Begitu banyak problematika kehidupan yang banyak terjadi di negeri ini, begitu banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi di bangsa ini, dari masalah sosial, ekonomi, juga permasalahan-permasalahan lainnya. jika terus menerus terjadi, maka, kehidupan yang bagaimana yang dapat kita wariskan kepada generasi kita akan datang, bukankah kita semua adalah generasi yang akan tergantikan dengan generasi-generasi lainnya yang akan lahir dari rahim para ibu.
Menyoroti banyaknya permasalahan yang ada di bangsa ini perlu adanya kesadaran bagi kita semua untuk dapat menegakkan rasa peduli antar sesama kita, agar kita semua dapat bahu membahu untuk saling tolong menolong, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, atau suatu golongan yang muncul tiba-tiba disaat masyarakat sedang menghadapi bencana, terlebih lagi disaat akan tibanya tahun-tahun politik, dimana sibuknya golongan-golongan dalam mengusung sepasang calon, yang akan dicalonkan untuk menjadi seorang pemimpin dalam kontekstasi pemilihan umum.
Saat itu, kita akan melihat akan banyaknya agitasi dan propaganda yang ditawarkan agar masyarakat mendukung pasangan calon yang akan mereka usung, dan untuk mendapatkan dukungan masyarakat, di adakanlah parade-parade politis yang akan dihidangkan kepada masyarakat untuk mendapatkan dukungan polisitis, sehingga masyarakat mau untuk mendukung pasangan calon yang mereka calonkan.
Kita sisihkan dahulu, pembahasan mengenai kontestasi tahun politik yang akan datang, kembali kepada problematika yang terjadi pada kehidupan masyarakat pada saat ini yang meliputi permasalahan sosial, atau masalah-masalah lainnya yang banyak terjadi di lingkungan masyarakat dan negara saat ini.
A. Masalah Sosial
Pada saat ini, banyak sekali permasalahan-permasalahan sosial yang banyak sekali menjadi sorotan seperti maraknya permasalahan moral yang miris disaat ini, seperti maraknya kegiatan transaksi kegiatan prostitusi yang banyak dilakukan di aplikasi-aplikasi jejaring sosial, tempat-tempat pijat yang melayani jasa tambahan, dikarenakan selain sempitnya lapangan pekerjaan, dan tidak adanya kegiatan padat karya yang dapat menumbuhkembangkan kreasi, skill dan kemampuan bagi kaum wanita, sehingga sebagian dari mereka lebih banyak memilih untuk menjadi wanita penghibur, dengan alasan tidak adanya kemampuan bagi mereka untuk dapat bekerja diusaha atau lapangan pekerjaan lain kerena selain tidak memiliki ijazah (tidak tamat sekolah), mereka juga tidak mempunyai skill penunjang bagi mereka agar dapat bekerja, sehingga sebagian dari mereka lebih memilih untuk mengambil profesi yang mereka jalankan saat ini. meskipun jika kita amati, tentunya ada rasa keinginan yang kuat bagi mereka untuk menjalankan kehidupan yang layak seperti wanita lainnya, seperti menjadi seorang istri yang disayangi suaminya, dicukupkan kehidupannya oleh suaminya, menjadi seorang ibu yang terbaik bagi anak-anaknya, dll.
Terlebih lagi, mereka tentunya tidak ingin untuk menjadi sebuah objek eksploitasi orang-orang yang menikmati apa yang mereka jalankan, hanya saja tidak ada orang yang mau untuk peduli dengan apa yang menjadi jerit tangis dan kesedihan mereka, selain mereka merasa berdosa, mereka juga merasa terhina akan apa yang mereka kerjakan, terlebih disaat keluarganya atau anak-anak mereka mengetahui apa yang mereka kerjakan, tentunya akan membuat hati dan perasaan keluarganya menjadi hancur lebur, belum lagi penyakit-penyakit menular yang sewaktu-waktu akan datang menghantui mereka. So, dibalik jerit tangis mereka siapa yang mau untuk peduli dengan mereka, agar mereka dapat berhenti dan dapat menjadi seorang wanita seperti apa yang banyak wanita lain rasakan, hidup dengan layak, mengurus keluarga, dapat bekerja dikantor atau menjadi ibu rumah tangga yang tercukupi kebutuhannya. hanya saja selain itu semua hanya menjadi sebuah harapan buat mereka, namun, siapa orang yang mau peduli dengan mereka, bukankah sebagian dari kita hanya mampu untuk mengolok-olok, menghina mereka, juga ada orang yang menjadi penikmat akan apa yang mereka kerjakan, namun, siapa yang akan mengangkat derajat mereka selain kita.
