Dialektika Sosial Anak Bangsa

Sebuah perjalanan panjang dalam untaian kata dalam jiwa, dedikasi yang tercipta untuk Sang Pencipta, yang terbaik dalam hidup dan untuk Negeriku Indonesia

Tuesday, July 22, 2014

Sahabat Masih Ingatkah Kau


Sahabat masih ingatkah kau akan jejak langkah kaki yang pernah
Kita langkahkan bersama-sama dalam menapaki jalan setapak curam kehidupan
Dan tiada henti kita untuk terus melangkahkan kaki menelusuri setapak
Demi-demi setapak rintangan dan rimba jalan dalam meraih
Masa depan yang hakiki dan penuh akan perjuangan

Masih ingatkah kau, dimana kita sama-sama bergelut dengan buku
Mencari sebuah sepercik ilmu-ilmu yang bermanfaat demi sebuah cita-cita mulia
Di dalam meraih masa depan yang hakiki dengan prestasi yang kita ukir dalam
Coretan tinta emas yang kita torehkan untuk dunia, kitapun sama-sama berjuang
Dan menyatakan sikap dalam menegakkan nurani dibalik
Kesucian hangatnya mentari embun pagi yang kobarkan semangat kita

Masa demi masa telah kita lewati bersama, berbagi canda tawa
Berbagi ilmu dalam sebuah diskusi dan dialektika bersama
Dan kitapun tiada berhanti untuk terus dan selalu membicarakan
Tentang masa depan yang hakiki dibalik panjang sebuah meja dan kursi
Yang tertata rapi disebuah warung kopi dan kitapun berdiskusi
Membahas kemajuan negeri bagaikan sebuah konfrensi parlementer
 
Kitapun berdiskusi habiskan waktu bersama membahas dinamika problematika
Yang melanda negeri ini, dan sesekali kita mencoba untuk menuangkan
Buah pikir kita dalam sebuah argumentasi yang lugu membicarakan akan masa
Depan Negara Kesatuan Repulbik Indonesia sebagaimana tanah air
Yang kita banggakan dan sesekalipun kita bersama ikut turun aksi
Dalam sebuah demonstrasi menyuarakan sebuah aspirasi yang
Kita teriakkan dengan sumbang untuk sebuah kemajuan negeri

Dalam sebuah aksi demonstrasipun kita tidak pernah letih untuk meneriakkan
Sebuah aspirasi yang tertuang dalam sebuah nurani,
Meskipun para barikade polisi lengkap dengan senjata lengkapnya
Datang menghalangi kita dalam menyuarakan aspirasi putih yang
Kita suarakan didepan kebisuan Istana Negara dan gedung DPR-MPR
Sebagaimana tempat bersemayamnya wakil-wakil rakyat yang kita harapkan
Bersama untuk dapat memfasilitasi apa yang menjadi
Suara rakyat dalam sebuah dialektika anak negeri

Dan kitapun sesekali mendapatkan perlawanan dari setiap apa yang kita
Aspirasikan bersama-sama dengan elemen masyarakat yang menuntut sebuah
Keadilan, kitapun sama-sama merasakan pedihnya gas airmata yang mereka
Lontarkan untuk membubarkan perjuangan aksi kita dalam
Sebuah demonstrasi kitapun sama-sama merasakan derasnya guyuran air
Yang disemprotkan dengan sebuah water canon,
Dan kitapun pernah sama-sama merasakan pahitnya teradu domba
Dengan para polisi yang tunduk kepada sebuah
Rezim pemerintahan diwaktu itu

