Dialektika Sosial Anak Bangsa

Sebuah perjalanan panjang dalam untaian kata dalam jiwa, dedikasi yang tercipta untuk Sang Pencipta, yang terbaik dalam hidup dan untuk Negeriku Indonesia

Wednesday, April 16, 2014

Kenangan Cinta Di Bangku Sekolah

Aku ingat perjalanan kisah klasik
Di waktu itu disaat binar-binar mata
Lentik dengan senyuman manis
Terpancar dalam indah wajahmu

Aku ingat kisah klasik di waktu itu
Disaat kau tanyakan makna cinta
Dalam sebuah serpihan kertas
Yang tersurat akan tanya tentang cinta

Kau tuliskan dengan jari jemarimu
Sebuah tanya apakah itu cinta?
Dalam hati dan tangisku aku
Menjawab cinta itu adalah kamu

Kamu adalah cinta yang terukir
Indah dalam kenangan dibangku
Sekolah dahulu, kamu adalah
Sebuah cinta yang pernah ku miliki

Kini mungkin dalam relung hatimu,
Kau telah bahagia dengan cinta yang
Lain dan menjadikan kamu menjadi
Seorang istri bagi dirinya

Bahagiakan jiwamu, bahagiakan
Hatimu dalam senyumanmu
Ukirlah sejuta bahagia yang
Tiada henti bersama cintamu

Biarkan kenangan cinta masa lalu
Menjadi suatu kenangan cinta
Bangku sekolah yang pernah hadir
Dalam jiwa kita dimasa itu

Tegar Guccie
Kenangan Cinta Di Bangku Sekolah
17 April 2014

Kupu-Kupu Malam

Kupu-kupu malam bersolek
Disudut-sudut kota sepanjang
Malam, menanti dan menanti
Para petualang cinta yang
Mengekor pada pundi rupiah

Tubuh binal dan sajian rok mini
Menjadi satu harapan baginya
Untuk menarik hasrat nafsu
Para petualang cinta yang
Haus tubuh binal penjaja cinta

Dinginnya malam menjadi
Simphoni hasrat membara
Akan setiap belaian-belaian
Lembut para penjaja cinta
Memecah birahi yang berkecamuk

Dosa menjadi tak berarti
Demi hasrat birahi berkecamuk
Disepanjang dinginnya malam
Nalarpun menjadi ilusi konsonan
Yang sangat tak mengandung arti

Dikala nafsu terpuaskan dalam
Hangatnya mentari pagi menjadi
Satu distorsi nafsu setan yang
Berkobar membakar semangat
Untuk kembali disepanjang malam

Salahkah mereka, hinakah mereka
Namun tak satu ekor orangpun
Pernah mau peduli, mereka
Tau hanyalah dosa yang berhias
Akan segala caci dan makian

Adakah yang mau peduli dengannya
Adakah yang memahami air matanya
Adakah cinta sesungguhnya yang
Mampu hapus setiap jejak langkahnya
Hanya diriNya yang mampu menjawab

Kupu-kupu malam lenggak
Lenggok erotis tubuh binalmu
Membawa arti bagi sebagian
Mata lelaki yang membutuhkan
Hangat belaian tubuhmu

Kupu-kupu malam adakah hasratmu
Untuk dapat kembali dan hapus
Semua jejak langkahmu untuk
Kembali kepada jalan yang penuh
Akan pertaubatan pada Illahi

Hapus air mata dan bingkai harimu
Untuk menjadi lebih berarti hingga
Kesucian dan keanggunan tubuhmu
Menjadi suatu inspirasi bagi mereka
Yang ingin kembali pada jalan cahaya

Jadikanlah cahaya dalam kegelapan
Jejak langkahmu menjadi simphoni
Embun penyejuk bagi sejuta pasang
Mata yang merindukan akan indahnya
Surga milik Sang Maha Pencipta

Tegar Guccie
Kupu-Kupu Malam
16 April 2014

Tuesday, April 15, 2014

Langit Cerah

Langit cerah ingin sekali
Aku ada ditepian langit cerah
Indah dalam ke kaguman
Memuji den mensyukuri akan
Sebuah maha karya agung Illahi

Burung-burung camar menyanyi
Dalam kicauan syahdu, menari
Dan berdansa menghiasi kebiruan
Langit cerah yang indah sebagaimana
Sebuah karya agung Sang Pencipta

Anggun, indah dan menawan
Hadirkan dercak kekaguman
Berjuta pasang mata memuji
Dalam lautan kekaguman jiwa
Akan keindahan semesta alam raya

Mata inipun terpana melihat
Barisan awan putih menghiasi langit
Bagaikan sebuah abstraksi maha karya
Terukir dalam jiwa yang bersujud dan
Bersyukur atas segala karuniaNya