Memang kegiatan tersebut tidak dapat dan sulit untuk dihilangkan, terlebih lagi akan adanya kemunduran perilaku masyarakat saat ini, dimana semakin hilangnya rasa malu sebagian masyarakat dimana norma-norma susila dewasa ini semakin lama semakin memudar seperti halnya yang banyak terjadi dilingkungan masyarakat, seperti pelecehan terhadap wanita, dan anak-anak, apapun bentuknya dan bagaimanapun bentuknya tetap saja ini semua tidak dapat untu dibenarkan, sehingga perlu adanya pembinaan masyarakat, untuk dapat membenahi moral kita untuk dapat saling peduli dan rasa melindungi terhadap kaum wanita dan anak-anak agar mereka tidak terjerumus, dan tidak menjadi korban kejahatan asusila, apalagi saat ini banyak aplikasi-aplikasi media sosial yang pada aplikasi tersebut banyak menawarkan kegiatan prostitusi mulai dari secara virtual lewat video call, ataupun langsung bertemu di tempat yang disepakati, dan itu sebagian besar dilakukan oleh anak-anak muda usia 18-20 tahun.
Bukankah, usia 18-20 tahun adalah usia produktif bagi mereka, untuk dapat mengejar cita-cita mereka?, namun yang menjadi pertanyaan jika diusia muda dan produktif saja sebagian mereka telah memilih untuk menjadi penghibur, bagaimana dengan generasi yang akan datang?, apakah kita semua akan membiarkan hal ini terus terjadi dan terjadi pada generasi akan datang, dan menjadikan ini menjadi hal yang biasa, sehingga dijalan-jalan, dirumah-rumah, sebagian wanita ataupun anak-anak kita lihat mereka sedang transaksi susila, ataupun dilecehkan menjadi suatu hal yang biasa saja?, lantas dimana posisi kita saat ini, apakah kita dengan seenak jidat kita untuk bilang "Bodo Amat" tanpa mau mencegah hal ini terjadi.
Terlebih lagi saat ini kenakalan remaja saat ini juga menjadi suatu permasalahan yang semakin membuat kita geleng-geleng kepala, mulai dari gangster, narkoba, minum-minuman keras, tawuran, dll, so, apakah kita hanya mampu untuk membiarkan hal ini terjadi, tanpa adanya evaluasi, dan pembinaan kepada generasi muda saat ini, agar mereka tidak melakukan apa yang menjadi problematika sosial saat ini.
Jangan biarkan generasi-generasi kita akan datang menjadi generasi yang tidak punya rasa malu, jangan biarkan generasi-generasi kita akan datang menjadi generasi yang ringan tangan terlebih saat mereka dewasa dan membina keluarga nanti mereka menjadi generasi yang melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga, seperti : memukul istri dan anak-anak mereka hingga babak belur, bahkan sampai membunuh, bodohnya sampai ada berita karena nafsu dan uang ada yang sampai memperkosa anak, memperkosa ibu, bahkan parahnya sampai ada yang memperjual belikan anak dan istrinya untuk menjadi eksploitasi sex demi uang, miris rasanya, jangan sampai hal ini terjadi dan terus terjadi.
Maka, dalam hal ini perlu adanya kesadaran, dan rasa peduli pada kita semua untuk dapat menjadikan generasi muda kita menjadi generasi yang berkualitas dan membanggakan kita semua, terutama prestasi yang membanggakan kita semua, seperti prestasi dalam sekolah, prestasi dalam mengharumkan nama bangsa, atau prestasi-prestasi lainnya untuk mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik.