Sahabat masih ingatkah kau akan perjuangan kita dimasa itu yang tidak gentar
Menyuarakan sebuah aspirasi putih demi terciptanya masyarakat yang adil,
Sejahtera, hingga pada akhirnya nanti tidak adalagi orang-orang yang tertindas
Dan terinjak-injak akan sebuah ketidakadilan yang terjadi
Di dalam sebuah tatanan masyarakat, dan semua itu kita lakukan
Bersama demi terciptanya masa depan Indonesia baru
Sehingga anak cucu kita bangga akan segala jerih payah
Dan usaha kita untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa
Kita memanglah sudah merdeka, akan tetapi kita masih terjajah oleh sebuah
Kebisuan yang membungkam nurani, hingga memancing sebuah dahaga bagi kita
Untuk dapat menyuarakan sebuah aspirasi putih di dalam
Menuntut kesejahteraan bagi rakyat yang terombang-ambing
Dalam sebuah gelombang ketidakadilan
Sehingga dikala itu banyak sebagian di antara mereka menjadi lapar
Terpuruk dalam kesulitan ekonomi dikarenakan oleh sulitnya meraih pekerjaan

Sahabat masih ingatkah kau airmata yang menetes dari bocah-bocah lugu
Yang menangis sendu karena tidak mampu untuk dapat bersekolah,
Masih ingatkah kau sahabat akan jerit tangisan bayi-bayi  yang malang menangis
Lirih menahan sakit di tetek ibunya karena kurang gizi
Dikarenakan oleh sang ibu tak mampu membeli kebutuhan makanan
Demi mencukupi gizi anak-anaknya mereka yang kurang gizi
 
Sahabat masih ingatkah kau, akan airmata seorang ibu yang
Menetes membasahi bumi yang terpaksa menggadaikan harga dirinya
Demi untuk dapat membeli susu bagi bayinya yang menangis
Diamuk oleh rasa lapar menggelora dan yang tak satu ekor
Anjingpun peduli akan segala derita yang di alami oleh
Mereka yang malang dan dilanda kesulitan ekonomi

Kita mungkin dapat Berjaya, merdeka, meraih masa depan hakiki bersama-sama
Dan mereguk-teguk apa yang menjadi hasil dari sebuah perjuangan kita bersama
Selama beberapa tahun lamanya hingga kita mampu buktikan kepada dunia
Bahwa kita mampu untuk berkompetisi dengan yang lainnya untuk dapat
Menjadi seorang Sarjana Muda, dan mampu memberikan suatu
Kebanggaan yang sangat berarti bagi kedua orang tua kita

Namun perjuangan kita belumlah berakhir karena kita belumlah mampu untuk
Berikan yang terbaik bagi putera-puteri bangsa yang akan lahir
Menggantikan dan meneruskan apa yang menjadi suatu perjuangan
Bagi kita dimasa akan datang hingga pada waktunya nanti
Para generasi muda penerus bangsa mampu menorehkan
Tinta emas yang tertuang didalam semangat juangnya
Di dalam menciptakan masa depan Indonesia baru yang damai sejahtera

Tapi pernahkah nurani kita untuk dapat bertanya kepada diri kita bahwa
Sanggupkah kita untuk dapat berbagi dengan mereka?
Sanggupkah kita untuk dapat meredakan duka yang menyelimuti hidupnya?
Sanggupkah kita untuk dapat memberikan yang terbaik bagi mereka yang lapar?
Seperti inikah suatu kebanggaan dari setiap hasil kerja keras kita, hingga
Membuat kita dibutakan akan kebutaan terhadap jerit tangis mereka?

Sahabat masa depan seperti apakah yang akan kita torehkan kepada dunia?
Hingga akhirnya nanti anak cucu kita nanti mampu menjadi generasi
Yang sanggup membuat kita semua bangga atas segala jerih payah
Perjuangan mereka dalam memberikan yang terbaik
Bagi negeri Indonesia Raya, hingga pada akhirnya nanti tidak adalagi
Tangis sendu yang meratap karena tidak memperoleh suatu
Keadilan yang pantas untuk mereka raih

Tetaplah selalu kalian menjadi sahabatku dan kita buktikan pada dunia
Bahwasannya kita semua mampu untuk dapat mengembalikan
Harga diri bangsa dibalik semangat yang berkobar
Dibalik susunan mahakarya yang terukir dalam sebuah tinta emas
Dan kita sama-sama wujudkan semangat kedaulatan baru demi menciptakan
Masa depan baru Negara Kesatuan Repulbik Indonesia yang kita banggakan

Sahabat Masih Ingatkah Kau
Tegar Guccie
22 Juli 2014

No comments:

Post a Comment