Dialektika Sosial Anak Bangsa

Sebuah perjalanan panjang dalam untaian kata dalam jiwa, dedikasi yang tercipta untuk Sang Pencipta, yang terbaik dalam hidup dan untuk Negeriku Indonesia

Wednesday, April 16, 2014

Kupu-Kupu Malam

Kupu-kupu malam bersolek
Disudut-sudut kota sepanjang
Malam, menanti dan menanti
Para petualang cinta yang
Mengekor pada pundi rupiah

Tubuh binal dan sajian rok mini
Menjadi satu harapan baginya
Untuk menarik hasrat nafsu
Para petualang cinta yang
Haus tubuh binal penjaja cinta

Dinginnya malam menjadi
Simphoni hasrat membara
Akan setiap belaian-belaian
Lembut para penjaja cinta
Memecah birahi yang berkecamuk

Dosa menjadi tak berarti
Demi hasrat birahi berkecamuk
Disepanjang dinginnya malam
Nalarpun menjadi ilusi konsonan
Yang sangat tak mengandung arti

Dikala nafsu terpuaskan dalam
Hangatnya mentari pagi menjadi
Satu distorsi nafsu setan yang
Berkobar membakar semangat
Untuk kembali disepanjang malam

Salahkah mereka, hinakah mereka
Namun tak satu ekor orangpun
Pernah mau peduli, mereka
Tau hanyalah dosa yang berhias
Akan segala caci dan makian

Adakah yang mau peduli dengannya
Adakah yang memahami air matanya
Adakah cinta sesungguhnya yang
Mampu hapus setiap jejak langkahnya
Hanya diriNya yang mampu menjawab

Kupu-kupu malam lenggak
Lenggok erotis tubuh binalmu
Membawa arti bagi sebagian
Mata lelaki yang membutuhkan
Hangat belaian tubuhmu

Kupu-kupu malam adakah hasratmu
Untuk dapat kembali dan hapus
Semua jejak langkahmu untuk
Kembali kepada jalan yang penuh
Akan pertaubatan pada Illahi

Hapus air mata dan bingkai harimu
Untuk menjadi lebih berarti hingga
Kesucian dan keanggunan tubuhmu
Menjadi suatu inspirasi bagi mereka
Yang ingin kembali pada jalan cahaya

Jadikanlah cahaya dalam kegelapan
Jejak langkahmu menjadi simphoni
Embun penyejuk bagi sejuta pasang
Mata yang merindukan akan indahnya
Surga milik Sang Maha Pencipta

Tegar Guccie
Kupu-Kupu Malam
16 April 2014

No comments:

Post a Comment