B. Hukum
Hukum ada dan terbentuk untuk mengatur masyarakat untuk menjadi tertib, dan sadar akan aturan dan norma-norma, bagi siapapun orang yang melanggar hukum akan mendapatkan sanksi, untuk peraturan-peraturan yang berkaitan dengan hukum, dengan tujuan mengatur tingkah laku masyarakat, dan menjaga keharmonisan dan keseimbangan masyarakat dalam bernegara.
Penegakkan hukum sendiri, dimandatkan kepada Kepolisian, dengan tugas dan tanggungjawab sebagai pengayom masyarakat, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dengan seadil-adilnya, berbeda dengan TNI, dengan tugas dan tanggungjawab utama menjaga dan menegakkan kedaulatan negara Republik Indonesia, yang mencakup seluruh wilayah Indonesia terdiri dari darat, laut, dan udara, serta menjaga perdamaian dunia.
Dari tugas dan tanggungjawab dapat kita lihat bahwa Tugas dan Tanggungjawab Polisi dan TNI sangatlah berbeda, meskipun jika adanya sebuah persamaan tugas, dan tanggungjawab, hal itu harusnya menjadi suatu penggerak bahwa Polisi dan TNI bersatu bukan untuk instansi melainkan untuk menjadi pengayom, dan melindungi masyarakat serta sama-sama untuk berjuang dalam menegakkan Keamanan Nasional dan Kedaulatan Negara Kesatuan INDONESIA.
Pada saat ini, ntah kenapa instansi kepolisian saat ini sedang menjadi banyak sorotan dan perlu adanya evaluasi, seperti yang sedang saat ini adanya kasus besar yang menerpa instansi kepolisian, yakni kasus "Sambo", yang banyak orang perbincangkan, dari kasus ini seharusnya menjadi sebuah evaluasi dan pembelajaran agar kepolisian dapat berbenah diri dengan menegakkan hukum dengan seadil-adilnya tanpa membeda-bedakan apakah dirinya anggota atau golongan lainnya.
Selain itu, waktu itu pernah kita saksikan berita lewat televisi akan perseteruan yang terjadi antara oknum anggota polisi dengan TNI, bukankah perseteruan itu seharusnya tidak terjadi, padahal dari tugas pokok dan fungsinya Polisi dengan TNI berbeda, maka, jikapun ada kesamaan maka jadikanlah sebagai motivasi untuk pengerak persatuan dan kesatuan bangsa bukan untuk menjadi sebuah sarana kompetisi antar oknum anggota. karena Polisi dan TNI ditempa untuk menjadi pengayom dan pelindung rakyat, dan ketika sudah tidak menjabat, akan kembali kepada masyarakat.
Selain itu Polisi dan TNI, tentunya selain mengayomi, dan melindungi, keduanya tentunya memiliki peranan penting akan bagaimana menciptakan jiwa nasionalisme, jiwa cinta tanah air, jiwa patriotik yang tinggi kepada seluruh warga Negara Indonesia, agar selain terciptanya keamanan nasional, dan kedaulatan Negara Republik Indonesia, hal ini tentunya akan menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan disegani oleh masyarakat dunia, mengapa?, karena jika saja jiwa nasionalisme, cinta tanah air, dan patriotik tidak diwariskan dan hilang tentunya hal ini akan menjadi bahaya bagi bangsa Indonesia, karena akan mendorong negara-negara lain untuk menguasai atau menjajah bangsa Indonesia
Terlebih lagi, baru-baru ini, kita lihat adanya suatu permasalahan mengenai wilayah antara Indonesia, dan Australia, dimana Australia mengklaim Pulau Pasir, sebagai wilayah kesatuan Australia, padahal sudah jelas Pulau Pasir merupakan wilayah Indonesia, dan tentunya jangan sampai ada pembiaran bagi kita, dan kita harus mempertahankan Pulau Pasir, meskipun harus melewati jalur peperangan, karena tidak boleh ada klaim-klaim dari bangsa asing, untuk mengklaim segala macam bentuk wilayah, kebudayaan, kekayaan alam dan hasil karya milik bangsa Indonesia, wajib untuk kita pertahankan.
