang

Uang, makhluk seperti apakah kau itu uang
Hingga pada akhirnya kau buat berjuta
Pasang mata insan manusia terlupa akan dirinya
Bahwasannya dirinya adalah seorang manusia

Manusia yang tercipta untuk dapat saling berbagi
Namun, demi sebuah uang banyak diantara mereka
Bisa saling berselisih dan terjerat dalam sebuah
Jeratan fatamorgana kehidupan materi ekonomi

Banyak pula jiwa-jiwa manusia yang menjadi
Sombong, karena terhanyut akan dirinya yang haus
Akan kekayaan materi dan lupa akan saudaranya
Hingga menjadikan mereka menjadi sebuah alas kaki

Nilai-nilai agamapun dan moralpun menjadi
Tak ada arti karena telah terkontaminasi akan virus-virus 
Desakkan ekonomi yang butakan nurani dalam jiwa
Untuk selalu mengupayakan sebuah kekayaan materi

Banyak pula orang-orang yang disandingkan akan
Sebuah amanah untuk negeri lupa akan tanggungjawabnya
Karena mata hatinya telah teracuni akan sebuah kemunafikkan
Demi meraih sebuah harta tahta dan kejayaan

 Bahkan banyak pula orang-orang yang diberikan amanah 
Sebagai seorang pemimpinpun banyak yang lalai
Meninggalkan tanggungjawabnya sebagaimana seorang pemimpin
Yang diamanahkan untuk dapat mensejahterakan rakyat

Ajang memamerkan kekuasaanpun menjadi suatu hal yang
Lumrah untuk dilakukan oleh para wakil rakyat dengan
Mengadopsi bahwa dirinya adalah seorang wakil rakyat yang 
Berlalu-lalang dengan kekuasaan dan kemewahan harta materi

Kompetisi di dalam mendapatkan sebuah keuntungan dari sebuah
Kebijakan yang berkedok demi kepentingan rakyatpun
Dilancarkan dalam sebuah strategi pemiskinan 
Yang berdasarkan atas tahayul pembangunan

Rakyat yang terugikanpun tergusur dari tempat tinggalnya
Yang terkoyak rata dengan tanah sebagai dampak
Gerusan terciptanya sebuah tahayul pembangunan ekoniomi
Yang tidak berpihak kepada rakyat

Mereka yang terombang-ambing dalam kesulitan ekonomipun
Hanya bisa dan sanggup untuk meratapi dukanya
Tanpa pernah ada satupun orang yang peduli dengan
Segala kesulitan yang mereka rasakan

Lucunya dengan alasan keterbatasan sosial dan pergaulan bebas
Banyak wanita-wanita yang rela untuk menggadaikan
Keperawanannya untuk dinikmati oleh pria hidung belang
Demi mendapatkan pundi-pundi materi bagi hidupnya

Bagi mereka mungkin uang adalah segala-galanya dan
Bagi mereka mungkin uang adalah segalanya dalam memberikan
Kehidupan di dunia, sehingga nyawanyapun dapat dibeli
Dengan besaran nominal uang yang sanggup mereka raih

Bahkan orang yang kurus keringpun demi meraih kekayaan 
Dengan alasan kehidupan mampu untuk dapat membunuh dan merampas 
Hak orang lain dengan keji demi nilai rupiah, bahkan tidak jarang bagi 
Mereka merampas hak milik orang lain untuk dapat berfoya-foya belaka

Ada sebagian dari mereka yang berfoya-foya dengan berjudi
Ada sebagian dari mereka yang berfoya-foya dengan minuman keras
Ada sebagian dari mereka berfoya-foya dengan menikmati narkoba
Ada pula yang berfoya-foya dengan menikmati erotisme tubuh wanita penghibur

Dan mereka dapat melakukan apa saja disaat-saat 
Mereka mendapatkan banyak uang
Karena baginya uanglah yang dapat memberikan hidup
Dan tanpa uang mereka tidak akan dapat untuk hidup

Uang sungguh membutakan segalanya dan
Beruntunglah bagi mereka yang dapat bijaksana 
Dan cermat bahwa uang adalah sebuah titipan rezeki
Yang patut untuk kita syukuri 

Beruntunglah bagi mereka yang selalu dapat mensyukuri segala 
Nikmat rezeki yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta sebagaimana 
Sebuah amanah untuk dapat mendidik pribadi kita untuk dapat hidup sederhana 
Dengan selalu bersyukur dan bersujud kepadaNya

Uang
Tegar Guccie
22 Juni 2014

No comments:

Post a Comment