Ingin sekali bagiku untuk dapat
Terbang dan menari diatas langit
Cerah bersama camar-camar yang
Melukis nirwana dengan gelak tawa
Dalam kebahagian jiwa hakiki

Ingin bagiku mereguk teguk
Keindahan alam semesta raya
Dalam hasrat kekaguman jiwa
Yang tiada henti memanjatkan
Rasa syukur kepada Illahi

Dalam dzikirku, dalam tasbihku
Dan dalam syukurku akupun
Berharap yang terbaik bagiMu
Agar jiwa ini dapat benar-benar
Sempurna dalam mencintaiMu

Tegar Guccie
Langit Cerah
16 April 2014

Wednesday, April 9, 2014

Keinginan Sebelum Tiada

Mungkin ini hanyalah sebuah coretan usang, yang tidak mengandung arti penting bagi siapapun tapi bagiku ini tersirat akan makna, yang tersurat dalam sebuah tulisan usang

Yaa, benar dalam sebuah tulisan usang ini aku hanya ingin mengungkapkan beberapa rasa inginku, sebelum aku pergi untuk selama-lamanya. Dengan harapanku bahwa aku akan pergi dengan khusnil khotimah dan semua taubatan nasuhaku akan segala perbuatan dosa, dan segala amal kebaikkanku diterima disisiNya.

Akupun berharap bahwasannya aku kelak di izinkan dan di ridhai untuk dapat bertemu dengan Nabiku, Nabi Muhammad SAW, Yaa Rasulullullah seseorang makhluk yang menjadi cahaya penerang dari jalan yang Allah SWT ridhai. Karena aku sangat mendambakan untuk dapat bertemu, dan melihat wajahnya serta dapat memeluk dan berada dalam dekapannya, akupun ingin sekali bertemu dan menatap wajah sang penghulu bidadari surga yang tak lain adalah Fatimah Az-Zahra, dan bertemu dengan para Sahabat Nabi Muhammad SAW.

Aku benar-benar merindukan mereka semua, dan semoga saja Allah SWT meridhai aku untuk dapat berjumpa dengan mereka khususnya Nabi Muhammad SAW, yang tak lain cahaya benderang, pemimpin umat kaum muslimin.

Dalam sebuah coretan usang ini, aku mungkin hanya ingin mengungkapkan ungkapan hati yang tersirat dalam jiwaku, sebelum pada akhirnya hembusan nafas yang mengaliri ragaku terhenti, yaitu aku ingin menyampaikan ungkapan kata bahwa sebelum detik-detik nafasku benar-benar terhenti aku hanya ingin:

Satu detik sebelum aku meninggal dunia, orang yang pertama kali ingin aku lihat dan berada dipelukanku adalah Istriku, setelah itu anak-anak dan keluargaku.

Sebelum nafasku benar-benar terhenti, atau menjelang sakratul maut, aku mohon izin kepada istriku, anak-anakku dan keluargaku agar aku, dapat mengabdikan diriku untuk seseorang yang soleh atau soleha dengan mendonorkan kedua pasang bola mataku untuk mereka, dengan mengharapkan keridhaan Allah SWT.

Kenapa?, karena aku ingin orang soleh atau soleha yang menerima kedua bola mataku dapat kembali melihat atau dapat melihat keindahan alam semesta raya dengan penuh keimanannya kepada Allah SWT, dengan selalu bersujud, bertasbih, berdzikir, dan berdoa kepada Allah SWT akan segala nikmat rasa syukur atas karuniaNya, dan memohon ampunan sedalam-dalamnya dengan meraih sebuah pertaubatan.

Akupun ingin dengan mendonorkan kedua pasang bola mataku, aku ingin seseorang yang menerima mataku dapat melihat dan membaca keindahan ayat suci Al-Quran dengan selalu membaca, dan mengamalkannya dengan mengharapkan kemurnian cintaNya.

Meskipun aku telah tiada, dan tak memiliki kedua pasang mata, namun batinku dan hati masihlah tetap dapat melihat, meskipun aku tak dapat melihat namun hidungku dapat mencium keharuman dan keindahan wangi surga firdaus yang dirihai oleh Allah SWT sebagaimana tempat aku kembali.

Dengan selalu memohon kepadaNya atas segala ampunan akan segala dosa-dosa besar yang pernah hamba lakukan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja karena hambaMu yang hina dan penuh akan dosa ini hanya ingin menjadi yang terbaik bagiMu, baik di dunia maupun di akhirat atas segala rahmat, hidayah dan ampunanMu Yaa Allah.

Dalam tulisan usang yang tersirat ini, aku berharap istriku, anakku, dan keluargaku mau mengizinkan apa yang menjadi keinginanku sebelum aku tiada.