Maka, hal ini perlu adanya penggerak bagi seluruh bangsa Indonesia dalam menanamkan jiwa cinta tanah air, dan patriotik kepada seluruh rakyat Indonesia, karena tanpa adanya jiwa cinta tanah air dan patriotik, dapatkah kita untuk dapat mempertahankan dan menjaga keutuhan NKRI, jangan disaat ada suatu masalah kita dengan lantang berucap NKRI harga mati, tapi disaat berperang kita malah takut dalam membela tanah air kita, maka ayolah kita sama-sama untuk bangkitkan jiwa cinta tanah air dan kepedulian sosial masyarakat.
Lagipula, jika satu wilayah saja dikuasi oleh bangsa asing, maka, tentunya akan menjadi bayang-bayang yang dapat menjadi suatu ancaman bagi bangsa kita, seperti yang terjadi di Okinawa, Jepang, dimana Amerika Serikat menguasai wilayah Okinawa dan membangun pangkalan militer disana, tentunya hal ini akan menjadi suatu ancaman laten bagi bangsa kita, dan akan menjadi bom waktu bagi bangsa kita disaat satu wilayah kita dikuasi bangsa asing.
Karena, disaat bangsa kita lengah dan tidak menjadikan hal itu sebagai ancaman, maka, selain kita tidak dapat memperkuat persenjataan militer kita, tentunya akan mendorong bangsa asing untuk menyerang bangsa kita, terlebih lagi jika satu wilayah tersebut sudah dikuasai, tentunya mudah saja bagi bangsa asing untuk mengarahkan persenjataannya ke arah bangsa kita, belajar dari sejarah, bukankah Jepang, dan Belanda waktu itu datang ke Indonesia menjual alasan untuk kerjasama perdagangan, karena ada kesempatan bagi mereka untuk menjajah, maka mereka menjajah bangsa kita, dan dengan lahirnya rasa cinta tanah air, dan patriotik yang kuatlah kita mampu untuk melawan segala macam bentuk penjajahan yang menerpa bangsa Indonesia pada saat itu, maka, dapat saya katakan bahwa hal ini penting untuk diwariskan, untuk menjadikan bangsa Indonesia semakin kuat, dan disegani oleh dunia.
C. Politik
Berpolitiklah dengan sehat, dan beradab, buatlah kebijakan-kebijakan politik yang mendewasakan, dan mencerdaskan bangsa, janganlah membuat kebijakan-kebijakan politik mengarahkan bangsa kepada kemunduruan, seperti halnya kebijakan-kebijakan yang seharusnya bukan menjadi suatu peraturan malah menjadi sebuah peraturan dan menjadi urusan negara.
Ciptakanlah kebijakan-kebijakan yang orientasinya memihak kepada rakyat, yang menjadikan bangsa Indonesia menjadi semakin kuat, seperti kebijakan dalam membuka lapangan pekerjaan tanpa syarat-syarat yang memberatkan, pelatihan dan pengembangan kreatifitas masyarakat, kebijakan-kebijakan yang dapat membangkitkan kompetisi semangat belajar bagi pelajar dan mahasiswa, seperti beasiswa, pelatihan kerja, dan lainnya sehingga generasi mendatang memiliki nilai dan mampu bersaing dalam kontestasi peradaban dunia sehingga menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang berdaulat dan disegani.
Buatlah suatu kebijakan yang dapat membangkitkan kesadaran masyarakat, untuk dapat menghadirkan generasi penerus yang kuat, cinta tanah air, adil, makmur, dan sejahtera. buatlah suatu kebijakan yang menjadikan bangsa Indonesia ini menjadi satu, meskipun berbeda suku, agama, dan budaya. dan buatlah suatu kebijakan yang dapat mempertahankan kebudayaan Republik Indonesia yang merupakan sebuah identitas Bangsa Indonesia.
