Dialektika Sosial Anak Bangsa

Sebuah perjalanan panjang dalam untaian kata dalam jiwa, dedikasi yang tercipta untuk Sang Pencipta, yang terbaik dalam hidup dan untuk Negeriku Indonesia

Wednesday, April 9, 2014

Keinginan Sebelum Tiada

Mungkin ini hanyalah sebuah coretan usang, yang tidak mengandung arti penting bagi siapapun tapi bagiku ini tersirat akan makna, yang tersurat dalam sebuah tulisan usang

Yaa, benar dalam sebuah tulisan usang ini aku hanya ingin mengungkapkan beberapa rasa inginku, sebelum aku pergi untuk selama-lamanya. Dengan harapanku bahwa aku akan pergi dengan khusnil khotimah dan semua taubatan nasuhaku akan segala perbuatan dosa, dan segala amal kebaikkanku diterima disisiNya.

Akupun berharap bahwasannya aku kelak di izinkan dan di ridhai untuk dapat bertemu dengan Nabiku, Nabi Muhammad SAW, Yaa Rasulullullah seseorang makhluk yang menjadi cahaya penerang dari jalan yang Allah SWT ridhai. Karena aku sangat mendambakan untuk dapat bertemu, dan melihat wajahnya serta dapat memeluk dan berada dalam dekapannya, akupun ingin sekali bertemu dan menatap wajah sang penghulu bidadari surga yang tak lain adalah Fatimah Az-Zahra, dan bertemu dengan para Sahabat Nabi Muhammad SAW.

Aku benar-benar merindukan mereka semua, dan semoga saja Allah SWT meridhai aku untuk dapat berjumpa dengan mereka khususnya Nabi Muhammad SAW, yang tak lain cahaya benderang, pemimpin umat kaum muslimin.

Dalam sebuah coretan usang ini, aku mungkin hanya ingin mengungkapkan ungkapan hati yang tersirat dalam jiwaku, sebelum pada akhirnya hembusan nafas yang mengaliri ragaku terhenti, yaitu aku ingin menyampaikan ungkapan kata bahwa sebelum detik-detik nafasku benar-benar terhenti aku hanya ingin:

Satu detik sebelum aku meninggal dunia, orang yang pertama kali ingin aku lihat dan berada dipelukanku adalah Istriku, setelah itu anak-anak dan keluargaku.

Sebelum nafasku benar-benar terhenti, atau menjelang sakratul maut, aku mohon izin kepada istriku, anak-anakku dan keluargaku agar aku, dapat mengabdikan diriku untuk seseorang yang soleh atau soleha dengan mendonorkan kedua pasang bola mataku untuk mereka, dengan mengharapkan keridhaan Allah SWT.

Kenapa?, karena aku ingin orang soleh atau soleha yang menerima kedua bola mataku dapat kembali melihat atau dapat melihat keindahan alam semesta raya dengan penuh keimanannya kepada Allah SWT, dengan selalu bersujud, bertasbih, berdzikir, dan berdoa kepada Allah SWT akan segala nikmat rasa syukur atas karuniaNya, dan memohon ampunan sedalam-dalamnya dengan meraih sebuah pertaubatan.

Akupun ingin dengan mendonorkan kedua pasang bola mataku, aku ingin seseorang yang menerima mataku dapat melihat dan membaca keindahan ayat suci Al-Quran dengan selalu membaca, dan mengamalkannya dengan mengharapkan kemurnian cintaNya.

Meskipun aku telah tiada, dan tak memiliki kedua pasang mata, namun batinku dan hati masihlah tetap dapat melihat, meskipun aku tak dapat melihat namun hidungku dapat mencium keharuman dan keindahan wangi surga firdaus yang dirihai oleh Allah SWT sebagaimana tempat aku kembali.

Dengan selalu memohon kepadaNya atas segala ampunan akan segala dosa-dosa besar yang pernah hamba lakukan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja karena hambaMu yang hina dan penuh akan dosa ini hanya ingin menjadi yang terbaik bagiMu, baik di dunia maupun di akhirat atas segala rahmat, hidayah dan ampunanMu Yaa Allah.

Dalam tulisan usang yang tersirat ini, aku berharap istriku, anakku, dan keluargaku mau mengizinkan apa yang menjadi keinginanku sebelum aku tiada.

I Love You All

Tegar Guccie
Keinginan Sebelum Tiada
7 April 2014

No comments:

Post a Comment