I Love You All

Tegar Guccie
Keinginan Sebelum Tiada
7 April 2014

Sudut Sosial : Semarak Pesta Demokrasi

Semarak pesta demokrasi, dalam sorak sorai yang berkobar, meneriakkan suara-suara sumbang dalam mengadang-gadangkan calon-calon seseorang yang katanya menjadi pemimpin bangsa, dan digadang-gadang bahwasannya calon yang disemarakkan akan membawa perubahan hakiki yang katanya untuk rakyat.

Dalam semarak pesta demokrasi ini juga banyak tersiar suara-suara sumbang dalam mencari sebuah dukungan dalam agenda polifrasi meraih dukungan simpati dari sang rakyat, janji-janji dihumbar, kesejahteraan bagi rakyat di agendakan sebagai propaganda intuisi, dan tak ayal yel-yel sorak sorai nyanyian uangpun terhias dalam lenggak-lenggok biduan wanita dalam perpaduan erotisme tubuh para pedangdut yang tersohor, lucunya anak-anak ingusanpun terkadang di ajak untuk menyemarakkan pesta demokrasi disetiap kampanye politik yang ada.

Anehnya, badan pengawas pemilu yang bertugas sudah secara jelas, membuat suatu larangan bahwasannya selain mekanisme politik uang, badan pengawas pemilu sudah secara jelas melarang diikutsertakannya anak-anak dibawah umur untuk menyemarakkan kampanye politik dalam sebuah pesta demokrasi pada dimensi waktu kini.

Dalam sebuah tulisan ini saya tidak ingin menyudutkan atau menilai buruk akan pesta demokrasi yang terjadi di Indonesia, namun, sangat disayangkan saja dalam pesta demokrasi kini dan sebelum-sebelumnya, banyak sekali diwarnai oleh propaganda dan agitasi murahan yang tidak pernah untuk diharapkan akan terjadi.

Jika memang mereka merasa layak untuk mendapatkan suara rakyat, alangkah baiknya lakukanlah sebuah janji sebagaimana halnya sebuah janji yang mampu untuk kita tetapi, bukan sebuah janji bermotif kekuasaan dan berlapis kepalsuan belaka, kalau memang berjanji maka tunaikan janji itu dengan sebuah bukti nyata walau hanya sedikit dan jangan pernah berhasrat untuk menjadi seorang pemimpin, maka, jadilah seorang pemimpin yang berkualitas dan bukan menjadi seorang pemimpin yang haus akan harta belaka.

Jadilah seorang pemimpin yang beramanah, menjalankan ketauhidan dan keimanan kepada Allah SWT dengan cara menyiarkan kebaikan dan kebajikan kepada rakyat, tanpa memandang suku, agama dan ras apapun. Saling bertoleransi antar umat beragama serta menyuarakan pesan-pesan perdamaian, dan selalu ingat bahwa kelak apa yang kita lakukan akan dimintai suatu pertanggungjawaban.

Janganlah menjadi seorang pemimpin yang tamak, buta akan materi, harta dan kekayaan serta kursi kepemimpinan karena itu semua tidak ada yang abadi dan hanya sebuah fatamorgana dunia. Janganlah menjadi seorang pemimpin yang membuat rakyat menjadi cemburu dan tidur saat membahas hal-hal yang berkaitan dengan rakyat, dan jangan pula menjadi pemimpin seperti makelar yang menggadaikan kepentingan rakyat demi sebuah keuntungan yang katanya demi tahayul pembangunan.

Jika ingin menggalakkan pembangunan, maka, bangunlah negeri ini dengan sebagaimana mestinya tanpa pernah merusak ataupun merampas hak orang lain, dan selalu upayakan untuk membuka lahan pekerjaan serta lahan pertanian sebagaimana kebutuhan hakiki bagi kita semua sebagaimana manusia, dan janganlah pernah kita lupakan bahwasannya kita sebagaimana halnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak pernah lepas dari bantuan orang lain, dan sebagian rezeki yang kita dapatkan meskipun sudah jadi pemimpin tetaplah sebagiannya adalah milik rakyat kecil.

Dan tidak pernah bosan bagi saya untuk selalu mengingatkan, bahwa jika kalian terpilih menjadi seorang pemimpin, maka, jadilah seorang pemimpin yang amanah dan peduli akan rakyat, serta jadilah seorang pemimpin yang berkualitas dalam membangun bangsa dengan didasari oleh rasa syukur kepada Allah SWT dan selalu berusaha serta berupaya untuk menjadi yang terbaik bagi bangsa, negara serta dunia dan akhirat.

Tegar Guccie
Semarak Pesta Demokrasi
9 April 2014