Buatlah suatu kebijakan yang dapat mempertahankan dan melestarikan sarana dan prasarana tempat wisata kekayaan alam Indonesia, karena banyak sekali tempat-tempat wisata kekayaan alam Indonesia yang belum terjamah, dan belum diketahui oleh masyarakat Indonesia, rawat dan lestarikan karena dengan merawat dan melestarikan, selain dapat menjadi lahan investasi kekayaan alam, juga dapat menjadi warisan kekayaan alam Indonesia untuk generasi kita seterusnya.
Dengan adanya kebijakan-kebijakan politik yang memihak dan mencerdaskan bangsa tentunya akan menciptakan kualitas masyarakat Indonesia yang lebih beradab. so, janganlah kalian buat kebijakan politik yang konyol, dimana yang seharusnya tidak menjadi urusan negara malah menjadi urusan negara, dan menjadikan apa yang menjadi hal tersebut menjadi sebuah peraturan baku, serta memberikan sanksi bagi yang melanggar.
Jangan sampai salah dalam membuat suatu kebijakan, malah menjadikan kalian sebagai orang yang bodoh.
Sekedar mengingatkan saja, saat ini konstalasi politik dunia saat ini sedang memanas, banyak negara-negara lain sudah mempersiapkan diri untuk berperang angkat senjata, dan tidak mungkin bisa terpatahkan jika konstalasi politik dunia semakin panas maka sangat-sangat dimungkinkan akan terjadinya perang dunia selanjutnya, so, sudah siapkah bangsa Indonesia untuk berperang meskipun sudah banyak negara seperti Rusia yang menawarkan diri untuk menjadi pembela bangsa Indonesia jika Indonesia mendapatkan perlawanan dari bangsa asing.
So, saat ini bukan waktunya bagi kita untuk membuat fatwa-fatwa politik yang bersifat tidak penting, namun, buatlah suatu kebijakan yang tepat untuk dapat memperkuat persatuan dan kesatuan kita dalam bernegara, dan memperkuat sistem persenjataan kita sebagai bentuk pertahanan nasional kita, terlebih lagi kita juga perlu memperkuat Sumber Daya Manusia kita, untuk dapat senantiasa melawan sebagai wujud perlawanan kita, disaat dimungkinkannya terjadi perang.
Dapat dimungkinkan pula perlu adanya kebijakan yang mengatur tentang kegiatan wajib militer bagi generasi-generasi akan datang sehingga generasi akan datang juga mampu melahirkan pemuda-pemuda yang berani dan siap untuk terjun ke medan perang, disaat perang itu terjadi, so, tidak ada istilahnya pemuda teriak-teriak NKRI harga mati, tapi disaat peperangan terjadi, sebagian dari pemuda yang teriak-teriak NKRI harga mati itu malah takut mati dan takut untuk berperang, padahal negara telah memanggil mereka demi mempertahankan kedaulatan bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia.
So, marilah kita singkirkan sejenak tentang kebijakan politik, ataupun politik saling menyalahkan seperti menyalahkan pemerintah, karena menjadi seorang pemimpin itu tidaklah mudah dan setiap pemimpin itu khususnya dalam suatu negara tentunya tidaklah ada yang sempurna, yang terpenting adalah hasil karya dan kerja keras yang dapat menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang disegani.
Terlebih lagi, jika menjadi seorang pemimpin negara mudah kenapa pemerintahan Indonesia itu harus dipimpin oleh satu orang pemimpin yakni satu orang Presiden, kenapa tidak semuanya menjadi seorang Presiden.
Lagipula, bukankah saat ini laju pemerintahan kita masih berada dalam koridornya, kebebasan beragama diatur, pembangunan berjalan, jangan karena satu permasalahan kita langsung berkoar-koar menuntut pemerintahan untuk menyudahi jabatannya, tau-tau kita tidak punya solusi, lepas tanggungjawab dan tidak mau berbuat apa-apa.
Pemerintahpun seharusnya memediasi apa yang menjadi keluh kesah rakyatnya, seperti : a. Dikala rakyat membutuhkan pekerjaan, pemerintah turut andil dalam memerintahkan menteri tenaga kerja, dan menteri dalam negeri untuk membuka lapangan pekerjaan dan membuka sarana pelatihan-pelatihan untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
b. Dikala rakyat dikeluhkan dengan kenaikkan harga BBM, yang berdampak kepada kenaikkan harga kebutuhan pokok, pemerintah jajarannya melakukan penyesuaian harga pasar yang dapat dijangkau oleh masyarakat, serta mengutus jajarannya pula untuk mengadakan program-program yang memihak pada masyarakat seperti swasembada pangan sebagai penguatan pangan di negara kita, karena dengan swasembada pangan tentunya akan menciptakan ketersediaannya kebutuhan pangan dalam negeri, tanpa harus bergantung kepada impor dari negara asing.
D. Ekonomi
Covid 19 tentunya sangat berpengaruh sekali kepada perekonomian dunia, karena hal ini berdampak kepada penurunan nilai ekonomi di dunia, hal ini tentunya juga berpengaruh kepada perekonomian di Indonesia. Dimana dapat kita lihat banyaknya perusahaan-perusahaan yang terdampak dan menyebabkan banyak orang yang kehilangan pekerjaan, sektor pendidikanpun juga terkena dampak dari wabah penyakit covid 19 tersebut, dimana banyaknya sekolah-sekolah yang mengadakan kegiatan belajar mengajar secara online.
Belum lagi, hingga kini masih mewabahnya wabah Covid ini di Indonesia, meskipun tidak separah covid 19 yang sebelumnya, tentu saja wabah ini menjadi permasalahan yang tidak bisa kita anggap permasalahan biasa, terlebih lagi selain obatnya belum ditemukan dan sesuatu yang dapat menghentikan mutasi varian covid tersebut, kita juga disudutkan oleh adanya vaksin yang berkelanjutan, dimana pengadaan vaksin tersebut tidaklah gratis, sebagaimana yang diterima oleh masyarakat.
Hal ini tentunya sangatlah berpengaruh kepada perekonomian Indonesia, apalagi dengan adanya konflik antara Rusia dengan Ukrania yang mendorong penurunan ekonomi dan memicu kenaikkan BBM, hal ini juga akan memicu marak terjadinya PHK massal di negeri kita, dan sudah banyak perusahaan-perusahaan dalam negeri yang mulai untuk mengadakan PHK massal, karena ketidakmampuan perusahaan tersebut untuk bertahan dalam kesulitan ekonomi yang menerpa bangsa Indonesia, maka perlu adanya sebuah evaluasi untuk membangkitkan nilai perekonomian bangsa Indonesia.
Masalah ekonomi inilah tentunya menjadi permasalahan yang sangatlah membutuhkan perhatian khusus bagi kita semua, maka dalam hal ini sangat-sangat membutuhkan peranan penting bagi pemerintah untuk memberikan solusi yang terbaik dalam membangkitkan perekonomian Indonesia.
Terlebih lagi akan adanya suatu permasalahan terbesar yang akan dihadapi oleh dunia, dimana akan adanya Resesi Perekonomian dunia yang akan berdampak kepada penurunan kemampuan ekonomi sehingga memaksa perusahaan-perusahaan untuk memberhentikan karyawannya untuk dapat bertahan dari krisis perekonomian dunia, so, sudah siapkah kita dalam menghadapi resesi dunia?, maka sudah waktunya kita untuk bahu membahu untuk berbenah diri dan mempersiapkan tantangan akan datang, terlebih disaat semakin memanasnya konstalasi politik di dunia, yang mungkin saja berdampak kepada perang.
Jika itu semua terjadi apakah kita akan diam dan berdiam diri saja tanpa pernah melakukan apa-apa, dan apakah kita akan hanya sanggup untuk berkomentar serta menyalahkan saja tanpa pernah memberikan solusi untuk menjadikan bangsa ini menjadi lebih baik.
No comments:
Post a Comment